Penjelasan Sains di Balik Orang Bisa Melihat Hantu
Sains punya jawaban untuk menjelaskan peristiwa ini.
Sains punya jawaban untuk menjelaskan peristiwa ini.
Penjelasan Sains di Balik Orang Bisa Melihat Hantu
Sebagian orang pernah mendengar cerita atau bahkan mengalami kejadian supranatural.
Mengutip The Daily Best, Minggu, (8/10), beberapa ilmuwan berpendapat bahwa orang-orang yang bisa melihat hantu memiliki tipe otak tertentu dan berbeda dari orang pada umumnya.
-
Siapa yang memberikan nama ilmiah untuk "hiu hantu"? Dia memberi ikan baru itu nama ilmiah Harriota avia. Avia berarti "nenek" dalam bahasa Latin. Finucci mengatakan nama ini dia dedikasikan untuk neneknya.
-
Mengapa penemuan "hiu hantu" ini penting? Menurut para ilmuwan, temuan ini sangat penting karena mempelajari lebih banyak soal bagaimana spesies ini hidup dapat membantu para ahli menemukan cara terbaik untuk melindungi ikan ini.
-
Bagaimana "tangan hantu" itu terbentuk? Mengutip Astronomy, Rabu, (01/11), para astronom kemudian mengartikan bahwa wilayah di dekat pulsar bergejolak, karena memuntahkan partikel-partikel energi yang kemudian pergerakannya berubah menjadi lebih tenang dan lebih teratur. "Data IXPE kita di peta pertama pada medan magnet berbentuk tangan. Kemudian, partikel bermuatan yang menghasilkan sinar-X bergerak sepanjang medan magnet, sehingga membentuk Nebula yang terlihat seperti tulang di tangan manusia,"
-
Di mana 'hantu' tersebut muncul? Hantu gumpalan tersebut, yang tampak seperti sosok tak berbentuk yang melambai ke luar angkasa, terlihat di lapisan es Flade Isblink – lapisan es seluas sekitar 8.550 kilometer persegi yang terletak di garis pantai paling utara Greenland, jauh di dalam Lingkaran Arktik.
-
Mengapa "tangan hantu" terlihat seperti itu? Karena hal tersebut, akhirnya pulsar ini memiliki bentuk telapak tangan dibagian paling bawahnya, sedangkan bentuk tangan hantu yang berada di kanan atas adalah Nebula. Selain itu, IXPE juga mengungkapkan dasar tertangkapnya gambar tangan hantu yaitu karena adanya pancaran pulsar yang menunjukkan terjadi polarisasi rendah di dekat bintang neutron, yang kemudian menyebabkan medan magnet terlihat menjauhi bintang.
-
Bagaimana para ilmuwan memastikan asal usul senjata-senjata kuno itu? "Beberapa kilogram besi berkarat penuh lumpur tanpa bentuk dibungkus dengan aman dan dibawa keluar dari hutan untuk dibersihkan dan memastikan asal usul temuan ini," jelas Darius Kopciowski dari Konservator Monumen Provinsi Lublin.
Namun, penjelasan ini bukanlah satu-satunya hasil yang valid. Di sisi lain, terdapat studi psikologis yang dilakukan oleh parapsikologi.
Sekumpulan ilmuwan dibidang parapsikologi telah menghabiskan waktu selama puluhan tahun untuk mempelajari potensi dan kemampuan seseorang untuk bisa melihat hantu, roh, dan entitas lainnya.
Para ilmuwan dibidang ini percaya bahwa dengan penelitian akademis, eksperimental, teoritis, dan analisitis akan menunjukan bahwa pengetahuan sains tentang sifat alam semesta masih belum lengkap.
Oleh karena itu, pada saat penelitian, parapsikologi awalnya sempat kesulian untuk menggunakan teori. Sebab, beberapa teori yang ada selalu mengacu kepada dasar ilmu fisika.
“Kita memerlukan parapsikologi karena jika ada telepati, peramal, psikokinesis, prekognisi, hantu, atau hal-hal tersebut, maka ilmu pengetahuan harus digulingkan secara radikal,” Jelas Susan Blackmore, Profesor Psikologi, University of Plymouth.
Jawaban Sains
Walaupun sempat kesulitan dalam menentukan teori yang akan digunakan, bukan berarti dalam menemukan jawaban mengenai permasalahan tidak ada penjelasan secara medis yang mampu melengkapinya.
Michael Van Elk, Profesor Psikologi Kognitif, University of Leiden, Belanda, mengatakan peristiwa paranormal cenderung kuat akan intuisi serta emosi dalam diri seseorang, sehingga kurang diselaraskan dengan refleksi analitis.
Tidak hanya sampai di situ, Charlotte Dean, peneliti departemen psikologi, Hertfordshire University, Inggris, baru-baru ini menerbitkan penelitian tentang hubungan antara kepercayaan pada fenomena paranormal dan fungsi kognitif.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan adanya perbedaan gaya berpikir antara orang yang memercayai supranatural yaitu kuatnya firasat dalam diri mereka.
Sedangkan orang-orang yang skeptis terhadap hantu cenderung berpikir analitis. Hasil ini kemudian disetujui oleh peneliti dibidang parapsikolog.
“Ada beberapa bukti bahwa orang yang memiliki lebih banyak pengalaman paranormal, lebih banyak melakukan komunikasi antar belahan otak, dan lebih berpotensi untuk melakukan crosstalk,” Kata Simmonds Moore.