Seorang Pria Australia Beruntung, Dapat Batu Seberat 18 Kg Punya Kandungan Lebih Dari Emas
Seorang pria Australia menemukan meteorit 4,6 miliar tahun, sebuah artefak luar angkasa yang memberikan wawasan tentang pembentukan tata surya.
Seorang pria di Australia menemukan batu unik yang ternyata bukan berasal dari Bumi. Dave Hole, yang melakukan deteksi logam di Maryborough pada 2015, awalnya mengira batu seberat hampir 40 pon atau 18 kg yang ia temukan mengandung emas.
Mengutip NYPost, Jumat (13/12), namun, setelah berbagai upaya untuk membuka batu tersebut, termasuk menggunakan palu besar, Hole menyadari bahwa temuan itu lebih dari sekadar batu biasa.
-
Kenapa batu itu disebut meteorit? Peneliti menemukan batu ini memiliki lapisan yang mengkilap yang disebut "fusion crust", yang biasanya terbentuk ketika permukaan batuan luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi dalam kecepatan tinggi mulai meleleh. "Kehadiran fusion crust yang berkembang dengan baik sangat menunjukkan bahwa NWA 13188 (nama batu tersebut) memang sebuah meteorit."
-
Di mana petani tersebut menemukan batu meteorit? Lombaard menemukan batu luar angkasa tersebut saat berladang.
-
Di mana para ilmuwan ESA menemukan meteorit yang digunakan untuk membuat batu bata luar angkasa? Meteorit tersebut ditemukan di Afrika Barat Laut 24 tahun yang lalu.
-
Bagaimana cara para ilmuwan membuat batu bata luar angkasa dari debu meteorit? Debu dari meteorit tersebut membentuk dasar dari campuran yang kemudian digunakan untuk mencetak/print secara 3D batu bata angkasa luar yang mirip seperti LEGO.
-
Kapan kedua batu meteorit tersebut jatuh? Para ahli menggunakan oksidasi (karat) yang lebih besar pada batu meteorid Wolfkop untuk menunjukan bahwa jatuhnya batu tersebut terjadi sebelum batu meteorid Brierskop.
-
Apa saja mineral asing yang ditemukan dalam batu meteor El Ali? "Setiap kali Anda menemukan mineral baru, itu berarti kondisi geologi sebenarnya, kimia batuan tersebut, berbeda dari yang ditemukan sebelumnya. Inilah yang membuatnya menarik: Dalam meteorit khusus ini, Anda memiliki dua mineral yang dideskripsikan secara resmi dan merupakan hal baru bagi sains," jelas kurator dan profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Atmosfir Universitas Alberta, Chris Herd, seperti dilaporkan majalah Live Science.
Meteorit Berusia 4,6 Miliar Tahun
Hole membawa temuan tersebut ke Melbourne Museum, di mana para ahli mengonfirmasi bahwa itu adalah meteorit berusia 4,6 miliar tahun, yang dikenal sebagai H5 ordinary chondrite.
Batu ini diyakini berasal dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, yang jatuh ke Bumi kurang dari 200 tahun yang lalu.
Menurut ahli geologi Dermot Henry, meteorit ini memiliki tekstur "berlekuk dan berbentuk skulptural," hasil dari gesekan ketika masuk ke atmosfer Bumi.
"Penemuan ini memberikan pandangan langsung ke masa pembentukan tata surya," ujar Henry.
- 32 Tahun yang Lalu, Ada Meteor Beratnya 12 Kg Hantam Sebuah Mobil, Begini Kondisinya
- Harta Karun Zaman Perunggu Ditemukan Terbuat dari Bahan yang Tidak Ada di Bumi, Ada Mangkuk dan Perhiasan Emas
- Ahli Geologi Temukan Dua 'Jejak' Alien di Batu Meteor, Belum Pernah Ada di Bumi Sebelumnya
- Arkeolog Temukan Mata Panah Zaman Perunggu dari Besi Meteorit
Kisah Penemuan yang Langka
Meteorit yang dinamai Maryborough meteorite ini ditemukan secara kebetulan. Hole mengatakan bahwa peluang menemukan batu seperti ini sangat kecil.
"Ini seperti menang lotre, mungkin peluangnya lebih kecil dari terkena petir dua kali," kata Hole.
Dari Mana Meteorit Ini Berasal?
Meteorit ini diyakini terbentuk dari tabrakan asteroid di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Pecahan tersebut kemudian terdorong keluar dari orbitnya hingga akhirnya jatuh ke Bumi.
Penemuan ini menjadi pengingat betapa kecilnya peluang untuk menemukan artefak luar angkasa, sekaligus memberikan wawasan mendalam tentang sejarah alam semesta.