Jerman Ciptakan Replika Permukaan Bulan Sangat Mirip Aslinya, Ini Fungsinya
Replika permukaan Bulan ini sangat akurat sesuai bentuk aslinya.

Badan Antariksa Eropa (ESA) bersama dengan Pusat Antariksa Jerman (DLR) telah secara resmi meluncurkan Instalasi Simulasi Analog LUNA, yang merupakan replika akurat dari permukaan Bulan, di dekat Kota Köln, Jerman. Proyek ini telah dikerjakan selama sepuluh tahun dan bertujuan untuk mempersiapkan astronot dari berbagai negara untuk misi ke Bulan.
"Fasilitas LUNA mencerminkan kondisi di permukaan Bulan dan mempersiapkan astronot untuk misi tersebut," kata Direktur Jenderal ESA, Josef Aschbacher, dalam konferensi pers yang dilaporkan DW Indonesia, Sabtu (28/9).
Replika Bulan ini juga dirancang untuk digunakan oleh astronot dari luar Eropa, termasuk mereka yang berasal dari NASA. Fasilitas LUNA berfungsi sebagai tempat uji regolith yang terbuat dari bahan sintetis yang dirancang untuk meniru permukaan Bulan.
Ide untuk LUNA pertama kali muncul pada tahun 2013. Pada awalnya, fasilitas ini direncanakan memiliki luas 1.000 meter persegi, tetapi desain terbaru mengurangi ukurannya menjadi 700 meter persegi.
"Sekitar 900 ton material simulasi regolit tersedia di fasilitas ini untuk meniru lingkungan berdebu dan mobilitas di permukaan Bulan," jelas Juergen Schlutz, insinyur fasilitas LUNA dan pemimpin strategi Bulan di ESA, dalam konferensi pers yang sama.
Regolit merupakan suatu lapisan endapan permukaan yang tidak terkonsolidasi, lepas, dan heterogen yang menutupi batuan padat.
Debu Bulan yang disimulasikan, yang dikenal sebagai EAC-1, berasal dari abu vulkanik berusia 45 juta tahun yang ditemukan di daerah Eifel, yang mencakup perbatasan Belgia, Jerman, dan Luksemburg. Aula utama fasilitas ini dilengkapi dengan simulator pencahayaan khusus yang dapat menciptakan siklus siang dan malam seperti di permukaan Bulan.
Sistem Bongkar Muat

ESA juga menjalin kolaborasi dengan mitra Eropa untuk mengembangkan sistem bongkar muat yang meniru kondisi gravitasi.
"Sistem ini akan memungkinkan pengujian kemampuan bergerak dalam lingkungan dengan gravitasi sepertiga dari Bumi, seperti yang akan dialami oleh astronot di Bulan," jelas Schlutz.
Selain memberikan permukaan yang realistis bagi astronot untuk mempersiapkan misi ke Bulan, sistem ini juga akan berfungsi sebagai tempat untuk menguji sistem robotik, melakukan kegiatan ilmiah, dan mengembangkan sistem energi. Sebagai contoh, para peneliti di fasilitas ini akan melakukan uji coba terhadap regolit untuk menganalisis pengaruh debu Bulan terhadap peralatan yang direncanakan akan dibawa oleh lembaga antariksa ke Bulan.
"Penelitian di fasilitas ini bertujuan untuk menciptakan solusi yang akan membuat kehidupan di Bumi lebih produktif dan bersih," ungkap Aschbacher.
Bulan terletak pada jarak 384.400 kilometer dari Bumi, namun replika permukaan satelit Bumi yang akurat sudah tersedia di Jerman. Astronaut dari berbagai negara akan memanfaatkannya untuk latihan misi ke Bulan.