Arkeolog Temukan Harta Karun Beragam Senjata dari Abad ke-16 di Benteng Kuno, Ada Peluru Meriam Sampai Mata Panah
Saat menggali di sebuah benteng kuno di Hungaria arkeolog menemukan beragam senjata dari abad ke-16.
Arkeolog dari Institut Arkeologi Nasional Hungaria yang menggali di Benteng Visegrad menemukan harta karun berupa persenjataan yang berasal dari pertengahan abad ke-16 hingga awal abad ke-17.
Benteng Visegrad adalah kastil abad ke-13 yang terletak di dekat tepi Sungai Danube, Hungaria. Kastil ini merupakan bagian dari sistem benteng yang dibangun untuk menangkal invasi bangsa Mongol pada tahun 1242 dan 1285.
-
Apa saja senjata kuno yang ditemukan? Senjata yang ditemukan ini mencakup ujung tombak, kapak, dan tiga lainnya yang jenisnya belum teridentifikasi.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog baru-baru ini menemukan rumah prasejarah yang berasal dari 8.000 tahun lalu.
Persenjataan yang ditemukan di situs tersebut meliputi senjata ringan, peluru meriam, mata panah, dan senjata jarak dekat.
Temuan pusat amunisi di dalam parit dan bukti akibat kerusakan pertempuran yang luas pada sejumlah artefak menunjukkan intensitas pengepungan yang terjadi di Benteng Visegrad.
Para peneliti juga menemukan cabasset langka, helm infanteri berbentuk kerucut yang banyak ditemukan di Eropa selama abad ke-16 dan ke-17, helm ini ditemukan dalam kondisi terfragmentasi.
Helm ini populer di kalangan prajurit infanteri yang dilengkapi dengan senjata ringan atau tombak,
“Bentuknya kerucut, dihiasi dengan mawar tembaga di sepanjang tepinya, dan sebuah pena bulu tembaga berukir di bagian belakang di sepanjang sumbu tengah,” jelas Institut Arkeologi Nasional kepada Heritage Daily..
Arkeolog memperkirakan helm ini kemungkinan besar merupakan bagian dari persenjataan tentara bayaran Habsburg yang bertempur dalam Perang Lima Belas Tahun atau dikenal sebagai Perang Turki Panjang, yang dilakukan antara kerajaan Habsburg dan Kekaisaran Ottoman.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti