Seberapa Ekstrem Suhu di Permukaan Bulan? Ini Kata Ilmuwan
Suhu bulan bervariasi dari ekstrem panas hingga dingin, bergantung pada sinar matahari. Pemahaman suhu ini penting untuk eksplorasi dan teknologi bulan.
Bulan mungkin terlihat seperti batu dingin tak bernyawa, tetapi kenyataannya suhu permukaannya bisa sangat bervariasi.
Mengutip LiveScience, Rabu (8/1), menurut John Monnier, profesor astronomi di Universitas Michigan, suhu bulan berkisar dari -100°C di malam hari hingga lebih dari 100°C saat terkena sinar matahari langsung. Perubahan ini terjadi karena bulan tidak memiliki atmosfer yang dapat menahan panas atau dingin.
-
Siapa yang menemukan air di bulan? ISRO Indian Space Research Organisation (ISRO) merupakan badan antariksa milik India yang lahir pada 1969, bahkan sebelum China dan Rusia. ISRO paling dikenal sebagai pengungkap bahwa ada air di Bulan dalam bentuk es.
-
Bagaimana air di Bumi bergerak? Jumlah air tersebut diambil dari rata-rata kedalaman lautan yaitu 2,7 kilometer, dengan volume air 1.338.000.000 kilometer kubik.Persediaan tersebut juga nantinya akan terus berputar melalui 3 proses, yaitu penguapan, kondensasi, dan limpasan permukaan, dimana proses tersebut akan menjadi menggerakan siklus air dalam waktu lama.
-
Kapan hujan terus menerus terjadi di Bumi? Dilansir dari laman indy100, peristiwa itu terjadi sekitar 200-300 juta tahun lalu ketika Bumi masih didominasi superbenua Pangea.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang air di Bumi? Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
-
Apa dampaknya ketika Bulan menjauh dari Bumi? Dampaknya adalah panjang hari rata-rata di Bumi akan semakin lama.
-
Bagaimana cara mengukur suhu badan? Cara Mengukur Suhu Badan 1. Menggunakan Termometer Digital Termometer digital banyak tersedia dan dapat menghasilkan hasil suhu yang akurat. Anda bisa menggunakannya di berbagai bagian tubuh. Jenis-jenis termometer digital di antaranya: 1. Termometer rektal: Termometer rektal digital adalah pilihan yang umum digunakan untuk mengukur suhu anak kecil. Anda harus membersihkan dan melumasi ujung perangkat ini sebelum memasukkannya ke dalam anus. Perangkat akan mengingatkan pengguna ketika telah melakukan pembacaan dan aman untuk dihapus. 2. Termometer oral: Termometer digital standar juga dapat digunakan secara oral (melalui mulut). Pertama, pastikan ujung perangkat bersih. Lalu, tempatkan termometer ini di bawah lidah ke arah belakang mulut dan tutup bibir. Perangkat akan menghasilkan pembacaan pada tampilan terintegrasi. 3. Termometer ketiak: Anda dapat menempatkan termometer digital jenis ini di ketiak. Setelahnya, lengan harus mengepit termometer dengan kencang ke badan untuk memastikan pembacaan yang baik. Ini adalah opsi non-invasif untuk mengukur suhu anak. 2. Menggunakan Termometer Inframerah Termometer inframerah dapat membaca suhu dari jarak jauh. Namun, ini tidak seakurat metode termometer yang lainnya. Anda dapat menggunakan termometer jenis ini untuk membaca suhu badan dari saluran telinga. Caranya, masukkan ujung perangkat ke telinga, selaraskan dengan liang telinga. Lalu aktifkan perangkat hingga mengeluarkan hasil.
Perbedaan Suhu di Berbagai Area Bulan
NASA mencatat suhu yang lebih ekstrem di dekat khatulistiwa bulan, dengan suhu mencapai 121°C di siang hari dan turun hingga -133°C di malam hari.
Sementara itu, di kutub bulan, di mana matahari hanya sedikit terlihat, terdapat kawah gelap permanen yang mungkin menyimpan es. Beberapa area bahkan diduga memiliki suhu serendah -248°C, menjadikannya lokasi terdingin di tata surya.
Namun, ada temuan menarik dari Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO). Pada 2022, instrumen Diviner Lunar Radiometer menemukan bahwa beberapa lubang di permukaan bulan memiliki suhu stabil sekitar 17°C, menjadikannya lokasi potensial untuk tempat tinggal manusia.
Pentingnya Studi Suhu untuk Eksplorasi Bulan
Pemahaman tentang fluktuasi suhu bulan sangat penting untuk eksplorasi dan keberlanjutan manusia di sana. Peralatan dan instrumen yang dirancang untuk bertahan di bulan harus mampu menahan suhu ekstrem.
- Ilmuwan Mulai Beri Peringatan Keras soal Kiamat
- Kapan Suhu Panas di Indonesia Berakhir? Begini Penjelasan BMKG
- Melihat Cuaca Ekstrem di Bali, Suhu Dingin Merusak Tanaman, Suhu Panas Memicu Kekeringan Parah
- Sensasi Wisata Ekstrem Arung Jeram Sungai Serayu, Hadirkan Keseruan Sekaligus Pemandangan Alam yang Indah
Selain itu, insulasi regolith harus dipahami untuk menghindari kerusakan peralatan.
"Jika kita ingin membangun pangkalan permanen di bulan atau menggunakan instrumen ilmiah, kita perlu mengetahui suhu dan bagaimana variannya," ujar Monnier.
Faktor yang Mempengaruhi Suhu Bulan
Meskipun jaraknya hampir sama dari Matahari seperti Bumi, beberapa faktor membuat suhu bulan jauh lebih ekstrem dibandingkan Bumi.
Tidak Ada Atmosfer
Atmosfer Bumi berfungsi seperti selimut, memerangkap panas di malam hari dan mencegah suhu menjadi terlalu panas di siang hari. Bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga langsung terkena panas matahari dan kehilangan energi dengan cepat saat malam.
Siklus Siang dan Malam yang Panjang
Hari di bulan berlangsung sekitar satu bulan Bumi, membuat permukaan bulan terkena sinar matahari atau dalam kegelapan untuk jangka waktu yang lama.
Tanah Bulan (Regolith)
Regolith, tanah bulan yang berbatu, merupakan isolator yang baik tetapi konduktor yang buruk. Ini berarti panas atau dingin tidak meresap jauh ke bawah permukaan. Data dari misi Apollo 15 dan 17 menunjukkan bahwa suhu hanya naik sedikit 35 cm di bawah permukaan.