Duterte belum dilantik, 40 bandar narkoba Filipina sudah ditembak
Merdeka.com - Rodrigo Duterte baru akan dilantik sebagai Presiden Filipina pada 30 Juni mendatang di Ibu Kota Manila. Kendati demikian, salah satu janjinya memberantas pelaku kejahatan tanpa ampun mulai terbukti.
Berdasarkan laporan kepolisian, sedikitnya 40 bandar narkoba ataupun pengedar kelas teri tewas ditembak aparat sejak 9 Mei lalu. Jumlah penjahat narkotika yang mati ini meningkat drastis, mengingat sepanjang Januari-April 'cuma' 39 orang kriminal ditembak polisi seantero Filipina.
Express.co.uk melaporkan, Rabu (22/6), Duterte berkali-kali berjanji membentuk satgas khusus memberantas kejahatan tanpa mempedulikan HAM. Artinya, nasib para kriminal hampir pasti mati di tangan aparat maupun pasukan khusus yang menyamar, mirip kebijakan penembak misterius Indonesia era Orde Baru.
-
Siapa Presiden pertama Filipina? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Siapa yang korupsi Banpres? Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan satu orang tersangka yakni Ivo Wongkaren yang merupakan Direktur Utama Mitra Energi Persada, sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020.
-
Kenapa presiden Filipina naik helikopter? Marcos beralasan dia tidak ingin terkena macet di jalan untuk menghadiri konser Coldplay itu.
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Kapan presiden Filipina naik helikopter? Marcos Jr dan istrinya terlihat berada di lokasi konser indoor terbesar di dunia itu pada Jumat lalu.
-
Siapa yang membuat janji 'ditembak mati'? Caleg ini bernama Muhammad Zaini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7. Viral baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Bali dengan narasi siap ditembak mati bila melakukan korupsi.
"Siapapun dari kalian yang berbinis narkoba, kalian itu haram jadah. Saya akan membunuh kalian semua," kata Duterte bulan lalu.
Jenderal Kepolisian Filipina, Ronald De La Rosa, membantah anak buahnya bertindak agresif sebulan terakhir demi memenuhi janji kampanye Duterte. Dia mengaku perlu memeriksa lebih lanjut kenapa sampai ada 40 bandar narkoba mati ditembak dua bulan belakangan.
Kebijakan keras Duterte pada penjahat bukan hal baru. Politikus 71 tahun itu pernah menerapkan praktik serupa ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Davao. Dia membentuk pasukan bayangan, bukan dari unsur kepolisian, menembak mati pengedar narkoba, penyelundup beras, serta gangster lokal.
Gereja Katolik, mewakili umat beragama mayoritas di Filipina, mendesak pemerintah mengedepankan kemanusiaan dalam mengatasi kriminalitas. Pembunuhan ekstrayudisial serta tanpa pengadilan hanya akan melanggengkan kekerasan di masa depan.
"Kami mengimbau umat berdoa menolak budaya kematian yang sedang terjadi di negara kita," kata Luis Antonio Tagle, Uskup Manila.
Duterte adalah presiden ke-16 Filipina. Sesuai konstitusi Filipina, dia hanya bisa menjabat satu periode selama enam tahun.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia juga menginstruksikan anak buahnya untuk menembak mati pengedar narkoba sesuai mekanisme
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaMengenal 'petrus' penembak misterius bagi orang yang dianggap sebagai penjahat di masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaKepolisian Polda Bali memecat atau melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada 17 polisi yang terlibat narkotika di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaSatgas Penanggulangan Narkoba berhasil menangkap 1.532 tersangka
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua Polri mengultimatum ke para bandar narkoba agar bertobat sebelum ditangkap.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca Selengkapnya“Di mana 14.447 tersangka sedang menjalani proses penyidikan, dan ada 3.260 tersangka lainnya sedang menjalani proses rehabilitasi,”
Baca Selengkapnya