Jangan Diabaikan, Cara Jitu Atasi Anak yang Suka Memotong Pembicaraan Orangtua
Menurut psikolog anak di Australia, cara terbaik adalah dengan menetapkan aturan yang jelas mengenai waktu berbicara dan mendengarkan.
Seringkali, anak yang suka memotong pembicaraan melakukannya karena naluri alami untuk menarik perhatian. Namun, kebiasaan ini bisa mengganggu interaksi yang sehat dalam keluarga atau lingkungan sosial.
Menurut para psikolog anak, sangat penting untuk mengajarkan anak cara yang benar untuk mendapatkan perhatian. Salah satu langkah awal yang bisa diambil adalah memberi tahu anak kapan waktu yang tepat untuk berbicara, seperti setelah orang dewasa selesai berbicara. Mengajarkan anak untuk tidak menyela dapat dimulai dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kapan peran orang tua dalam parenting menjadi sangat penting? Orang tua adalah pembimbing dan pendidik pertama bagi anak.
-
Apa pengertian dari parenting? Parenting adalah proses untuk mendidik dan menyelaraskan anak-anak dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.
-
Bagaimana cara orang tua yang ketat mengontrol anak-anaknya? Orang tua yang mendidik anak dengan ketat cenderung mengawasi aktivitas anak-anak mereka dan terus menerus mengontrol kegiatan mereka.
-
Bagaimana cara orang tua menerapkan parenting yang baik? Parenting juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk berkembang. Proses ini melibatkan penekanan pada komunikasi, disiplin, dan pendidikan yang tepat.
-
Siapa yang berperan penting dalam menerapkan parenting? Parenting meliputi pemenuhan kebutuhan fisik yaitu makanan dan minuman, dan kebutuhan psikologi seperti kasih sayang, rasa aman, serta sosialisasi dengan masyarakat sekitar agar anak bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
Psikolog anak di Australia mengatakan cara terbaik adalah dengan menetapkan aturan yang jelas mengenai waktu berbicara dan mendengarkan. Orang tua perlu menunjukkan perilaku mendengarkan yang baik agar anak dapat menirunya. Selain itu, penting untuk memastikan anak merasa didengarkan dengan baik, sehingga mereka tidak merasa perlu untuk menyela.
Kemudian, penting juga agar anak memahami nilai menghormati pembicaraan orang lain. Mengajarkan anak tentang kesabaran dan menghormati giliran berbicara dapat membantu mereka belajar untuk menunda keinginan berbicara di waktu yang kurang tepat. Dengan cara ini, anak dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik sejak usia dini. Dirangkum dari berbagai sumber berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi anak yang suka menyela pembicaraan orang tua, Rabu (9/10).
Mengelola Distraction dan Mempertahankan Fokus
Seringkali, anak-anak mengganggu saat orang tua mereka sedang fokus atau terlibat dalam aktivitas lain. Menurut artikel di Not Consumed, salah satu cara yang efektif untuk menangani gangguan ini adalah dengan memberikan sinyal kepada anak.
Misalnya, jika anak ingin berbicara, mereka dapat menyentuh lengan Anda sebagai tanda bahwa mereka ingin menyampaikan sesuatu, tanpa perlu langsung memotong pembicaraan. Selain itu, orang tua juga bisa menyediakan waktu khusus untuk anak berbicara. Tentukan momen-momen tertentu di mana anak dapat mengungkapkan pendapat atau perasaan mereka, seperti saat makan malam atau setelah menyelesaikan pekerjaan rumah.
Dengan cara ini, anak belajar bahwa ada waktu dan tempat yang sesuai untuk berbicara. Memberikan pujian kepada anak ketika mereka berhasil menunggu giliran untuk berbicara juga dapat memperkuat perilaku positif ini.
- Psikolog Ungkap Kekerasan pada Anak Berakibat ke Kesehatan Mental & Jadi Luka Batin Sampai Dewasa
- Tak Hanya Terkait Kesehatan Jiwa, Ketahui Hal Apa Saja yang Bisa dan Perlu Dikonsultasikan pada Psikolog Terkait Perkembangan Anak
- Psikolog Sarankan untuk Sering Memeluk Anak Agar Mereka Merasa Lebih Dicintai
- Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog
Ini menunjukkan kepada anak bahwa kesabaran dan rasa hormat mereka terhadap orang lain dihargai, sehingga mereka lebih termotivasi untuk terus menjaga kebiasaan tersebut.
Mendukung Anak dalam Mengembangkan Sikap Sabar
Mengajarkan anak agar tidak menyela membutuhkan waktu dan ketekunan. Salah satu langkah penting yang disarankan oleh psikolog anak di Australia adalah menetapkan aturan jelas dan memberikan konsekuensi yang konsisten jika aturan tersebut dilanggar.
Misalnya, jika anak terus-menerus menyela, ingatkan mereka dengan lembut mengenai aturan yang telah disepakati. Kesabaran merupakan keterampilan yang perlu terus diasah. Orang tua bisa melibatkan anak dalam permainan atau aktivitas yang memerlukan giliran, seperti permainan papan atau permainan kelompok. Dengan cara ini, anak dapat belajar secara langsung tentang pentingnya menunggu giliran dan kesabaran.
Selain itu, penting untuk menyediakan waktu khusus di mana anak benar-benar mendapatkan perhatian penuh. Menurut Not Consumed, hal ini dapat mengurangi keinginan anak untuk menyela, karena mereka akan tahu ada saat-saat di mana mereka bisa didengarkan sepenuhnya. Keseimbangan antara penerapan aturan yang konsisten dan perhatian yang cukup akan membantu anak berkembang menjadi individu yang lebih sabar dan empatik dalam berkomunikasi.