Ilmuwan temukan spesies katak beracun baru, bisa bunuh manusia?
Spesies baru tersebut berpotensi mengalami kepunahan
Warna yang mencolok dan warna-warni pada sebuah binatang, terutama reptil bisa berarti sebuah bahaya. Hal tersebut tercermin pada penemuan terbaru dari peneliti asal Panama. Mereka baru-baru ini berhasil menemukan spesies katak beracun baru dengan warna tubuh yang indah.
Tim peneliti dari gabungan dua perguruan tinggi di Panama menyatakan penemuan spesies katak Andinobates geminisae di daerah Donoso, Panama. Uniknya nama ilmiah dari katak tersebut diambil dari nama istri pemimpin penelitian, Geminis Vargas, Phys.org (27/09).
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Pencarian terhadap spesies baru katak beracun tersebut dimulai dari tahun 2011 silam dengan melalui dua tahap penemuan. Saat ini spesimen katak beracun Andinobates geminisae tengah disimpan di tiga universitas di Panama. Ahli reptil di penelitian tersebut menyatakan bila pihaknya masih terus meneliti kombinasi warna dari spesies katak beracun, mengingat satu jenis spesies dapat mempunyai kombinasi warna dengan jumlah yang masif.
Salah satu spesies katak beracun baru yang ditemukan memiliki warna oranye yang cukup cerah di seluruh tubuhnya. Peneliti yakin bila spesies ini hanya terdapat di lingkup habitat yang kecil, sehingga mereka cukup khawatir dengan keberlangsungannya di masa depan. Mengingat saat ini banyak kolektor reptil yang mulai memburu katak-katak beracun karena keindahan warnanya.
Katak Andinobates geminisae ditengarai masih kerabat dekat dari spesies katak beracun Oophaga pumilio. Katak jenis tersebut tidak terlahir dengan racun di tubuhnya, melainkan mendapatkan racun tersebut dari makanan. Akumulasi racun dari makanan akan dikeluarkan lewat kulit sehingga katak-katak beracun sangat berbahaya untuk disentuh.
Meski belum ada penelitian lanjutan terhadap kadar racunnya, tetapi katak Andinobates geminisae berpotensi mempunyai racun yang dapat membunuh manusia. Salah satu spesies katak beracun yang paling berbahaya bagi manusia adalah katak Phyllobates terribilis. Racun batrachotoxin-nya diklaim mampu membunuh beberapa manusia dewasa sekaligus.