Printer Tekstil Anyar Ini Sasar Segmen UMKM dan Pabrik
Di ujung tahun ini, produsen produk printer Epson memberikan kejutan dengan meluncurkan printer terbaru SureColor F10030. Berbeda dari printer digital tekstil sebelumnya, printer ini merupakan printer Dye Sublimation pertama dengan lebar 76 inci dan area cetak 1,8 meter.
Di ujung tahun ini, produsen produk printer Epson memberikan kejutan dengan meluncurkan printer terbaru SureColor F10030. Berbeda dari printer digital tekstil sebelumnya, printer ini merupakan printer Dye Sublimation pertama dengan lebar 76 inci dan area cetak 1,8 meter.
Lina Mariani, Product Marketing Commercial & Industry Manager PT Epson Indonesia, mengatakan kehadiran produk ini melengkapi jajaran printer digital tekstil Epson sebelumnya.
-
Kapan Museum Tekstil diresmikan? Selang setahun, pada 28 Juni 1976, Ibu Tien Soeharto meresmikan bangunan tersebut sebagai Museum Tekstil.
-
Kenapa Museum Tekstil didirikan? Pakaian modern kemudian mulai dilirik dan menjadi tren baru, terutama di kalangan anak muda. Toko-toko busana kala itu mulai menjual berbagai jenis fashion seperti kemeja, kaus berkerah hingga celana cutbray. Usut punya usut, perubahan tren berpakaian ini karena masifnya kebudayaan barat yang mulai masuk di Indonesia.
-
Di mana Museum Tekstil berada? Fakta Menarik Museum Tekstil di Jakarta Barat, Dulunya Markas Tentara Rakyat
-
Kapan kita perlu mendownload printer? Sering kali, saat Anda membeli printer, penjual akan memberikan CD drive untuk keperluan pemasangan atau instalasi. Namun, jika tidak disertakan CD drive, Anda masih bisa melakukan pemasangan printer dengan mengunduh software terlebih dahulu.
-
Bagaimana Solikhin memproduksi batik tulis dengan pewarna alami? Pembuatan batik tulis dengan pewarna alami sama dengan pembuatan batik lainnya. Pertama-tama motif dibuat, lalu menempelkan bahan malam pada gambar, selanjutnya motif diberi warna, setelah itu kain batik dikeringkan.
-
Bagaimana Kustini Sri Purnomo memperkenalkan batik khas Sleman? Guna memperkenalkan motif batik tersebut, Kustini mencetuskan gerakan Beli Batik Sleman pada tahun 2020.
Dari bentuk fisik, Epson F10030 adalah printer tekstil lebar 1,8 meter pertama dari Epson. Epson F10030 mencetak ke kertas transfer standar yang menyasar berbagai kebutuhan sublimasi, seperti mode, pakaian olahraga, perabot rumah tangga, barang promosi, dan signage.
“Peluncuran produk ini melengkapi jajaran printer tekstil Epson di Indonesia. Kami berharap kehadiran produk ini di pasaran dapat mendukung perkembangan industri tekstil di Indonesia khususnya di masa pandemi ini,” ujar Lina dalam keterangan resminya, kemarin.
Dia menjelaskan, hasil printer ini juga cepat kering. Hasil cetak dari printer ke media kain (sablon) hanya butuh waktu 5 detik. Selain memiliki tingkat pengeringan tinggi, hasil cetaknya juga berkualitas dan downtime minim sehingga printer ini tepat digunakan pada industri tekstil segmen UMKM hingga pabrik. Dengan keunggulan ini, produktivitas printer ini juga tinggi.
"Kustomer dapat menukar tinta yang kosong tanpa menghentikan proses percetakan, karena tinta dimuat pada dua tempat. Epson SureColor F10030 dilengkapi empat printhead, satu per warna masing-masing dengan 3.200 nozel dan resolusi maksimum 1200 x 1200 dpi. Juga memiliki unit pengering yang terintegrasi di dalam mesin. Mesin ini memiliki teknologi Look-Up-Table dan modul Halftone yang memastikan penggunaan tinta efisien dan gradasi warna yang menakjubkan," katanya.
Printer generasi anyar ini juga dilengkapi dengan empat warna CMYK dengan kepadatan tinggi dari inkjet Epson UltraChrome DS. Tinta ini tersedia dalam kemasan 3 liter atau 10 liter. Jadi tidak perlu khawatir saat printer bekerja dan mengalami kehabisan tinta.
(mdk/sya)