Ini Alasan Mengapa Ban Harus Berisi Udara
Ada alasan tersendiri mengapa ban harus diisi udara, bukan yang lain.
Ada alasan tersendiri mengapa ban harus diisi udara, bukan yang lain.
Ini Alasan Mengapa Ban Harus Berisi Udara
-
Kapan air rendaman jahe dan kunyit harus diganti? Ganti Air Rendaman Pastikan untuk mengganti air rendaman dalam toples sekitar setiap tiga hari atau seminggu sekali.
-
Kenapa telur bacem harus disimpan semalaman? Tutup panci rapat dan biarkan semalaman tanpa menyalakan kompor Tujuannya agar bumbu meresap ke dalam telur dan menghasilkan warna coklat pekat.
-
Kapan bacaan niat wudhu harus dibaca? Saat melakukan wudhu, kita hendaknya sudah mengetahui bacaan-bacaan doa yang diperlukan. Terlebih adalah bacaan niat wudhu dalam Latin dan Arab beserta artinya.
-
Kapan penyaluran bansos beras kemasan dihentikan? Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
-
Kapan terong harus direbus agar tetap cerah? Setelah air mendidih, masukkan potongan terong yang telah direndam ke dalam air mendidih dan biarkan selama tiga menit.
-
Kapan baceman bawang merah harus disimpan di dalam kulkas? Setelah 24 jam, simpan botol kaca yang berisi baceman bawang merah di dalam kulkas.
Konsep ban yang berisi udara atau ban pneumatik bukan suatu hal yang baru. Di 1845, Robert William Thomson dari Inggris mengajukan paten untuk ban berisi udara pertama kali.
Ide tersebut dianggap sebagai penemuan penting karena mengurangi hambatan dan kebisingan saat berkendara.
Beberapa tahun kemudian, John Boyd Dunlop, seorang dokter hewan dari Skotlandia memperkenalkan ban pneumatik modern yang diisi dengan udara. Ia menciptakan ban tersebut untuk kenyamanan anaknya yang sering berkendara sepeda roda tiga di jalan berbatu.
Dilansir dari IFLScience, Sabtu (4/5), ada beberapa alasan yang mendasari mengapa ban menggunakan udara di dalamnya.
Pertama-tama, udara memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk menahan beban kendaraan.
Dibandingkan dengan ban padat, ban berisi udara dapat menyerap guncangan lebih baik, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus.
Hal ini juga membuatnya lebih mudah untuk bermanuver pada kecepatan tinggi dengan biaya energi yang lebih rendah.
Selain itu, udara jauh lebih ringan daripada karet padat, sehingga mengurangi panas yang dihasilkan saat ban berputar.
Hal ini mengurangi kehilangan energi dan memperpanjang umur ban.
Dengan kata lain, ban berisi udara memiliki rolling resistance yang lebih rendah dibandingkan ban padat, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
Namun, ada juga kelemahan dalam menggunakan udara dalam ban. Udara memiliki kecenderungan untuk meresap keluar dari ban seiring waktu, terutama jika terjadi perubahan suhu. Itulah mengapa tekanan udara dalam ban perlu diperiksa dan disesuaikan secara teratur.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa pembalap menggunakan nitrogen untuk mengisi ban mereka. Nitrogen adalah gas kering yang tidak mengandung kelembaban, sehingga tekanan ban lebih stabil.
Namun, penggunaan nitrogen tidak sepenuhnya diperlukan untuk kendaraan sehari-hari, karena perbedaan dalam kehilangan inflasi ban tidak signifikan.
Jadi, meskipun mengisi ban dengan udara adalah praktik umum yang memiliki banyak keuntungan, tetaplah penting untuk memeriksanya secara teratur untuk memastikan kenyamanan dan keamanan berkendara.