Kodok Terbesar di Dunia Bikin Ilmuwan Takjub, Bisa Membuat Kolam Sendiri
Kodok itu diketahui memiliki kemampuan melompat luar biasa tapi pola reproduksinya sejak lama masih menjadi misteri.
Sebagian kodok diketahui berukuran hanya sebesar jempol, tapi kodok Goliath dari Kamerun berukuran sebesar kaki orang dewasa.
Kodok Terbesar di Dunia Bikin Ilmuwan Takjub, Bisa Membuat Kolam Sendiri
Membangun kolam
Ukurannya mencapai 34 sentimeter dengan berat 3,3 kilogram. Kodok itu diketahui memiliki kemampuan melompat luar biasa tapi pola reproduksinya sejak lama masih menjadi misteri. Dilansir laman Science.org, kini ilmuwan meyakini mereka sudah mengetahui bagaimana kodok raksasa itu berkembang biak: dengan membangun kolam sendiri bagi anak-anaknya.
-
Apa keunikan dari ikan kodok? Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, Ikan Kodok ukurannya kecil, sekitar 10 sentimeter dengan garis-garis mencolok berwarna merah muda. Garis-garis itu membentuk pola telapak tangan, sehingga memancarkan keunikannya sendiri.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan kodok ini? Ketika para ilmuwa mendengar suara “tonk ... tonk ... tonk“ saat menjelajah di tengah hutan, mereka mengikutinya.
-
Siapa yang menemukan spesies baru kodok ini? Peneliti dari American Museum of Natural History dan Centre for Cellular and Molecular Biology di India baru-baru ini menjelaskan spesies baru ini dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alytes, seperti dilansir IFL Science.
-
Dimana ikan kodok hidup? 'Ikan ini hidup di daerah karang dan hanya ditemukan di Ambon. Belum pernah ditemukan di tempat lain,' kata Teguh.
-
Di mana kodok ini ditemukan? Kodok dengan selangkangan berwarna biru angkasa ini hanya ditemukan di Semenanjung Wandamen, Papua Barat.
Kebanyakan kodok membiarkan telur-telur mereka di lokasi yang tidak jauh--dedaunan, ranting, bahkan di tanah.
Tapi peneliti yang mengamati kodok raksasa Conraua goliath di Sungai Mpoula yang membentang sepanjang 400 meter menemukan pemandangan aneh: genangan air (kolam) di antara bebatuan di tepi sungai sudah bersih dari dedaunan, batu kecil, dan ranting-ranting.
Tak lama kemudian peneliti juga menemukan pemandangan yang sama di sepanjang tepi sungai.
Sebagian kolam itu kosong dan sebagian lagi berisi kecebong. Peneliti kemudian menyadari apa yang sebenarnya sedang mereka lihat: sarang Goliath.
Science.org
Serangan predator
Setelah itu peneliti menemukan ada sekitar 22 sarang potensial, 14 di antaranya berisi sekitar 3.000 telur. Laporan tim peneliti ini diterbitkan di Journal of Natural History. Sejumlah sarang berisi kecebong berbeda usia, menandakan mereka pernah digunakan sebelumnya. Ketika peneliti merekam video salah satu sarang semalaman, mereka melihat induknya menjaga sarang itu dari malam sampai fajar dari serangan predator.
Peneliti mengatakan kodok Goliath, kemungkinan yang jantannya, menggali kolam selebar beberapa meter, memindahkan pasir dan batu yang beratnya sekitar dua pertiga dari berat tubuh mereka untuk membuat kolam itu.
Menjaga anak-anaknya
Bahkan sejumlah kodok membangun semacam dinding di sekitar kolam. Perilaku demikian menunjukkan betapa kodok itu memiliki kemampuan untuk menjaga anak-anaknya, kata peneliti. Hal itu juga bisa menjelaskan mengapa Goliath bisa tumbuh sebesar itu: makin besar kodoknya, makin besar yang bisa mereka bangun untuk melindungi kolam dan anak-anaknya.
Kodok ini telah resmi ditetapkan sebagai spesies yang terancam dalam Daftar Merah kepunahan.
Banyak penduduk lokal di Kamerun tidak menyadari nilai kodok ini bagi ekosistem, seperti memangsa serangga yang merusak tanaman.