Masuk Daftar 5 Kontributor Terbesar Realisasi Investasi PMDN di Jabar, Perusahaan Baja Ini Serap Ribuan Tenaga Kerja
Sebagai "mother of industry" atau industri yang produknya bisa dipakai untuk bahan dasar industri lain, perusahaan baja bisa mendorong sektor lain.
Investasi yang dilakukan membawa dampak sangat positif baik bagi pertumbuhan ekonomi serta manfaat bagi masyarakat sekitar.
Masuk Daftar 5 Kontributor Terbesar Realisasi Investasi PMDN di Jabar, Perusahaan Baja Ini Serap Ribuan Tenaga Kerja
- Sampoerna Bangun Pabrik Baru, Serap Tenaga Kerja hingga 3.500 Orang
- Ini Sumbangsih Industri Hulu Migas untuk Ketahanan Energi, Sedot Investasi Rp206 Triliun dan Sediakan 150.000 Lapangn Kerja
- Resmi Beroperasi, Investasi yang Masuk ke Kawasan Industri Terpadu Batang Tembus Rp14 Triliun
- Dongkrak Kontribusi Jasa Industri, Kemenperin Buat 10 Peta Jalan Subsektor Prioritas
PT Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk resmi masuk lima kontributor terbesar dalam realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Langkah ini dinilai positif untuk perekonomian.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal menilai dalam konteks ekonomi regional, GRP berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat fondasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di area operasional perusahaan.
"Sangat positif. Karena investasi merupakan syarat penting untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan juga menciptakan lapangan kerja," kata Faisal dikutip dari Antara.
Menurut dia, sebagai "mother of industry" atau industri yang produknya bisa dipakai untuk bahan dasar industri lain, perusahaan baja seperti GRP bisa mendorong sektor lain, termasuk industri manufaktur dan pembangunan infrastruktur.
Melalui investasi yang dilakukan, keberadaan GRP membawa dampak sangat positif baik bagi pertumbuhan ekonomi serta manfaat bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, dengan memiliki lebih dari 3.000 karyawan, menurut dia, perusahaan bisa memperkuat fondasi ekonomi yang inklusif dengan padat karya atau menyerap tenaga kerja yang banyak serta mengutamakan tenaga kerja dalam negeri, perusahaan.
Dia menambahkan, keberadaan perusahaan yang menerapkan ekonomi hijau, termasuk ekonomi sirkular dalam rangka keberlanjutan, dalam hal ini investasi GRP dinilai mendukung efisiensi sumber daya dan lingkungan.
"Dengan demikian, otomatis juga memperbaiki daya dukung lingkungan, menekan degradasi dari sisi lingkungan. Yang dilakukan perusahaan tentu mendukung pengurangan emisi karbon, pengurangan limbah, dan juga mengurangi pencemaran," katanya pula.
Sebelumnya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar menyebutkan realisasi investasi provinsi tersebut pada 2023 mencapai Rp210,6 triliun dalam Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yulistiani menyatakan angka investasi Jabar 2023 mengalami peningkatan sebesar 112 persen dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp188 triliun.
Realisasi investasi tersebut terdiri PMA mencapai Rp122,6 triliun atau sekitar 16,5 persen dari total realisasi PMA nasional dan PMDN Rp88 triliun atau 13 persen dari realisasi PMDN nasional.
Untuk kategori perusahaan PMDN, GRP masuk ke dalam posisi lima besar dengan nilai investasi Rp1,58 triliun pada 2023.