Kuburan Rafah di lemari pendingin
Merdeka.com - Abu Taha, petani di Rafah, selatan Jalur Gaza, membuka lemari pendingin biasa dia pakai buat menyimpan kentang dan wortel. Isinya kini berganti dengan mayat anak-anak, para pemuda, dan perempuan bertumpuk dalam keadaan bersimbah darah. Banyak yang mustahil untuk dikenali dan hanya sebagian kecil sudah dibungkus kain kafan.
Jenazah-jenazah itu adalah korban kebengisan Israel Jumat lalu. Negara Zionis ini mengamuk dan menggempur Rafah setelah mendengar kabar Letnan Dua Hadar Goldin diculik Hamas. Namun militer Israel akhirnya menyatakan Goldin tewas dalam pertempuran di Rafah.
Penduduk Rafah, termasuk Abu Taha, terpaksa menyimpan sementara mayat-mayat kerabat mereka dalam lemari pendingin karena tidak mungkin untuk dikuburkan. Situasi sangat tidak aman. Bahkan Israel mengusir staf medis Rumah Sakit Abu Yusuf an-Najar karena terus dibombardir oleh artileri.
-
Di mana pengungsi Gaza tinggal? Enam belas anggota keluarga Masri berbagi tenda di sebuah kamp dekat Universitas al-Aqsa dengan sekumpulan lalat dan terkadang ular.
-
Mengapa penduduk Gaza terpaksa tinggal dekat sampah? Beberapa dari lebih dari satu juta orang yang baru-baru ini melarikan diri dari serangan militer Israel di Kota Rafah di bagian selatan, terpaksa tinggal di daerah terbuka yang telah diubah menjadi tempat pembuangan sampah sementara.
-
Di mana warga Rafah mengungsi? Sumber: Al Jazeera Israel sebelumnya menetapkan Rafah sebagai 'zona aman', tapi kini mengancam melakukan serangan darat di sana, membuat jutaan orang terjebak, ketakutan, dan tidak tahu harus kemana lagi.
-
Dimana mayat warga Palestina ditemukan? Para tentara ini bersaksi bahwa di seluruh Gaza bertebaran mayat-mayat warga Palestina yang berpakaian sipil di jalan-jalan dan lapangan terbuka. 'Seluruh wilayah itu penuh mayat,' kata S, seorang tentara cadangan.
-
Dimana warga Palestina ditahan? Investigasi selama tiga bulan yang dilakukan oleh New York Times yang diterbitkan pada 6 Juni mengungkapkan pelecehan seksual dan penyiksaan sistematis yang dilakukan terhadap warga Palestina yang ditahan di pangkalan militer Sde Teiman di Israel selatan.
-
Apa yang memperkirakan Pertahanan Sipil Palestina tentang jenazah di Gaza? Sekitar 10.000 warga Palestina diperkirakan terkubur di bawah reruntuhan bangunan akibat serangan Israel di Jalur Gaza, demikian disampaikan oleh pertahanan sipil Palestina.
Paramedis lalu memindahkan korban luka ke Rumah Sakit Kuwait meski perlengkapan di sana sangat tidak memadai. beberapa jenazah sampai bergelimpangan di jalan berjam-jam tanpa ada mobil ambulans datang.
Tiga kru mobil ambulans juga menjadi korban serangan tank Israel. Mayat mereka tidak bisa dikenali lagi. Bahkan sejumlah korban di gerbang Rumah Sakit Abu Yusuf An-Najar juga sulit diangkut. “Tiap kali saya mencoba masuk tembakan dari tank Israel terlampau dekat,” kata Abu Ahmad, sopir ambulans kemarin. Dia saat itu hanya berjarak dua ratus meter dari puluhan korban cedera bergeletakan di jalan.
Dalam 24 jam, serbuan serampangan Israel menewaskan 110 orang dan melukai ratusan lainnya. Kompleks pemakaman juga sulit dicapai karena terus menjadi sasaran pengeboman. “Kami tidak punya [pilihan selain menaruh puluhan mayat dalam lemari pendingin,” ujar Wali Kota Rafah Subhi Radwan kepada Middle East Eye.
Abdul Rauf Ayad, 33 tahun, menggambarkan betapa mengerikannya pembantaian dilakukan Israel di Rafah. “Tak seorang pun selamat, rumah, rumah sakit, tempat penampungan juga menjadi sasaran,” tuturnya seraya berlari mengungsi ke rumah sepupunya di kawasan Tal al-Sultan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian mayat tidak utuh dan sebagian dikembalikan hanya dalam bentuk potongan tubuh.
Baca SelengkapnyaSetelah pasukan penjajah Israel mundur dari RS Al-Shifa, setelah mengepungnya selama 14 hari, mayat-mayat bergelimpangan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan Gaza meminta penjelasan kepada pihak Israel tentang identitas mayat yang dikirimkan dalam truk.
Baca SelengkapnyaBukan dibuang ke laut, ini potret ruangan khusus untuk menyimpan jenazah di dalam kapal pesiar.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan Palestina menyebut Israel telah memulangkan hampir 90 warga Palestina yang tewas akibat agresi militer mereka di Galur Gaza.
Baca SelengkapnyaKuburan massal dengan ratusan mayat ditemukan di dua rumah sakit Jalur Gaza yang sebelumnya dikuasai tentara Israel, yakni RS Al-Shifa dan RS Al-Nasser.
Baca SelengkapnyaIni adalah kuburan massal ketiga yang ditemukan di RS Al-Shifa.
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi amal menyediakan makanan untuk berbuka puasa bagi anak-anak dan pengungsi Palestina di Rafah.
Baca SelengkapnyaPria Palestina itu berjalan di tengah banjir dan hujan deras dengan menggendong jenazah seorang gadis korban serangan Israel yang terbungkus kain kafan putih.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dan luka terus berdatangan. Lorong-lorong rumah sakit ini dipenuhi kekacauan.
Baca SelengkapnyaKuburan massal lebih dari 300 mayat ditemukan di RS Nasser setelah pasukan Israel menarik diri.
Baca SelengkapnyaSerangan tanpa ampun Israel membuat RS di Jalur Gaza penuh. Akibatnya, sejumlah korban tewas yang tak tertampung terpaksa disimpan di truk es krim berpendingin.
Baca Selengkapnya