Ini 10 planet paling ekstrem, jadi pemecah rekor di jagat raya! [1]
Planet-planet ini miliki ukuran dan cuaca paling tidak biasa
Di tata surya kita, dengan matahari sebagai pusatnya, hanya ada 8 planet utama. Mulai dari Merkurius sampai Uranus, semuanya memiliki keistimewaan tersendiri.
Venus misalnya. Planet ini adalah planet paling panas di tata surya. Suhu rata-rata permukaan planet kembaran Bumi ini mencapai 462 derajat Celcius alias empat kali lebih dari suhu air mendidih di Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Bagaimana para astronom menemukan planet di luar Bima Sakti? Para astronom telah melakukan berbagai teknik dalam melakukan pengamatan ini.Seperti metode transit dan metode kecepatan radial, untuk mencari eksoplanet dengan melihat tanda-tanda kehadiran planet tersebut pada bintang, seperti penurunan cahaya bintang saat planet melintas di depan atau getaran posisi bintang akibat pengaruh gravitasi planet.
-
Planet-planet baru seperti apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Jumlah planet baru yang ditemukan ini tak tanggung-tanggung. Pencarian kehidupan di alam semesta mengalami perkembangan yang menarik, setelah para astronom menemukan 85 planet yang berpotensi menjadi rumah bagi kehidupan makhluk hidup. Suhunya sangat menarik bagi para ilmuwan yang menemukannya karena suhunya tepat untuk menopang kehidupan.
Namun suhu Venus itu kalah jauh dari planet Kepler 70-B, planet paling panas yang ditemukan oleh ilmuwan. Bahkan, suhu planet Venus 10 kali lebih dingin dari Kepler 70-B. Tak aneh bila planet tersebut masuk dalam daftar 10 planet pemecah rekor di alam semesta. Mau tahu planet mana saja yang ada dalam daftar itu? Berikut ulasannya.
Baca juga:
Banyak peminat, ongkos wisata ke luar angkasa bisa cuma Rp 74 juta
Ternyata bumi itu elips, bukan bulat!
Rusia luncurkan roket untuk cari kehidupan di Mars
Apa yang terjadi jika astronot wanita haid saat di luar angkasa?
Ini pesawat tanpa mesin buatan Airbus yang siap ke luar angkasa
Kepler 70-B, Planet terpanas
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan sebelumnya, Kepler 70-B adalah planet ekstrem dengan suhu paling memanggang di alam semesta. Suhu planet ini mencapai 7000 derajat Celcius, lebih dari cukup untuk mencairkan baru berlian. Tentu Anda bisa membayangkan apa jadinya bila manusia ada di planet ini bukan?
Menariknya lagi, Kepler 70-B juga mempunyai orbit atau lintasan paling dekat dengan bintangnya, yakni kurang dari 1 juta kilometer. Perlu diketahui jarak planet terdekat di tata surya kita, Merkurius, dengan matahari mencapai 58 juta kilometer!
Foto: S. Charpinet / Univ. of Toulouse
OGLE-2005-BLG-390L B, Planet terdingin
Apabila Kepler 70-B adalah yang paling panas, maka OGLE-2005-BLG-390L B adalah planet terdingin. Suhu rata-rata di permukaan planet ini mencapai minus 200 derajat Celcius!
Ya, dengan suhu sedingin itu, manusia bisa membeku dalam hitungan detik. Suhu planet ini mirip dengan Neptunus yang disuhu terdinginnya juga bisa turun hingga minus 200 derajat Celcius.
Suhu super dingin planet OGLE-2005-BLG-390L B terjadi akibat letak yang jauh dari bintang pusat tata suryanya. Saking jauhnya, satu tahun di planet ini sama dengan 10 tahun di Bumi.
Di samping itu, planet OGLE-2005-BLG-390L B juga memecahkan rekor planet terjauh dari Bumi dengan jarak 28.000 tahun cahaya.
Foto: Listverse
GJ 1214b, Planet terbasah
Planet yang ditemukan pada tahun 2009 ini terbilang spesial karena sebagian besar massa terdiri dari air, bukannya batuan seperti Bumi atau gas seperti planet Jupiter.
Sayangnya, air yang ada di planet GJ 1214b berbeda dari air yang kita minum setiap hari. Air di GJ 1214b diprediksi berjenis 'super fluid'. Air jenis ini dapat mengalir tanpa kehilangan energi sama sekali, bahkan penelitian laboratorium menunjukkan bila super fluid bisa mengalir memanjat dinding.
Ilmuwan berharap mereka bisa mempelajari planet paling basah ini dengan mengirimkan satelit di tahun 2018. Satu lagi informasi menarik, planet ini jauh lebih besar dan panas dari Bumi.
Foto: Listverse
Kepler-10c, Planet kembaran Bumi terbesar
Jika Bumi mencari kembaran, Kepler-10c bisa menjadi jawabannya. Planet ini memiliki daratan berbatu dan memiliki cairan, tentu ilmuwan ingin menjadikan Kepler-10c sebagai planet kedua manusia.
Masalahnya, Kepler-10c memiliki ukuran 2,3 kali Bumi dan massa 17 kali Bumi. Artinya planet ini jauh lebih besar dan berat ketimbang Bumi. Apakah ini adalah masalah? Tentu saja.
Semakin besar sebuah planet, artinya gaya gravitasinya akan semakin besar. Dan gravitasi planet Kepler-10c lebih dari dua kali gravitasi Bumi. Agar Anda bisa membayangkan betapa kuatnya gravitasi Kepler-10c, berjalan di planet ini sama dengan berjalan sembari menggendong kembaran Anda. Mau?
Foto: David Aguilar/ Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics
DENIS-P J082303.1-491201 b, Planet terbesar
Ini adalah planet yang membuat bingung, bagaimana tidak ukuran planet ini sudah sama seperti bintang kerdil (dwarf star). Massa dari planet yang ditemukan tahun 2013 ini sama dengan 29 massa planet Jupiter.
Berdasarkan laporan penelitian exoplanet atau planet di luar tata surya kita, DENIS-P J082303.1-491201 b tercatat sebagai planet terbesar dalam sejarah manusia. Ilmuwan pun masih pikir apakah planet ini akan dikategorikan sebagai 'brown dwarf', atau objek raksasa yang jenisnya ada di antara bintang dan planet.
Planet DENIS-P J082303.1-491201 b berjarak 67,7 tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun di planet ini mempunyai 246 hari.
Foto: NASA
Â
(mdk/bbo)