Agustus 2019, Indonesia Impor Perabotan Rumah Tangga dari China USD 77 Juta
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat impor Indonesia pada Agustus 2019 mencapai USD 14,20 miliar. Laju impor ini mengalami penurunan sebesar 15,60 persen dibandingkan dengan Agustus 2018 yang sebesar USD16,82 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat impor Indonesia pada Agustus 2019 mencapai USD 14,20 miliar. Laju impor ini mengalami penurunan sebesar 15,60 persen dibandingkan dengan Agustus 2018 yang sebesar USD16,82 miliar.
Dia menjelaskan, impor terbesar Indonesia masih didominasi oleh barang-barang dari China sekitar USD 3,7 miliar. Adapun China mengimpor barang seperti perabot rumah, penerangan, plastik, kendaraan dan mesin-mesin pesawat mekanik.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Kenapa cecak diekspor ke China? China adalah importir besar cecak, tokek, dan spesies kadal yang diyakini berkhasiat meringankan berbagai penyakit.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Di mana BPR/BPRS biasanya berada? Industri ini memiliki karakteristik khusus yang membuat keberadaan BPR dan BPRS masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat hingga saat ini, seperti sebaran lokasi BPR dan BPRS yang sebagian besar berada di wilayah Kabupaten atau Kecamatan, pemberian layanan yang mengedepankan pendekatan personal atau kekeluargaan, proses pelayanan yang cepat dan sederhana, serta karakter produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di daerah atau wilayahnya.
Khusus perabotan dan penerangan rumah, nilai impornya sebesar USD77 juta. "Berdasarkan negaranya China masih mendominasi impor ke Indonesia," ujar Suharyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/9).
Meski demikian, impor Indonesia dari China tergolong turun jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Agustus tahun lalu, nilai impor dari negara tirai bambu tersebut tercatat sebesar USD 3,9 miliar.
"Barang konsumsi, bahan baku dan barang modal terjadi penurunan impor. Yang turun tajam pertama bawang putih turun, biasanya kita impor dari China," jelasnya.
Walau impor barang pada Agustus turun, Suhariyanto meminta pemerintah tetap bisa mengendalikan laju barang dari luar negeri masuk ke Indonesia. Hal tersebut untuk menjaga agar neraca perdagangan tidak mengalami defisit yang cukup lebar.
"Kita harap untuk beberapa impor yang tidak signifikan, bisa kita kendalikan. Dengan begitu kita bisa memperbaiki defisit neraca perdagangan."
Baca juga:
Vietnam Jadi Pesaing Berat Ekspor Produk Perikanan RI
Genjot Ekspor, Perum Perindo Target Raup Pendapatan Rp 1,1 Triliun Tahun Ini
Neraca Perdagangan RI Surplus USD 85 Juta di Agustus 2019
Agustus 2019, Ekspor RI Merosot Capai USD 14,28 Miliar
2 Minggu Lagi, Belanja Produk dari Luar Negeri di E-Commerce Bakal Ada Bea Masuk
Dijual Rp 12.000, Mangkuk Kayu Manis Asal Bali Terjual Hingga Eropa