300 Tahun Sebelum Ditemukan, Benua Antartika Sudah Ada dalam Peta Karya Ilmuwan Turki
Benua Antartika muncul di dalam peta karya ilmuwan Turki 300 tahun sebelum ditemukan.
300 Tahun Sebelum Ditemukan, Benua Antartika Sudah Ada dalam Peta Karya Ilmuwan Turki
Jauh sebelum penampakan daratan Antartika dikonfirmasi untuk pertama kalinya pada 1820, kartogafer Turki bernama Hagii Ahmed Muhiddin Piri atau dikenal dengan nama Piri Reis disebut pernah memasukkan Antartika pada sebuah peta pada awal tahun 1500-an. Seberapa akurat asumsi ini? Bagaimana Piri Reis memasukkan benua yang belum ditemukan itu di dalam petanya tiga abad sebelum benua itu ditemukan? Berikut ulasannya, dikutip dari laman History Defined.Sosok Piri Reis
Walaupun tanggal lahirnya tidak diketahui, Piri Reis lahir antara tahun 1465 dan 1450 di Gallipoli, sebuah semenanjung di Turki Timur. Pada saat itu, Gallipoli bagian dari kekaisaran Utsmaniyah atau Ottoman.
Saat masih muda, Reis mulai ikut berlayar dengan pamannya, Kemal Reis. Pada 1494, dia bergabung dengan Angkatan Laut Utsmaniyah sebagai komandan, memimpin pelayaran antara Kekaisaran Utsmaniyah dan Venesia.
Ketika pamannya meninggal pada 1511, Piri Reis kembali ke Gallipoli dan mulai menggambar peta dan menulis buku. Itulah awal mula dia dikenal sebagai pembuat peta.
Patung Piri Reis, sumber: History Defined
-
Bagaimana dunia kuno di Antartika ditemukan? Walaupun bentang alam di bawah lapisan es ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, gambar-gambar satelit yang ditangkap dari wilayah tersebut mengungkapkan adanya gelombang-gelombang kecil pada permukaan lapisan es yang memberikan petunjuk tentang bentang alam yang ada di bawahnya.
-
Kapan dunia kuno di Antartika terbentuk? Penelitian terbaru mengungkapkan bentang alam luas yang tampaknya terbentuk oleh sungai setidaknya 14 juta tahun yang lalu, mungkin bahkan sebelum pertumbuhan awal es Antartika Timur sekitar 34 juta tahun yang lalu.
-
Mengapa dunia kuno di Antartika penting? 'Tanah di bawah lapisan Es Antartika Timur kurang dikenal dibandingkan dengan permukaan Mars. Padahal, bentang alam ini mengendalikan aliran es di Antartika dan cara bagaimana es tersebut merespons perubahan iklim masa lalu, saat ini, dan di masa depan,' jelas Profesor Stewart Jamieson, penulis utama dari Departemen Geografi Universitas Durham, Inggris.
-
Apa yang ditemukan di Antartika? Selama sekitar tujuh tahun, sebuah puncak yang berbentuk piramida di Pegunungan Ellsworth Antartika telah menimbulkan berbagai teori konspirasi yang melibatkan alien dan peradaban kuno.
Peta Karya Piri Reis
Peta paling terkenal karya Piri Reis: Peta Dunia 1513 dan Buku Navigasi. Dua buku ini yang paling banyak dipelajari terkait teknik navigasi maritim awal.
Peta Dunia 1513 karyanya baru ditemukan pada 1929 dan dikenal sebagai peta tertua Amerika yang pernah ada. Peta ini ditemukan di Istana Topkapi, Istanbul dan hanya sepertiga dari peta yang masih utuh. Peta ini tidak dipajang untuk publik.
Sumber foto: History Defined
Pada tahun 1965, Profesor Charles Hapgood dari Universitas New Hampshire menerbitkan makalah tentang sejarah Antartika. Hapgood meneliti peta Piri Reis dalam penelitiannya dan memasukkan banyak teori terkait peta itu dalam bukunya, Maps of the Ancient Sea Kings. Hapgood dalam penelitiannya menemukan beberapa hasil menarik yang sulit dijelaskan. Pertama, peta karya Piri Reis pada 1513 digambar menggunakan Proyeksi Mercator atau teknik kartografi yang dikembangkan ahli geografi Flemish pada tahun 1563 yang digunakan saat ini sebagai proyeksi peta standar. Metode ini mengilustrasikan bagaimana bentuk silinder bumi berdampak pada ilustrasi peta. Karena metodologi ini belum ditemukan hingga akhir abad ke-16, para peneliti dibuat bingung oleh penggunaan Proyeksi Mercator oleh Piri.
Sumber Rujukan Piri Reis
Satu penjelasan paling mungkin merujuk ke berbagai sumber dokumen yang digunakan Piri Reis untuk membuat petanya sendiri. Diketahui Piri mempelajari 20 peta dan bagan yang berbeda, termasuk Yunani, Portugis, dan Arab, dan peta yang digambar Christopher Columbus.
Dengan studi mendalam Piri tentang peta-peta ini, penggunaan Proyeksi Mercatornya mungkin dijelaskan oleh orang-orang Yunani, yang juga menggunakan perhitungan astrologi dan geologis, termasuk lintang dan bujur, untuk menggambar peta. Hal ini mengesankan karena jenis trigonometri spheroid ini tidak digunakan secara luas hingga pertengahan abad ke-18. Ini membuktikan bahwa pembuat peta awal tidak hanya mengetahui bahwa Bumi itu bulat, tetapi mereka juga akurat dalam jarak 50 mil dari lingkar aslinya.Saat Profesor Hapgood dan ilmuwan lainnya meneliti peta Piri Reis, mereka memperhatikan Antartika dimasukkan ke dalam peta tersebut yang digambar tanpa lapisan es. Hal ini mengejutkan para ilmuwan, karena 97,6 persen benua itu ditutupi es selama lebih dari 1 juta tahun.
Peta Piri ini sangat akurat. Bahkan daratan dan topografi dalam peta itu sangat identik dengan peta Antartika yang dibuat di zaman modern.
Salah satu teori menyatakan Piri Reis menggunakan dokumen sumber dengan informasi yang lebih tua dari 4.000 SM. Ada juga yang berteori bahwa pergeseran poros Bumi menyebabkan sebagian Amerika Selatan terputus, membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Antartika. Representasi Antartika di peta Piri juga merupakan representasi dekat garis pantai Amerika Selatan, titik di mana Uruguay dan Argentina menyatu. Hapgood mengatakan pergeseran sumbu Bumi dapat menyebabkan sebidang tanah yang sekarang dikenal sebagai Antartika terpisah dari Amerika Selatan dan bergerak ribuan mil ke selatan, yang sekarang tertutup es.