Pintu Gerbang Kerajaan Majapahit Ditemukan, Begini Kondisinya
Pintu gerbang Kerajaan Majapahit ditemukan.
Situs Kumitir yang berada di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terindikasi sebagai salah satu lokasi istana bangsawan di lingkungan Kerajaan Majapahit.
Berbagai penemuan batu bata, struktur bangunan, hingga benda-benda tertentu memperkuat dugaan akan keberadaan jejak Majapahit di situs tersebut.
-
Siapa Raja Kediri yang terkenal dengan ramalan masa depan Nusantara? Prabu Jayabaya adalah tokoh yang identik dengan ramalan masa depan Nusantara.
-
Bagaimana Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di perairan nusantara? Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di perairan nusantara selama 400 tahun.Kota istana yang terletak di sekitaran kota Palembang juga dikenal sebagai “Venesia dari Timur”, terletak di arteri utama Jalur Sutra versi maritim.
-
Kapan Kerajaan Kendan berkuasa? Kerajaan Kendan berkuasa sekitar abad ke-6 sampai ke-7 masehi, dan merupakan salah satu kerajaan Sunda yang pernah berjaya.
-
Apa isi ramalan Jayabaya tentang masa depan Nusantara? Jayabaya meramal Nusantara akan mengalami masa penuh bencana. Gunung-gunung meletus, bumi berguncang, laut dan sungai meluap. Ini akan menjadi masa penuh penderitaan.
-
Kenapa situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit? Sehingga tak heran bahwa keberadaan situs di Desa Negeri Baru, Ketapang, langsung dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
-
Apa peran Kerajaan Lasem dalam Kerajaan Majapahit? Dalam Kitab Negarakertagama juga disebutkan bahwa Bhre Lasem pertama, yaitu Duhitendu Dewi merupakan salah satu penguasa dari 11 kerajaan di Jawa. Ia juga menjadi salah satu dari sembilan Dewan Pertimbangan Agung Kerajaan Majapahit.
Dalam sebuah video yang belum lama ini diunggah kanal Youtube ASLI MOJOKERTO, memperlihatkan sebuah struktur bangunan yang ditaksir sebagai pintu gerbang istana Majapahit.
Proses ekskavasi yang dilakukan sejauh ini belum dapat berjalan optimal terlebih keberadaan pintu gerbang itu yang masih berada di lahan milik masyarakat. Bagaimana penampakan selengkapnya? Simak informasi berikut.
Temuan Pintu Gerbang Istana Majapahit
Bermula dari laporan warga setempat, penemuan sebuah talud yang diperkirakan sebagai gerbang istana Majapahit di Situs Kumitir menarik perhatian Arkeolog.
Warga pertama kali berhasil menemukan talud di sisi timur dengan panjang sekitar 10 meter. Melihat kemungkinan adanya struktur bangunan kuno, warga melaporkan ke Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur untuk proses lebih jauh.
Youtube ASLI MOJOKERTO ©2023 Merdeka.com
Petugas mencoba meninjau penemuan tersebut lewat ekskavasi sekitar 50 meter. Setelah proses dilanjutkan, petugas berhasil menemukan sebuah struktur bangunan memanjang menyerupai benteng dengan panjang diperkirakan 316 meter dan lebar 203 meter.
Pada bagian pojok bangunan, ditemukan sebuah pos jaga di beberapa titik. Mengacu pada temuan itu diperkirakan bangunan tersebut menyerupai benteng dan keberadaan pintu gerbangnya berada tepat di tengah.
Struktur Bangunan Terendam Air
Youtube ASLI MOJOKERTO ©2023 Merdeka.com
Bangunan yang telah ditemukan tak lagi berbentuk jelas. Dapat dilihat struktur tumpukan batu bata merah memanjang, namun beberapa batu bata sudah dalam posisi ambruk.
Struktur bangunan juga saat ini terendam sungai karena dekat dengan sungai dan menurut keterangan warga, sungai tersebut tidak terlalu dalam sehingga air meluap hingga menenggelamkan bangunan.
Karena kondisi struktur bangunan yang kian terendam air, membuat batu bata rawan terkikis dan tertutup lumut.
Proses Pembangunan Terhalang Perizinan
Youtube ASLI MOJOKERTO ©2023 Merdeka.com
Proses ekskavasi direncanakan akan kembali dilanjutkan, namun terdapat kendala pembebasan lahan dan kesepakatan dengan warga. Terlebih lokasi bangunan tersebut tepat berada di lahan milik warga bernama Budi.
"Kalau kendala kemarin waktu mau diekskavasi itu dari warga yang punya tanah ini kan sebetulnya dulu waktu ekskavasi ada sewa ganti rugi. Terus ini maunya masyarakat sini ya ini selama gak bisa ditanami sebetulnya harus disewa," ucap seorang warga di kanal Youtube ASLI MOJOKERTO.
Keberadaan lokasi tersebut sedikit banyak sudah mengganggu aktivitas warga yang hendak menanam. Terlebih banyak tanah yang kini terpakai untuk proses ekskavasi. Warga berharap adanya kebijakan yang dibuat sehingga tidak merugikan satu sama lain.
"Maksud masyarakat sini itu gak sama-sama merugikan. Jadi pemerintah juga jalan, rakyatnya juga jalan. Maksudnya jalan untuk selama sewa ini. Akhirnya kemarin dana dialihkan ke Tribhuwana Tunggadewi," lanjutnya.
Harapan Dibangun Wisata Sejarah Majapahit
Youtube ASLI MOJOKERTO ©2023 Merdeka.com
Keberadaan struktur bangunan yang diperkirakan menjadi lokasi istana Majapahit itu diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu potensi pariwisata di desa tersebut.
Harapannya setelah pemerintah membebaskan lahan, akan dibangun kembali kawasan wisata yang dapat menghidupkan ekonomi masyarakat.
"Kalau keinginan saya memajukan ekonomi kreatif. Jadi kalau ini sudah dibuka, mungkin dibebaskan pemerintah mungkin ekonomi masyarakat bisa berjalan dibuat taman rekreasi seperti borobudur itu kan ekonomi kreatif bisa berjalan," tandas seorang warga.
"Jadi masyarakat yang pengangguran bisa berjualan seperti di tepi-tepo Troloyo. Dijadikan wisata sejarah Majapahit," tambahnya.