NASA Temukan Planet Layak Huni Manusia, Ukurannya Lebih Besar dari Bumi
NASA telah menemukan "Bumi super", sebuah planet yang berpotensi mendukung kehidupan manusia.
NASA telah menemukan "Bumi super", sebuah planet yang berpotensi mendukung kehidupan manusia.
NASA Temukan Planet Layak Huni Manusia, Ukurannya Lebih Besar dari Bumi
NASA telah menemukan "Bumi super", sebuah planet yang berpotensi mendukung kehidupan manusia. Letaknya 137 tahun cahaya.
Planet ini dijuluki TOI-715 b dan berukuran sekitar satu setengah kali lebih lebar dari Bumi dan mengorbit dalam zona layak huni.
Laporan NASA itu menyebutkan bahwa planet tersebut menyelesaikan orbitnya hanya dalam waktu 19 hari.
- NASA Mulai Menelisik Tanda Kehidupan di Jupiter, Konon Banyak Benda Paling Dibutuhkan Manusia
- NASA Temukan 4 Objek Unik Penghuni Luar Angkasa, dari Planet Pengembara hingga Berlian
- NASA Buka Lowongan Kerja Tinggal Setahun di Planet Mars, Berangkatnya Tahun Depan, Ini Syaratnya
- Ada 17 Planet di Luar Tata Surya yang Punya Lautan Luas, Kemungkinan Bisa Dihuni
“Tentu saja, ada beberapa faktor lain yang harus sejalan agar air permukaan tetap ada, terutama jika memiliki atmosfer yang sesuai. Planet yang lebih kecil ini mungkin hanya sedikit lebih besar dari Bumi dan mungkin juga berada di dalam zona layak huni yang umum,” ungkap NASA dikutip dari NDTV, Selasa (6/2).
Planet ini mengelilingi katai merah, yang lebih kecil dan lebih dingin dari Matahari. Seperti kasus ini, sejumlah bintang diketahui menjadi tuan rumah bagi "dunia kecil dan berbatu". Katai merupakan sebutan bagi benda-benda langit yang memutari matahari dalam tata surya.
"Planet-planet ini mengorbit jauh lebih dekat daripada planet-planet di sekitar bintang-bintang seperti Matahari, namun karena katai merah lebih kecil dan lebih dingin, planet-planet tersebut dapat berkerumun lebih dekat dan tetap aman berada dalam zona layak huni bintang tersebut,"
Pernyataan resmi NASA.
Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) menemukan planet baru tersebut. Durasi yang lebih singkat untuk menyelesaikan satu orbit penuh membantu para ilmuwan mendeteksi planet ini dan mempelajarinya dengan benar.
Badan antariksa tersebut berencana untuk mengamati planet ini dengan teleskop James Webb dan sebagian besar hal tersebut akan bergantung pada sifat-sifat planet tersebut.
“Banyak hal yang bergantung pada sifat-sifat lain dari planet ini, termasuk seberapa masifnya dan apakah ia dapat digolongkan sebagai “dunia air”,” ungkap dia.