Sopir Truk Yordania Tembak 3 Petugas Israel lalu Wafat, Pejuang Palestina dari Medan Tempur Langsung Salat Gaib
Pejuang Palestina langsung salat gaib usai sopir truk Yordania yang tembak mati tentara Israel wafat.
Tiga tentara Israel ditembak mati di perbatasan Jembatan Allenby (Al-Karameh), yang menghubungkan antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki, seperti dilaporkan Maariv pada 8 September.
Pria yang melakukan penembakan ini adalah sopir truk dari Yordania. Saat berada di TKP ia langsung melepaskan tembakan ke arah tentara Israel dari jarak dekat, menembak mereka di kepala, sebelum dia ditembak mati oleh petugas penjaga perbatasan.
- Tentara Otoritas Palestina Bekerja Sama dengan Israel Serbu Kamp Pengungsi di Jenin, Satu Orang Tewas
- Ini Surat Wasiat Sopir Truk Yordania yang Tembak Mati 3 Petugas Israel di Perbatasan, Isinya Menggetarkan Hati
- Sopir Truk Asal Yordania Tembak Mati Tiga Tentara Israel di Perbatasan
- Israel Tangkap Seorang Warga Palestina, Dua Jam Kemudian yang Kembali Hanya Jasadnya
Mengutip dari The Cradle, Rabu (11/9), layanan ambulans Magen David Adom yang tiba di TKP menangani tiga tentara tersebut dan semuanya berusia sekitar 50 tahun sebelum dinyatakan tewas.
Menurut laporan dari Israel Hayom, penyelidikan awal terkait serangan tersebut menduga bahwa sopir truk yang tiba dari wilayah Yordania itu sengaja menyembunyikan sebuah senapan Kalashnikov di dalam kendaraannya.
Dirinya sengaja mengeluarkan senjata tersebut dan menembak tentara Israel setelah sampai di area bongkar muat bersama, sebelum dilakukan pemeriksaan keamanan.
Setelah penembakan, perbatasan tersebut ditutup sementara untuk mencegah pergerakan pendatang dari dua arah.
Pernyataan Juru Bicara Al-Qassam
Pasca aksi penembakan tersebut, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, langsung mengeluarkan pernyataan.
Abu Obeida menyatakan serangan itu sangat penting dalam pandangan perlawanan Palestina terhadap penjajah Israel.
“Pistol pahlawan Yordania dalam mendukung Al-Aqsa dan rakyat kami lebih efektif dibandingkan pasukan besar dan persenjataan militer,” kata Abu Obeida.
Perbandingan antara pistol al-Jazi dan “pasukan besar” merujuk langsung pada kegagalan pejabat militer negara-negara Arab dalam mengambil tindakan apa yang dapat menghalangi Israel dan mengakhiri genosida di Gaza.
Pejuang Palestina Salat Gaib
Abu Obeida mengucapkan rasa syukurnya dan mengucapkan selamat atas operasi heroik dari syahid Yordania Maher Al-Jazi.
“Kami mengucapkan selamat atas operasi heroik dan kualitatif di penyeberangan Karama yang dilakukan oleh syahid Yordania, pahlawan Maher Al-Jazi, salah satu pahlawan Banjir Al-Aqsa.
“Operasi ini mengungkapkan hati nurani bangsa kita, dampak Banjir Al-Aqsa, dan mimpi buruk yang menanti entitas zionis dari para pahlawan bangsa kita," kata Al Obeida.
Usai kejadian tersebut, para pejuang Palestina melakukan salat gaib untuk sang pahlawan.
“Pejuang kami di posisi tempur, titik penyergapan, dan perbatasan di Jalur Gaza melakukan salat jenazah in absensia untuk pahlawan syahid dalam operasi tersebut," jelasnya.