John Dalton, ilmuwan buta warna yang sukses di bidang kimia
Penemuannya menjadi dasar pemikiran banyak ilmuwan di dunia
Buta warna seringkali menjadi penghalang bagi seseorang untuk sukses di bidang pekerjaan tertentu, terutama bidang sains dan teknik. Pekerjaan-pekerjaan seperti ahli kimia dan dokter selalu mensyaratkan tidak buta warna. Namun, peneliti yang lahir di Inggris tahun 1766 silam ini membuktikan bila buta warna bukan penghalang untuk dapat berkarir di dunia sains.
John Dalton, pria yang lahir pada tanggal 6 September 248 tahun yang lalu tersebut berhasil menjadi salah satu ahli kimia termasyur yang buah pikirannya menjadi landasan pengembangan ilmu pengetahuan modern, termasuk teknologi nuklir.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa pengertian dari landasan teori dalam konteks penelitian ilmiah? Secara umum, landasan teori adalah teori-teori yang masih relevan dengan yang diteliti. Bagian ini akan menjelaskan variabel serta memberi jawaban sementara terhadap hipotesis dan penyusunan instrumen penelitian.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Semasa hidupnya, Dalton tidak pernah lepas dari alat-alat pengukur cuaca dan hampir selalu mencatatkan detail-detail yang terjadi setiap hari. Meski kemudian dirinya telah menjadi ilmuwan dan guru terkemuka di salah satu universitas di Manchester. Kesungguhannya mengabdikan diri untuk dunia pengetahuan tak lepas dari masa lalu Dalton yang cukup menyedihkan.
Dalton dan saudara laki-lakinya lahir di sebuah keluarga yang sangat miskin dan 'dianugerahi' buta warna turunan. Dalton kecil tidak dapat melihat warna merah dan hijau dan kesulitan mengenyam pendidikan yang layak. Berkat ketekunannya, Dalton dapat bersekolah dan terus mengembangkan minatnya di dunia geofisika, termasuk cuaca.
Sejarah mencatat jika Dalton menjadi orang pertama yang dapat menjelaskan keberadaan bagian terkecil dari suatu zat atau yang lebih sering dikenal dengan atom. Setelah mempelajari dan melakukan berbagai penelitian berbahaya serta mendapat inspirasi dari filsuf Yunani, Demokritus, Dalton akhirnya dapat menyimpulkan bila semua zat baik padat, cair, dan gas terdiri dari partikel-partikel super kecil yang disebut atom.
Pada tahun 1808, Dalton menerbitkan sebuah buku judul A new System of Chemical Philosophy yang berisiskan teori tentang klasifikasi unsur dari berat atom yang menyusunnya. Teori Dalton lain yang sangat terkenal adalah fakta dimana sebuah atom tidak dapat diciptakan dan dihancurkan, mirip dengan teori kekekalan energi.
Di akhir hayat tahun 1817, Dalton masih 'sempat' menyumbangkan matanya untuk dianalisis. Tindakan terakhirnya ini untuk memutuskan apakah memang benar buta warna yang dialaminya adalah faktor keturunan atau bukan.
Hasilnya, analisis mata Dalton menunjukkan adanya kecacatan turunan. Berkat sumbangsihnya tersebut, buta warna merah dan hijau sampai saat ini sering disebut 'Daltonisme'.
(mdk/bbo)