Sedang Mencari Emas, Pria Ini Kaget Temukan Batuan yang Nilainya Jauh Lebih Mahal
Ia sudah mencoba memecahkan batuan itu bertahun-tahun tetapi tak bisa. Ia pun menyerah.
Ia sudah mencoba memecahkan batuan itu bertahun-tahun tetapi tak bisa. Ia pun menyerah.
Sedang Mencari Emas, Pria Ini Kaget Temukan Batuan yang Nilainya Jauh Lebih Mahal
Seorang pria asal Australia bernama David Hole tidak sengaja menemukan benda aneh saat ia sedang menggali emas.
Penemuannya itu diketahui sejak 2015 dan melebihi emas yang sedang dicarinya. Apa yang ia temukan?
-
Kenapa batu itu disebut meteorit? Peneliti menemukan batu ini memiliki lapisan yang mengkilap yang disebut "fusion crust", yang biasanya terbentuk ketika permukaan batuan luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi dalam kecepatan tinggi mulai meleleh. "Kehadiran fusion crust yang berkembang dengan baik sangat menunjukkan bahwa NWA 13188 (nama batu tersebut) memang sebuah meteorit."
-
Di mana petani tersebut menemukan batu meteorit? Lombaard menemukan batu luar angkasa tersebut saat berladang.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Kapan kedua batu meteorit tersebut jatuh? Para ahli menggunakan oksidasi (karat) yang lebih besar pada batu meteorid Wolfkop untuk menunjukan bahwa jatuhnya batu tersebut terjadi sebelum batu meteorid Brierskop.
-
Kapan patung kepala dari batu pasir merah ditemukan? Pada 1952, Melville House menjadi tempat bagi Sekolah Dalhousie. Suatu ketika, seorang guru membawa penemuan dari seorang anak laki-laki ke Museum Kerajaan Skotlandia, sekarang menjadi NMS. Di sana, seorang pakar arkeologi Mesir Kuno bernama Cyril Aldred menyadari pentingnya patung kepala dari batu pasir merah yang berasal dari dinasti pertengahan ke-12 sekitar 1922-1855 SM.
-
Bagaimana batu empedu terbentuk? Dengan segala macam penyebab, misalnya karena kolesterol yang tinggi atau gangguan dari pengosongan kantong, maka keseimbangan itu terganggu. Sehingga salah satu dari komponen itu akan mengeras, deposit, membentuk kristal-kristal, dan lama-kelamaan membentuk batu," tambahnya.
Mengutip Indy100, Senin (27/11), David saat itu sedang menggali emas di Maryborough Regional Park, dekat Melbourne.
Saat dirinya menggali-gali, alat detektornya berbunyi. Ia pun lekas menggalinya. Ternyata setelah digali ditemukan adanya batuan berwarna merah kecoklatan yang tertanam di tanah liat.
Hole membawa pulang batu misterius itu dan melakukan yang terbaik untuk memecahkannya, menggunakan gergaji batu, palu godam, bor, dan bahkan menyiramnya dengan asam. Namun, tidak ada yang tersisa selain alat-alatnya itu penyok.
Sejak 2015 hingga 2018, ia telah berusaha memecahkannya. Sampai pada akhirnya dia menyerah. Membahwa temuannya itu ke Museum Melbourne. Berharap seseorang di sana dapat menjelaskan batu yang ia anggap berisi bongkahan emas.
Penemuan Penting
Namun ternyata, benda yang ditemukan David jauh lebih penting daripada logam mulia. penemuan ini merupakan gambaran sekilas kelahiran tata surya kita yang berusia 4,6 miliar tahun. Sebuah meteorit langka yang jatuh ke Bumi.
Ahli geologi museum, Dermot Henry dan Bill Birch, mengatakan mereka semakin bersemangat setelah Hole mengeluarkan batu misterius itu dari ranselnya.
“Itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer, mereka meleleh di bagian luar, dan atmosfer membentuknya,"
Ahli geologi dari museum Melbourne, Dermot Henry.
- Mengenal Inggir-Inggir, Tumbuhan Unik yang Dipercaya Suku Batak Bisa Sembuhkan Penyakit
- MK Tolak Uji Masa Jabatan Ketum Parpol 10 Tahun, Ini Pertimbangannya
- Bungkukkan Badan, Ganjar Terbata-Bata Pamitan dan Ucapkan Terima Kasih ke Warga Jateng
- Dalih Kesepian Ditinggal Istri, Pria Paruh Baya Nekat Cabuli Tetangga
Pengujian segera mengkonfirmasi kecurigaan mereka, serta komposisi sejarah yang luar biasa ini. Pada Juli 2019, kedua rekannya menerbitkan makalah ilmiah yang menggambarkan meteorit tersebut, yang mereka beri nama “Maryborough”, sesuai dengan nama daerah di mana meteorit itu ditemukan.
Kandungan Batuan
Batuan luar angkasa tersebut, yang berukuran 38,5 cm kali 14,5 cm kali 14,5 cm, memiliki berat 17 kg, dan setelah menggunakan gergaji berlian untuk mengirisnya, para ahli menemukan bahwa batu tersebut dikenal sebagai kondrit biasa H5. Artinya, ia mengandung tetesan kristal kecil (chondrules), yang tercipta dari pemanasan kilat awan debu di awal tata surya.
"Meteorit menyediakan bentuk eksplorasi ruang angkasa yang paling murah. Mereka membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk mengenai usia, pembentukan, dan kimia Tata Surya kita (termasuk Bumi)," kata Henry dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Museums Victoria.
Ilmuwan menambahkan, Meteorit Maryborough kemungkinan besar terbentuk di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.
Terlepas dari semua karya Henry dan Birch, banyak pertanyaan seputar batu tersebut yang masih belum terjawab.