Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kubu pro-Brexit unggul di hitung cepat, nasib Uni Eropa suram

Kubu pro-Brexit unggul di hitung cepat, nasib Uni Eropa suram Persiapan hitung cepat Brexit. ©2016 Merdeka.com/Reuters/Clodagh Kilcoyne

Merdeka.com - Hasil hitung cepat lebih dari lima lembaga survei menunjukkan terjadi perubahan sikap pemilih beberapa jam sebelum referendum Britania Raya. Hasilnya, kubu 'enyah' yang mendukung Agenda Britania meninggalkan Uni Eropa, berbalik unggul.

Dalam perkembangan terbaru yang dilansir Telegraph, the Guardian, maupun Mirror, Jumat (24/6) dini hari waktu setempat, hasil hitung cepat memperkirakan kubu 'enyah' unggul 12 poin dibanding kelompok 'bertahan'. Perbedaan poin ini setara 500 ribu suara.

Suara masuk sejauh ini yang mendukung agenda Brexit mencapai 51,5 persen. Sedangkan kubu menolak Brexit tertinggal dengan 48,5 persen.

Orang lain juga bertanya?

Nigel Farage, Ketua Partai Britania Independen (UKIP), menyatakan kelompoknya yang mendukung Brexit sudah mencium kemenangan. "Fajar telah tiba bagi Britania. Inilah kemenangan rakyat biasa," kata politikus sayap kanan ekstrem itu.

Perdana Menteri Inggris David Cameron terancam akan dilengserkan oleh partainya jika kubu 'enyah' menang.

Politikus partai Buruh, yang mendukung Uni Eropa, juga melihat tipisnya peluang kelompok 'bertahan' bisa menang referendum. "Situasinya sekarang sulit. Bagi rezim Cameron maupun bagi para pendukung Uni Eropa," kata Hillary Ben, Menteri Luar Negeri Bayangan Partai Buruh.

Inggris tidak bisa keluar kemudian bergabung lagi dengan Uni Eropa selama-lamanya. Lepasnya Britania diprediksi membuat konflik Uni Eropa semakin runyam, akhirnya membubarkan organisasi multilateral diikuti 28 negara tersebut.

Kejutan berasal dari pemilih kawasan Inggris Tengah. Di Kota Sunderland, pemilih pro-Brexit mencapai 61,3 persen, lebih tinggi dari perkiraan nyaris semua lembaga survei. Kejutan lainnya berasal dari Kota Sheffield yang ternyata dimenangkan kubu 'enyah' mencapai 80 persen, di luar perkiraan semua orang. Sejauh ini 116 kota-distrik memilih keluar dari Uni Eropa, sedangkan baru 51 wilayah mendukung Britania tetap bertahan.

Pemilihan ini melibatkan warga Inggris, Wales, Irlandia Utara, serta Skotlandia. Hanya Skotlandi yang konsisten mendukung Britania tetap di Uni Eropa.

Melihat condongnya hasil pemilihan pada kemungkinan kubu 'enyah' menang, pasar dunia bereaksi. Nilai tukar Pound Sterling melemah 8 persen ke level terendah lima tahun terakhir. Setali tiga uang, nilai tukar Euro diperkiran anjlok 2 persen.

Saham-saham perusahaan Britania Raya turut anjlok. Rata-rata saham perusahaan Inggris di bursa dunia anjlok 2,5 persen.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indikator: Kondisi Ekonomi Nasional Memburuk Pasca-Pemilu, Tak Ada Selebrasi Buat Paslon Yang Menang
Indikator: Kondisi Ekonomi Nasional Memburuk Pasca-Pemilu, Tak Ada Selebrasi Buat Paslon Yang Menang

Survei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin dengan wawancara dengan responden melalui sambungan telepon.

Baca Selengkapnya
Kondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Kondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count

Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.

Baca Selengkapnya
Perekonomian Eropa Diprediksi Masuk Jurang Resesi di Akhir 2023
Perekonomian Eropa Diprediksi Masuk Jurang Resesi di Akhir 2023

Aktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Pasar Saham Korea Makin Perkasa Usai Pemakzulan Presiden Yoon Seok Yeol
Pasar Saham Korea Makin Perkasa Usai Pemakzulan Presiden Yoon Seok Yeol

Pasar saham Korea mengalami bounce back setelah mengalami kontraksi usai keputusan darurat militer.

Baca Selengkapnya
Penyebab Harga Emas Hari Ini Turun Rp30 Ribu, Ketahui Faktor yang Mempengaruhi
Penyebab Harga Emas Hari Ini Turun Rp30 Ribu, Ketahui Faktor yang Mempengaruhi

Harga emas Antam mengalami penurunan tajam sebesar Rp30.000 per gram pada Kamis, 7 November 2024.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya
Nilai Tukar Rupiah Makin Anjlok ke Rp16.026 di H+3 Lebaran, Ini Biang Keroknya

Ternyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD

Pontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.

Baca Selengkapnya
Demo Tolak RUU Pilkada Makin Ramai, IHSG Langsung Ditutup Melemah
Demo Tolak RUU Pilkada Makin Ramai, IHSG Langsung Ditutup Melemah

Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah demo besar-besaran mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Baca Selengkapnya
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Menang Pilpres, Miliarder Semakin Kaya
Donald Trump Menang Pilpres, Miliarder Semakin Kaya

Trump diyakini akan memberikan dukungan lebih besar terhadap regulasi kripto.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya