Ini Bunyi Mantra Sakti Mesir Kuno untuk Melindungi Ibu dan Bayi saat Proses Melahirkan
Karena berisiko tinggi, perempuan Mesir Kuno harus merapal mantra ini demi keselamatan ia dan bayinya.
Karena berisiko tinggi, perempuan Mesir Kuno harus merapal mantra ini demi keselamatan ia dan bayinya.
Ini Bunyi Mantra Sakti Mesir Kuno untuk Melindungi Ibu dan Bayi saat Proses Melahirkan
Dalam budaya Mesir Kuno, ada doa-doa khusus yang ditujukan untuk keselamatan ibu dan bayi selama proses melahirkan.
Proses melahirkan yang sering kali penuh dengan rasa sakit, dianggap berpotensi membahayakan ibu dan bayi yang akan dilahirkan.
Maka diperlukan kehati-hatian dalam memperlakukannya. Termasuk sisi ritualitasnya.
-
Kapan mantra-mantra sihir di naskah Mesir Kuno ditulis? Naskah ini berasal dari antara abad keempat dan ke-12 Masehi.
-
Apa saja jenis mantra sihir yang tertulis di naskah Mesir Kuno? Isi naskah ini beragam. Ada yang bertujuan untuk melindungi pembawanya dari kematian atau setan, menaklukkan musuh, dan mewujudkan keinginan tertentu. Ada juga mantra untuk masalah cinta, bahkan untuk memisahkan pasangan yang sudah menikah. Selain itu, ada juga mantra Koptik yang digunakan untuk tujuan pengobatan seperti mencegah demam dan sakit kepala atau meredakan insomnia. Selain itu, ada juga mantra yang diyakini bisa mempermudah kehamilan bagi pemiliknya.
-
Di mana naskah mantra sihir Mesir Kuno biasanya disimpan? Naskah ini dulunya sering kali ditaruh di dalam perhiasan dan konon mengandung kekuatan sihir jahat atau bermanfaat bagi pemiliknya.
-
Kenapa orang Mesir Kuno menggunakan mantra di Kitab Orang Mati? Seperti kebanyakan bangsa kuno lainnya, bangsa Mesir Kuno menganggap bahwa perjalanan menuju surga akan dipenuhi oleh rintangan dan iblis yang berbahaya sehingga diperlukan mantra-mantra untuk membantu menyebranginya.
-
Apa isi dari manuskrip Mesir Kuno yang ditemukan? Ahli menemukan manuskrip Mesir Kuno berisi kisah masa kecil Yesus, ketika Yesus menghidupkan patung merpati dari tanah liat menjadi burung hidup.
-
Apa yang ditemukan di makam komandan militer Mesir Kuno? Tim arkeolog merasa kecewa ketika mengetahui bahwa penemuan besar ini ternyata sudah dirampok oleh para pencuri makam, dan peti mati tersebut dihancurkan sehingga mumi Wah-Ib-Ra Meri Nate diambil.
Menurut laporan Synonym.com dan International Journal of Osteoarchaeology pada Sabtu, (31/12), Mesir Kuno memandang kelahiran sebagai peristiwa yang memiliki nilai keagamaan daripada sekadar proses medis.
Karena itu, orang-orang di sana sering memohon perlindungan secara spiritual untuk menghindari potensi risiko yang mungkin terjadi selama proses kelahiran.
Seperti banyak masyarakat kuno lainnya, melahirkan dalam budaya Mesir Kuno dianggap memiliki risiko tinggi. Tingkat kematian ibu dan bayi saat proses kelahiran sangat tinggi.Karena itu, para wanita sering memohon bantuan dan perlindungan kepada dewa-dewa supaya lancar dalam proses persalinan.
Dipercayai bahwa berbagai roh jahat menjadi ancaman bagi wanita hamil dan bayi yang baru lahir. Untuk melawan ancaman tersebut, masyarakat Mesir Kuno menggunakan sihir, menyampaikan mantra, dan memohon bantuan para dewa.
Salah satu dewa yang dihubungkan secara khusus dengan proses kelahiran adalah Hathor, Dewi Kesuburan.
Kekuatan dewi Hathor digunakan secara luas untuk menjaga kesehatan dan keselamatan ibu serta bayinya. Doa-doanya dan mantra-mantranya terkait perlindungan selama dan setelah kelahiran sangat dihormati.
Bukti lain menunjukkan bahwa beberapa jenis kelahiran bahkan dianggap berpotensi negatif, seperti kelahiran anak kembar.
Mantra dalam papirus kuno yang dikenal sebagai Dekrit Amulet Oracular menyoroti ketakutan akan kelahiran anak kembar, dengan rapalan doa;
"Kami akan menjaganya tetap aman dari kelahiran Horus, dari kelahiran yang tidak teratur, dan dari kelahiran anak kembar".
Sebanyak 35 persen dari 115 kuburan yang digali di pemakaman Mesir Kuno El Bagawat, sebagian besar adalah kuburan bayi. Hal ini memperlihatkan bagaimana tingkat kematian yang tinggi pada masa itu.