Di Zaman Mesir Kuno Babon Dilatih untuk Menangkap Penjahat dan Bikin Anggur
Merdeka.com - Orang Mesir kuno dikenal karena pemujaan mereka terhadap binatang, dan salah satunya adalah babun atau babon.
Dalam mitologi Mesir kuno, babon dikenal karena kaitannya dengan dewa kebijaksanaan, Thoth. Karena Thoth adalah dewa pelindung para juru tulis, babon, sebagai hewan sucinya, sering digambarkan bersama orang-orang dari profesi ini.
Thoth juga diyakini sebagai dewa bulan, dan karena itu, babon terkadang digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Ini kemungkinan menyebabkan babon dikaitkan dengan dengan dewa bulan lainnya, Khonsu. Hal ini terlihat di Kuil Khonsu di Thebes, di mana patung dewa berbentuk babun dapat ditemukan di depan kompleks candi.
-
Kenapa orang Mesir kuno memumifikasi hewan? Diketahui bahwa orang Mesir kuno sangat liar dengan mumi hewan.
-
Bagaimana orang Mesir Kuno menghormati leluhur? Jadi Pajangan Rumah Patung-patung seperti ini pada masa lalu ditaruh di dalam rumah, menghiasi altar keluarga sebagai tanda penghormatan kepada nenek moyang.
-
Apa nama hewan purba ini? Penemuan fosil-fosil yang sangat langka milik kerabat mamalia yang telah lama punah, yang pernah menjelajahi Amerika Utara pada 180 juta tahun yang lalu, diumumkan oleh pihak berwenang National Park Service (NPS) pekan lalu.
-
Dewa apa saja yang dikaitkan dengan babun? Babun berperan sebagai simbol dalam perwujudan dewa-dewa Mesir Kuno, seperti Thoth dan Hapi. Thoth, dewa sihir, tulisan, dan kebijaksanaan, biasanya digambarkan dengan kepala ibis tetapi juga dikaitkan dengan babun.
-
Bagaimana orang Babilonia menggunakan organ hewan? Misalnya, orang Babilonia menggunakan organ hewan untuk ramalan yang membutuhkan pengetahuan tentang posisi dan bentuk organ-organ tersebut.
-
Kenapa Orang Bunian disebut 'dewa'? Melansir dari beberapa sumber, Orang Bunian kadang dikaitkan dengan istilah 'dewa' di Minangkabau. Sebutan 'dewa' ini berbeda dengan pengertian dalam ajaran Hindu atau Buddha.
Selain itu, babon juga merupakan hewan yang penting di kalangan masyarakat Mesir kuno. Babon dijadikan hewan peliharaan. Mumi babon juga telah ditemukan oleh para arkeolog.
Selama periode Pra Dinasti, ada dewa yang disembah bernama Baba atau Babi. Dikutip dari Ancient Origins, nama dewa ini kemungkinan diterjemahkan dari "Bull of the Baboons" dan digambarkan dengan seekor babon.
Sebagai hewan yang dianggap sakral, babun dipelihara di kuil-kuil dan dirawat oleh para pendeta. Namun hewan ini juga dijadikan peliharaan bagi orang-orang yang mampu, utamanya untuk tujuan ritual.
Kendati demikian, hewan ini juga kerap mendapat perlakuan buruk dari pemiliknya. Di Hierakonpolis, arkeolog menemukan makam dengan kerangka berbagai binatangm termasuk babun. Tulang babun menandakan mereka pernah dipukul berulang kali saat masih hidup. Makam ini berusia sekitar 5.000 tahun dan berasal dari periode Pra-Dinasti atau awal periode Dinasti Awal.
Hewan primata ini juga kerap ditampilkan dalam karya seni Mesir kuno, dilibatkan dalam sejumlah aktivitas manusia seperti menari dan memainkan instrumen musik, memetik buah-buahan, membuat anggur dan bir. Dalam sebuah makam dari Dinasti ke-12, ada relief yang menggambarkan babun sedang berlomba memetik buah dengan manusia.
Tidak hanya itu, babun juga membantu masyarakat Mesir saat itu untuk menangkap pelaku kejahatan. Mengingat babon dianggap sebagai hewan yang cerdas, maka tidak mengherankan jika orang Mesir kuno membayangkan babun dapat melakukan aktivitas seperti itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari pengobatan sampai pertahanan, berikut bukti peradaban Mesir Kuno sangat maju!
Baca SelengkapnyaHewan-hewan ini dianggap sebagai perwujudan para dewa pada zaman Mesir Kuno.
Baca SelengkapnyaBir dianggap komoditas berharga di zaman Mesir kuno. Fungsinya tidak hanya sebagai minuman, tapi juga obat dan upah.
Baca SelengkapnyaKucing dijadikan hewan peliharaan mulai zaman Mesir Kuno.
Baca SelengkapnyaPermainan kuno "58 lubang", juga dikenal sebagai "anjing pemburu dan serigala", ditemukan di Asia Barat Daya dan Mesir, memperlihatkan interaksi lintas budaya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah sekte zaman mesir kuno yang tak lazim.
Baca SelengkapnyaBuaya ini dijadikan persembahan terhadap dewa buaya Mesir kuno, Sobek.
Baca SelengkapnyaAwalnya para arkeolog meyakini papan permainan ini berasal dari Mesir kuno, tapi ternyata dari negara Asia.
Baca SelengkapnyaDengan memakai teknologi scan juga, arkeolog menyebut menjaga keutuhan buaya purba.
Baca SelengkapnyaSebuah peti mati tembaga Mesir Kuno yang telah disegel selama lebih dari 1500 tahun telah "dibuka secara digital" menggunakan teknik pencitraan.
Baca SelengkapnyaPeti Mati Mesir Kuno Berusia 1.500 Tahun Dibuka Secara Digital, Isinya Bikin Merinding
Baca SelengkapnyaSejarawan Adolf Heuken SJ, menuliskan hewan buas seperti macan dan badak masih banyak berkeliaran di hutan-hutan sekitar Jakarta yang dulu bernama Batavia.
Baca Selengkapnya