Aktor Pemenang Oscar Kecam Keras Israel Atas Perang di Gaza, Sebut Pemerintah Netanyahu Paling Radikal dalam Sejarah
Kecaman ini disampaikan saat berpidato pada Festival Film San Sebastian di Spanyol.
Aktor pemenang Oscar asal Spanyol, Javier Bardem, mengecam keras Israel pada Jumat (20/9) karena tindakan brutal mereka di Jalur Gaza, Palestina yang kini hancur lebur. Dalam pidatonya di Penghargaan Donostia yang merupakan bagian dari Festival Film San Sebastian di Spanyol, Bardem menyatakan bahwa kepemimpinan Israel saat ini, yang paling ekstrem, telah melakukan pelanggaran terhadap kemanusiaan serta hukum internasional.
Dilansir Anadolu, pada Senin (23/9). Bardem juga menegaskan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 tidak dapat dijadikan alasan untuk membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina.
-
Siapa yang menjadi korban kekejaman Israel di Gaza? Para tentara ini bersaksi bahwa di seluruh Gaza bertebaran mayat-mayat warga Palestina yang berpakaian sipil di jalan-jalan dan lapangan terbuka.
-
Kenapa pemerintah Gaza mengecam tindakan Israel? “Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,“ demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
-
Apa yang dikatakan mantan jenderal tentang tentara Israel di Gaza? 'Sejak 7 Oktober, saya mendapat banyak permintaan dari tentara,' kata Brik kepada Maariv. 'Kekacauan besar kini sedang terjadi di jajaran militer di Gaza dan itu tidak dibahas.'Peralatan, logistik, makanan dan segala hal yang bisa membuat kita bergerak maju tidak berjalan karena militer banyak melimpahkan tugas itu ke pihak perusahaan swasta,' kata mantan jenderal itu. 'Tidak ada yang segera memperbaiki tank yang rusak terbengkalai di Gaza menunggu untuk ditarik mundur,' kata dia.
-
Apa yang terjadi di Jalur Gaza? Lembaga Internasional Sebut 96 Persen Populasi Gaza Menderita Kelaparan Level Ekstrem, Setengah Juta Orang Kondisinya Sangat Memprihatinkan Agresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
-
Siapa yang menyerang Gaza? Pasukan zionis Israel disebut melakukan serangan ke tempat di mana pria tersebut berlindung.
-
Kenapa Israel bom Gaza? Israel sendiri masih terus melakukan serangan ke Gaza, Palestina. Serangan brutal Israel ke wilayah kantong itu sudah menewaskan puluhan ribu korban jiwa dalam waktu kurang lebih delapan bulan lamanya.
Menurut laporan majalah Variety, Bardem menyebut serangan Israel Gaza sebagai tindakan yang "sama sekali tidak bisa diterima, mengerikan, dan tidak manusiawi".
Pria yang pernah memenangkan Piala Oscar untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik melalui perannya sebagai Anton Chigurh di "No Country for Old Men" ini juga mendesak negara-negara, khususnya Amerika Serikat (AS) dan Inggris, untuk meninjau kembali "dukungan tanpa syarat" mereka kepada Israel serta mendesak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka yang terlibat.
Kejahatan Kemanusiaan
Pada Mei, Jaksa ICC, Karim Khan meminta majelis hakim untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant karena diduga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.
Sejak saat itu, Khan telah mengajukan permohonan dua kali, yang terbaru pada bulan Agustus, agar pengadilan mempercepat proses penerbitan surat perintah tersebut.
Menurut otoritas kesehatan Jalur Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 41.000 warga Palestina sejak perang genosidanya dimulai pada 7 Oktober 2023, di mana sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu, lebih dari 95.500 warga Palestina dilaporkan mengalami luka-luka. Serangan Israel juga telah memaksa hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang berkepanjangan, yang telah menyebabkan krisis parah dalam pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel kini juga menghadapi tuduhan genosida atas tindakan mereka di Jalur Gaza di Mahkamah Internasional.