Menurut Gus Baha, Inilah Cara Sholat yang Benar Agar Diterima Allah SWT Berdasarkan Kitab Hikam
Gus Baha menjelaskan bahwa dalam kitab Hikam, jika seseorang dapat melaksanakan sholat, itu menunjukkan bahwa Allah SWT menginginkannya untuk berbuat baik.
Setelah melaksanakan sholat, kita sering kali merasa ragu tentang apakah ibadah kita diterima atau tidak. Perasaan pesimis ini sering kali menghantui pikiran kita.
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), seorang ulama dari Nahdlatul Ulama Rembang, menjelaskan bahwa kita dapat mengatasi perasaan tersebut dengan mengadopsi sudut pandang yang dimiliki oleh para sufi.
-
Gimana cara sholat yang benar menurut Nabi? Di antara larangan yang ada adalah: 1. Menoleh saat sholat seperti yang dilakukan oleh rubah; 2. Membentangkan tangan saat sujud layaknya binatang buas; 3. Duduk dengan cara yang sama seperti anjing; 4. Melakukan sujud dengan cepat seperti burung gagak saat mematuk; 5. Menuju sujud dari posisi berdiri dengan cara yang mirip menderumnya unta; dan 6. Mengangkat tangan saat salam seperti ekor kuda yang kepanasan.
-
Bagaimana cara melaksanakan sholat? Berikut ini adalah tuntunan sholat lengkap beserta bacaannya, mulai dari niat hingga salam yang dikutip dari dream.co.id.
-
Bagaimana cara sholat hajat yang benar? Tata cara sholat hajat tidak berbeda dengan sholat sunnah pada umumnya. Sebelumnya wajib berwudhu agar terhindar dari hadats kecil dan hadats besar. Selanjutnya, baca niat sholat hajat sebagai berikut: أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى Ushollii sunnatal haajati rok’ataini lillahi ta’aalaaArtinya: 'Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala'
-
Gimana cara mengerjakan sholat sunnah? Tata cara sholat sunnah adalah sebagai berikut: Membaca niat, Takbiratul ihram, Membaca doa iftitah, Membaca surah Al-Fatihah, Membaca surat pendek (dianjurkan surah Al-Kaafirun dan Al-Ikhlas), Ruku dengan tumakninah, Itidal dengan tumakninah, Sujud dengan tumakninah, Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah, Sujud kedua dengan tumakninah, Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua, Membaca surah Al-Fatihah, Membaca surat pendek yang dihapal, Ruku dengan tumakninah, Itidal, Sujud pertama (rakaat kedua), Duduk di antara dua sujud, Sujud kedua (rakaat kedua), Duduk tasyahud akhir, Membaca tasyahud akhir, Salam.
-
Bagaimana cara sholat sunnah? Melakukan sholat Sunnah merupakan sarana terbaik untuk mendekatkan diri kepadaNya setelah jihad fi sabilillah dan mencari ilmu. Rasulullah selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan sholat sunnah.
-
Bagaimana cara sholat dhuha yang benar? Sholat dhuha dilakukan dalam dua rakaat salam, artinya setiap dua rakaat dikerjakan salam. Sehingga, sholat dhuha minimal dilakukan sebanyak dua rakaat dan maksimal 12 rakaat.
Memang tidak bisa dipungkiri, rasa khawatir dan berburuk sangka seperti ini sering kali muncul dalam diri kita. Terkadang, kita merasa perlu untuk bertanya-tanya, apakah sholat kita diterima oleh Allah SWT?, simak ulasan lengkapnya yang dilansir Merdeka.com, Senin(13/1/2025).
Cara yang Benar
Gus Baha mengingatkan kita untuk menumbuhkan rasa syukur kepada Allah saat melakukan takbiratul ihram. Hal ini penting karena menunjukkan bahwa Allah telah membuka hati kita untuk menjalankan ibadah sholat.
"Kalau anda sholat saya ajari, Allahu Akbar, ya Allah terima kasih sekali Engkau membuka pintu hati saya untuk melaksanakan sholat," ungkapnya dalam sebuah tayangan YouTube Short @MaharulizChanel, pada Minggu (12/01/2025).
Selain itu, Gus Baha juga merujuk pada kitab Hikam yang menjelaskan bahwa kemampuan seseorang untuk melaksanakan sholat merupakan tanda bahwa Allah SWT menginginkan mereka untuk berbuat baik.
Dalam konteks ini, keyakinan kita haruslah bahwa Allah SWT akan mengabulkan atau menerima ibadah sholat yang kita lakukan. "Makanya kata kitab Hikam, ketika Allah berarti menghendaki kamu kenal, buktinya kamu dikenalkan mampu mengatakan Allahu Akbar," tambahnya.
Ia juga menyatakan, "Ketika Allah membuka pintu hati kamu, meminta kepada Allah, berarti Allah membuka pintu ijabah atau qabul." Pemikiran ini merupakan pandangan dari para sufi yang meyakini bahwa Allah berhubungan dengan hamba-Nya sesuai prasangka mereka. "Itu cara berfikir orang-orang tasawuf karena berfikir Aku (Allah) sebagaimana prasangka hamba-Ku," tegasnya.
Empat Syarat Agar Sholat diterima Oleh Allah
Untuk memastikan shalat yang kita lakukan diterima oleh Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya, kita perlu memenuhi syarat-syarat sah shalat serta semua rukun-rukunnya.
Selain itu, ada juga syarat-syarat yang harus dipenuhi agar shalat kita dapat diterima. Tanpa memenuhi syarat-syarat tersebut, pahala dari shalat yang kita kerjakan tidak akan kita peroleh.
Dalam kitab Sullamut Taufiq, Syaikh Salim bin Abdullah Al-Hadhrami menjelaskan bahwa terdapat empat syarat yang harus dipenuhi agar shalat kita diterima oleh Allah.
Yang pertama adalah melakukan shalat dengan tujuan semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Ini berarti kita harus melaksanakan shalat dengan niat yang ikhlas, tanpa ada maksud lain.
Kedua, segala sesuatu yang kita konsumsi, pakaian yang kita kenakan, dan tempat yang kita gunakan untuk melaksanakan shalat haruslah halal. Jika salah satu dari ketiga hal ini tidak halal, maka shalat kita tidak akan diterima oleh Allah.
Ketiga, saat melaksanakan shalat, kita harus khusyuk. Ini berarti hati kita harus hadir dan sepenuhnya sadar bahwa kita sedang bermunajat kepada Allah.
Keempat, kita tidak boleh merasa ujub atau bangga atas shalat yang kita lakukan. Jika kita mampu melaksanakan shalat, seharusnya kita hanya bersyukur kepada Allah. Rasa ujub atau keinginan untuk mendapatkan pujian dapat mengakibatkan shalat kita tidak diterima oleh Allah.
Syaikh Salim bin Abdullah Al-Hadhrami menegaskan dalam kitab Sullamut Taufiq bahwa, Disyaratkan beserta syarat dan rukun yang telah disebutkan agar shalat diterima oleh Allah shalat karena bertujuan menyembah kepada Allah semata, makanan, pakaian, dan tempat shalat harus halal, hatinya hadir dalam shalat dan tidak ada yang dipikirkan kecuali bacaan shalat, dan tidak boleh ujub dengan shalat.