5.000 Tahun lalu manusia raksasa pernah hidup di China
Merdeka.com - Sejumlah arkeolog di Kota Jinan, Provinsi Shandong, China, menemukan sisa tulang belulang manusia raksasa yang pernah hidup 5.000 tahun lalu.
Sejak 2016 arkeolog menggali sebuah situs besar di sebelah timur China. Situs yang digali itu memuat sisa-sisa 104 rumah, 205 kuburan, dan 20 lubang persembahan.
Laman Russia Today melaporkan, Rabu (5/7), temuan di masa neolitik itu diketahui merupakan peninggalan budaya Longshan. Para arkeolog baru-baru ini menemukan tulang belulang manusia yang posturnya tinggi besar.
-
Di mana kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut 'Raksasa Julcuy' ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia raksasa? Apa yang disebut 'Raksasa Julcuy' ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Bagaimana kerangka raksasa ditemukan? Temuan ini adalah hasil dari kegiatan penggalian di Bukit Blossom yang merupakan sebuah situs pada zaman Holosen Akhir (4350-2980 SM) berlokasi di Lembah San Joaquin bagian utara California, Amerika Serikat.
-
Siapa yang menemukan kerangka raksasa itu? Pada 1911, para penambang yang mencari guano kelelawar, bahan penting untuk pupuk, menemukan barang-barang aneh di sebuah gua dekat Lovelock, Nevada.
-
Di mana kerangka manusia prasejarah ditemukan? Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
Hasil analisis tulang belulang menyimpulkan seseorang tinggi tubuhnya minimal mencapai 1,9 meter dan rata-rata 1,8 meter lebih. Bandingkan dengan manusia Eropa di masa akhir neolitik yang tingginya 1,65 meter.
Menurut harian China Daily, di hari ini pun rata-rata tinggi orang China di Shandong hanya 1,75 meter, sementara rata-rata tinggi warga China secara nasional 1,72 meter.
"Ini baru analisis berdasarkan struktur tulang saja. Di masa hidupnya dia bisa mencapai tinggi 1,9 meter," kata Fang Hui, kepala sekolah sejarah dan budaya Universitas Chandong, seperti dikutip China Daily.
Sejumlah pria lebih tinggi ditemukan di kuburan yang lebih besar dibanding lainnya. Para peneliti menduga mereka adalah orang berada atau punya status sosial lebih tinggi dalam masyarakatnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di makam ini juga ditemukan ratusan artefak mulai dari batu giok sampai tulang hewan.
Baca SelengkapnyaPenemuan jejak kaki raksasa ini menghebohkan warga desa Pingyan, provinsi Guizhou, China.
Baca SelengkapnyaRatusan artefak menarik ditemukan di dalam makam raja ini.
Baca SelengkapnyaManusia purba yang hidup China timur 1,5 juta tahun yang lalu melakukan berbagai aktivitas tidak hanya untuk bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaMakhluk ini mirip naga yang digambarkan dalam film-film kolosal China.
Baca SelengkapnyaDi lokasi pembangunan kebun binatang di Guangzhou, China, ditemukan 148 makam kuno berusia sampai 2.100 tahun.
Baca SelengkapnyaArkeolog di China menemukan makam kuno berisi patung naga tertua.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini arkeolog menemukan ratusan artefak batu giok berusia 5.000 tahun.
Baca SelengkapnyaHewan purba itu punah diduga karena tidak bisa beradaptasi pada perubahan iklim yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan kerangka ini di Hualongdong, China.
Baca SelengkapnyaMumi-mumi ini ditemukan terletak di Jalur Sutra di Cekungan Tarim.
Baca SelengkapnyaJasad pria tersebut berusia sekitar 40 sampai 60 tahun saat meninggal dunia.
Baca Selengkapnya