Dituduh jadi mata-mata, ISIS penggal komandan mereka sendiri

Merdeka.com - Para militan dari kelompok Negara Islam (IS), dulu dikenal sebagai ISIS, telah memenggal salah satu komandan mereka sendiri setelah dituduh menjadi agen badan intelijen Inggris MI6.

Abu Ubaida Almaghribi, kepala keamanan Negara Islam di Aleppo, utara Suriah, pernah bertanggung jawab atas sebuah penjara di mana jurnalis asal Amerika Serikat yang dipenggal beberapa waktu lalu James Foley dan sandera asal negara Barat lainnya ditahan, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Ahad (31/8).

Tapi dia sekarang telah dieksekusi setelah rekan sesama ekstremis lainnya menuduh dirinya menyampaikan informasi tentang kegiatan Negara Islam ke Inggris.

Abu Ubaida diyakini berkewarganegaraan Belanda keturunan Maroko, meskipun identitas aslinya tidak diketahui. Kelompok Negara Islam mengaku dia dihukum mati sehari setelah rekaman video pemenggalan Foley muncul di situs YouTube.

Seorang mantan tahanan Negara Islam tahun lalu mengatakan kepada jaksa negara Belgia bahwa Abu Ubaida bertanggung jawab atas keamanan penjara ketika dia dan Foley ditahan di sana pada tahun lalu.

Kemarin malam Kementerian Luar Negeri Belanda menolak untuk mengomentari klaim yang diedarkan oleh kantor berita Maroko dan Yordania.

Seorang sumber keamanan mengatakan: "Di masa lalu, kelompok-kelompok ekstremis lain dan negara telah membuat klaim tuduhan mata-mata sebagai pembenaran untuk mengeksekusi salah satu dari anggota mereka sendiri". Dia menjelaskan bahwa pesan IS mungkin telah disampaikan kepada media lokal oleh pihak ketiga .

Sebuah laporan dari situs berita asal Maroko Alyoum24 mengatakan: "Ubaida Almaghribi, yang berasal dari Maroko, dan menjabat sebagai kepala badan intelijen dari organisasi ISIS di Aleppo, Suriah, dipenggal setelah dituduh memberikan informasi mengenai kegiatan, gerakan, dan rencana ISIS ke Inggris".

Sementara situs Morocco World News menyatakan: "Militan ISIS dilaporkan memenggal sekelompok pemimpin terkemuka termasuk Abu Ubaida Almaghribi karena ada keraguan tentang kesetiaan dan pekerjaan mereka untuk entitas asing".

Mike Doran, seorang pakar Timur Tengah di Brookings Institution yang berbasis di Washington, mengatakan adanya dugaan eksekusi ini menjadi tanda 'kegugupan' dalam jajaran petinggi IS.

Jihadis asal Belgia Jejoen Bontinck, dari Kota Antwerpen, yang kembali pada tahun lalu dan dikatakan telah memberikan informasi kepada badan-badan intelijen Barat, termasuk MI6, memiliki informasi penting tentang kelompok yang menahan Foley dan tahanan lainnya di Aleppo. Dia mengatakan Abu Ubaida adalah jihadis asal Belanda yang menjadi kepala keamanan di penjara.

Pemuda 19 tahun itu mengatakan dia dan Foley ditahan selama setidaknya tiga minggu oleh sekelompok jihadis asal Belgia disebut "Shariah4Belgium", yang menuduhnya sebagai pengkhianat karena dia ingin kembali ke rumah.

Tapi ketika ISIS ditarik keluar dari Aleppo pada tahun lalu, para tahanan dibawa ke kubu IS di Raqqa. Diperkirakan bahwa saat itulah Bontinck melarikan diri atau dibebaskan. (mdk/fas)