Sejarah Gereja Makam Kudus Yerusalem, Pemegang Kunci Dipercayakan pada Keluarga Muslim
Ada fakta unik di balik sejarah Gereja Makam Kudus Yerusalem.
Ada fakta unik di balik sejarah Gereja Makam Kudus Yerusalem.
-
Apa yang ditemukan di makam perempuan muda di Yerusalem? Sebuah cermin perunggu dalam kondisi yang masih sangat awet ditemukan bersama kerangka seorang perempuan muda di Yerusalem.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Kota Daud, Yerusalem? Para arkeolog menemukan cincin emas berusia 2.300 tahun berhias batu mulia di Kota Daud, Yerusalem, Palestina.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Yerusalem? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan gagang guci bertuliskan nama "Menahem" dalam aksara Ibrani, saat penggalian di lingkungan Ras el-‘Amud, Yerusalem yang diduduki.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Yerusalem? Arkeolog yang tengah melakukan penggalian di Yerusalem mengungkapkan sebuah temuan menarik berupa jaringan saluran kuno yang berasal dari zaman Raja Yoas dan Amazia, sekitar 2.800 tahun lalu.
-
Di mana lokasi makam Yahudi di Semarang yang diketahui sudah ada sejak masa kolonial? Di area pemakaman umum Bergota, Kota Semarang, terdapat sebuah makam bertuliskan huruf Ibrani. Menurut masyarakat setempat, makam itu adalah milik seorang Yahudi yang dulu pernah mendiami tempat itu.
Sejarah Gereja Makam Kudus Yerusalem, Pemegang Kunci Dipercayakan pada Keluarga Muslim
Terdapat sejumlah fakta menarik dari kota suci, Yerusalem. Salah satunya keberadaan Gereja Makam Kudus (Church of the Holy Sepulchre) di Yerusalem, Israel, yang kuncinya di pegang oleh keluarga muslim.
"Gereja Makam Kudus adalah salah satu situs spiritual terpenting bagi umat Kristiani, jadi mungkin mengejutkan jika kunci gereja sebenarnya dipercayakan kepada keluarga Muslim," tulis laman greekreporter.com dikutip, Minggu (17/12).
Merdeka.com
Tradisi mempercayakan pemeliharaan kunci gereja kepada umat Islam sudah ada sejak beberapa abad yang lalu.
Sejumlah literatur menyebutkan tradisi ini telah ada pada kepemimpinan Saladin, pendiri dinasti Ayyubiyah yang mengusir Tentara Salib dari Yerusalem.
- Sejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam
- Fakta Unik Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas, Cagar Budaya Sarat Sejarah yang Telah Berusia 3,5 Abad
- Kisah Gereja Paling Bersejarah di Yerusalem, Ternyata Kuncinya Dipegang Keluarga Muslim Turun Temurun
- Sejarah Badar dan Penyebabnya, Perang Besar Pertama Kaum Muslimin
"Bahwa pintu masuk ke Gereja Makam Suci dirawat oleh umat Islam semakin menambah permadani budaya Kota Suci yang seringkali membingungkan namun selalu menarik," bunyi pernyataan tersebut.
Alasan Keluarga Muslim yang merawat Gereja Makam Kudus Yerusalem
Menurut catatan sejarah, dua keluarga Muslim telah dipercayakan tugas ini selama lebih dari 850 tahun. Kunci yang dibuat pada 15 Juli 1149 ini dititipkan oleh Sultan Ayyubiyah Saladin yang legendaris kepada dua keluarga Muslim di Yerusalem.
Pada tanggal 10 Februari 1187, Saladin menunjuk keluarga Joudeh Al-Husseini sebagai satu-satunya penjaga kunci yang sah dan memberi wewenang kepada keluarga Nuseibeh untuk mengoperasikan pintu gereja. Sejak saat itu, kedua keluarga terus menjunjung tinggi tugas yang mereka laksanakan setiap hari.
Merdeka.com
Pada tahun 2016, wartawan CNN bertemu dan mewawancarai salah satu keturunan keluarga Joudeh yang terus menjalankan tugas penting yang diberikan kepada leluhurnya. Ini warisan keluarga, kata Adeeb Joudeh.
"Hanya itu yang kami miliki sebagai sebuah keluarga, dan ini merupakan suatu kehormatan bukan hanya bagi keluarga kami. Ini merupakan suatu kehormatan bagi seluruh umat Islam di dunia," kata Joudeh.
Meskipun, penguasaan atas Yerusalem telah sering berubah selama berabad-abad, karena kepentingan strategis dan keagamaan kota ini. Namun, tanggung jawab yang diemban oleh kedua keluarga Muslim tersebut atas pintu Gereja Makam Suci tetap bertahan
Bahkan, ketika Turki Ottoman menguasai Yerusalem pada tahun 1516. Keluarga-keluarga yang dipercayakan tetap mempertahankan tugas mereka.
"Faktanya, keluarga Joudeh masih memiliki kontrak tertulis dari sultan Ottoman yang memuat tugas hukum mereka," tulis pernyataan sejarah tersebut.