Kisah Orang yang Suaranya Dikloning: Bayaran Besar Tapi Ada Risikonya
Berikut kisah orang yang suaranya mau dikloning dengan bayaran tertentu.
Situs web yang didukung oleh kecerdasan buatan kini memungkinkan siapa saja mengkloning suara orang yang dicintai.
Bahkan, perusahaan kloning suara dapat memberikan reward berupa uang kepada orang yang mau “mendonorkan” suaranya.
Mengutip CBSNews, Senin (1/7), seorang jurnalis dari CBS New York bernama Mahsa Saeidi berupaya mencari tahu apa yang diperlukan untuk mengkloning sebuah suara.
Setelah pencarian di Google, Saeidi menemukan situs web bertenaga AI dan membayarnya USD5 atau sekitar Rp 80 ribuan untuk menggunakan layanan kloning suaranya.
Hal senada juga dilakukan oleh seseorang berakun Seaward yang menuliskan di platform Medium. Ia menceritakan pengalamannya selama 3 pekan.
Menurutnya, mengkloning suara adalah salah satu aliran pendapatan pasif yang langka.
“Ini tidak akan membuat Anda kaya, tapi bisa menghasilkan sejumlah uang gratis yang dapat Anda gunakan untuk proyek sampingan Anda. Jika Anda penasaran untuk menghasilkan uang melalui kloning suara bertenaga AI, pengalaman saya mungkin menarik,” tulisnya.
-
Apa yang dibayangkan oleh AI? Hasilnya sungguh memesona. Coldplay memainkan musik mereka di tengah latar belakang Gunung Bromo yang diselimuti kabut, menambah pesona dan kemegahan dari acara tersebut. Ribuan penonton terlihat memadati area tersebut.
-
Apa yang ditemukan para ahli dengan menggunakan AI? Para ahli dari Universitas Bradford, Nottingham, dan Stanford telah mengembangkan algoritma analisis khusus untuk membuat sebuah penemuan: salah satu objek dalam lukisan karya Raffaello Sanzio/Raphael ternyata tidak dilukis oleh sang maestro.
-
Apa yang diterjemahkan oleh ilmuwan menggunakan AI? Ilmuwan berhasil menerjemahkan huruf paku yang ada di prasasti kuno menggunakan alat kecerdasan buatan (AI).
-
Bagaimana AI digunakan untuk membaca gulungan kuno tersebut? Para peneliti menggunakan teknologi mutakhir, seperti inframerah, pencitraan ultraviolet, dan tomografi untuk membaca papirus kuno yang sekarang menjadi bagian dari koleksi di Perpustakaan Nasional Napoli.
-
Bagaimana cara kerja alat yang menggunakan AI untuk menerjemahkan pikiran menjadi teks? Alat ini nantinya bekerja dengan cara menggunakan sebuah topi yang akan merekam aktivitas listrik di otak melalui kulit kepala penggunanya, atau yang disebut dengan electroencephalogram (EEG).
-
Kapan Kotak Suara digunakan? Kotak suara menjadi salah satu perlengkapan pemungutan suara pada Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Ia kemudian menggunakan aplikasi ElevenLabs (perangkat lunak AI text-to-voice).
Aplikasi bertenaga AI ini baru saja memperbarui sistem mereka untuk memungkinkan siapa pun mendapatkan uang dengan mengkloning suara mereka.
“Sejauh ini, saya telah memperoleh sekitar USD40 (Rp 600 ribu) dan menerima 2 pembayaran masing-masing sekitar USD10 (Rp 163 ribu). Meskipun sederhana, ini menunjukkan potensi bahwa hari terbaik saya sejauh ini adalah USD12 (Rp 196 ribu),” ungkap dia.
Kendati demikian, pengguna juga harus berhati-hati jangan asal mau untuk mendapatkan uang semata. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dari sekadar uang.
Kekhawatiran data suara bocor dan digunakan untuk aktivitas jahat. Pasalnya, penipuan kloning suara merupakan ancaman siber yang semakin meningkat.