Sebanyak Ini Jumlah Sampah Luar Angkasa yang \'Menyumbat\' Orbit Bumi
Ribuan puing-puing luar angkasa yang mengorbit bumi ternyata mampu menimbulkan ancaman yang signifikan bagi satelit, pesawat ruang angkasa, hingga astronot. Puing-puing luar angkasa ini juga turut bertambah setiap tahunnya.
Ribuan puing-puing luar angkasa yang mengorbit bumi ternyata mampu menimbulkan ancaman yang signifikan bagi satelit, pesawat ruang angkasa, hingga astronot. Puing-puing luar angkasa ini juga turut bertambah setiap tahunnya.
Para ilmuwan memberi mereka nama sebagai ‘sampah luar angkasa’ yang merupakan puing-puing buatan manusia yang tersisa di orbit sekitar bumi. Wujudnya sendiri berupa potongan satelit dan pesawat ruang angkasa yang rusak yang menyumbat orbit Bumi.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Dimana penelitian tentang selada berbahaya di luar angkasa dilakukan? Mengutip ScienceAlert, Selasa (6/2), berdasarkan penelitian Universitas Delaware, Amerika Serikat (AS), tanaman berdaun seperti selada dan bayam di luar angkasa bisa menimbulkan bakteri.
Ukuran sampah ini beragam, mulai dari sekecil flek cat hingga sebesar roket berada disana. Tidak peduli ukurannya, NASA ungkap bahwa puing-puing orbital ini dapat menjadi ancaman bagi astronot dan pesawat ruang angkasa yang bekerja di orbit Bumi.
Dilansir dari LiveScience, Jumat (17/3), Jaringan Pengawasan Luar Angkasa Amerika Serikat melacak saat ini ada lebih dari 23.000 sampah luar angkasa yang lebih besar dari softball, termasuk 3.000 satelit yang sudah tidak berfungsi dan dibiarkan membusuk di orbit.
Itu angka yang berhasil mereka lacak, para peneliti memperkirakan bahwa ada lebih dari 100 triliun sampah luar angkasa yang tidak terlacak berukuran 1 sentimeter di orbit Bumi.
Sampah ini bisa menjadi ancaman bagi bumi sekecil apapun ukurannya. Itu karena objek di orbit bergerak sangat cepat, biasanya mencapai kecepatan lebih besar dari 25.200 km/jam, atau 10 kali kecepatan tembakan peluru rata-rata di Bumi.
Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional mengatakan bahwa sampah luar angkasa sering jatuh ke Bumi, sebagian besar yang jatuh ini berukuran cukup kecil sehingga terbakar seluruhnya di atmosfer.
Ada juga insiden-insiden yang terjadi di luar angkasa karena sampah-sampah itu sendiri. Pada Maret 2021, roket Rusia bertabrakan dan menghancurkan satelit militer Tiongkok.
Pada Juni 2021, sampah berukuran kecil menghantam lengan robot Stasiun Luar Angkasa Internasional, beruntung robot itu tidak hancur. Insiden-insiden ini semakin sering terjadi karena jumlah sampah luar angkasa yang terus bertambah setiap tahunnya.
Reporter magang: Safira Tiur Margaretha
(mdk/faz)