Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa Bangunan Romawi Kuno Berusia Ribuan Tahun Masih Kokoh Sampai Hari Ini?

Mengapa Bangunan Romawi Kuno Berusia Ribuan Tahun Masih Kokoh Sampai Hari Ini? Melihat komplek Romawi Kuno di Libya. ©REUTERS/Ismail Zitouny

Merdeka.com - Roma kerap disebut Kota Abadi. Orang-orang Romawi kuno bangga dengan kota metropolitan mereka dan melihatnya sebagai puncak yang tak tergoyahkan. Gagasan ini juga dituangkan penyair seperti Virgil dan Ovid dalam karya mereka.

Sejumlah bangunan bersejarah era Romawi kuno masih berdiri tegak sampai hari ini. Salah satunya Pantheon di Roma, Italia.

Bangunan kuno tersebut masih menyimpan banyak rahasia, namun para peneliti baru saja mengungkap salah satunya.

Menggunakan kubah beton tanpa tulangan terbesar di dunia, Pantheon adalah salah satu prestasi arsitektur dunia kuno, dan prestisenya tetap ada hingga hari ini.

Lebih dari 2.000 tahun setelah kuil dibangun, bangunan megah dan struktur beton Romawi lainnya seperti Colosseum dan saluran air masih berdiri tegak.

Sebaliknya, beton modern dapat runtuh hanya dalam beberapa dekade. Jadi bagaimana orang Romawi kuno merancang bangunannya?

Menurut penelitian terbaru dikutip dari laman CNN, Minggu (8/1), orang Romawi Kuno memiliki campuran beton inovatif. Ada semacam bongkahan putih sederhana yang ditambahkan dalam campuran material yang dapat membuat beton saat ini lebih bertahan lama.

Campuran beton orang Romawi Kuno ini bisa "memperbaiki diri sendiri" ketika terkena air, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan jurnal Science Advances, dikutip dari laman Haaretz.

Penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya yang mengamati dermaga kuno dan pemecah gelombang untuk menunjukkan bahwa orang Romawi menambahkan abu vulkanik ke dalam adonan beton mereka sehingga beton menjadi sangat kuat, terutama saat bersentuhan dengan air laut.

Beton Romawi kuno mengandung butiran kecil kalsium putih, yang disebut klas kapur, yang awalnya tidak larut tetapi tetap terperangkap dalam bahan seperti batu.

“Sejak saya pertama kali meneliti beton Romawi kuno, saya selalu terpesona oleh fitur-fitur ini,” jelas ilmuwan dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) Boston, Amerika Serikat dan ketua penelitian beton Romawi kuno, Profesor Admir Masic.

"Ini tidak ditemukan dalam formulasi beton modern," ujarnya.

Para peneliti menemukan, pecahan kapur putih merupakan salah satu kunci bahwa beton Romawi kuno bisa memperbaiki diri.

Masic dan tim mengumpulkan sampel beton dari Privernum, pemukiman kuno 100 kilometer selatan Roma, dan mempelajari komposisi mortar menggunakan mikroskop elektron dan spektroskopi sinar-x. Celah di beton telah diisi dengan kalsium karbonat, zat yang sama yang ditemukan di klas.

Para peneliti menyimpulkan, orang Romawi membuat beton melalui proses yang disebut pencampuran panas yaitu mencampur pasir, abu vulkanik, dan batu kapur yang dibakar dan air. Hidrasi menimbulkan reaksi kimia antara kapur dan air yang menaikkan suhu campuran sampai 200 derajat dan juga menyebabkan pembentukan bongkahan kecil sisa kapur.

Masic menjelaskan, jika beton akhirnya retak, air (baik itu hujan di darat atau air laut) mengalir melalui celah dan melarutkan kalsium dalam kapur. Kalsium kemudian mengendap dan mengkristal kembali di sepanjang retakan, akhirnya menyegelnya.

Untuk mengonfirmasi teori ini, para peneliti membuat tabung atau silinder Romawi, terinspirasi dari beton yang diproduksi dengan teknik pencampuran panas. Ketika beton terbentuk, mereka memecah tabung itu menjadi dua dengan jarak 0,5 mm, membiarkannya berada di bawah air mengalir.

Antara satu hingga tiga minggu retakan itu sembuh, sementara silinder kontrol yang dibuat dengan semen modern tetap rusak.

Petunjuk bahwa ini adalah kunci kekuatan beton Romawi terdapat dalam catatan sejarah. Sebuah proses yang melepaskan "panas laten" dalam produksi beton dijelaskan oleh arsitek dan insinyur Romawi Vitruvius.

Tetapi, kata Masic, ini adalah pertama kalinya mereka dapat mengidentifikasi teknik yang digunakan dan mereproduksi daya tahan beton Romawi yang luar biasa.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya
Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 2.000 Tahun Tak Hancur Dihantam Letusan Gunung, Ternyata Ini Rahasianya

Arkeolog mengungkap teknik konstruksi orang Romawi kuno.

Baca Selengkapnya
Menggali di Telaga  Pemandian Kuno, Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 1.500 Tahun
Menggali di Telaga Pemandian Kuno, Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 1.500 Tahun

Telaga pemandian yang menjadi lokasi penggalian memiliki luas hampir dua kali lapangan bola.

Baca Selengkapnya
10 Kota Modern yang Dibangun di Atas Reruntuhan Kota Kuno Ribuan Tahun
10 Kota Modern yang Dibangun di Atas Reruntuhan Kota Kuno Ribuan Tahun

Sejumlah kota modern metropolitan di dunia saat ini dibangun di atas reruntuhan kota yang sudah berusia ribuan tahun.

Baca Selengkapnya
Kota Romawi Kuno Ditemukan di Bawah Rumah Sakit di Prancis, Ada Perumahan Mewah Hingga Kuil
Kota Romawi Kuno Ditemukan di Bawah Rumah Sakit di Prancis, Ada Perumahan Mewah Hingga Kuil

Begini penampakan Kota Romawi kuno di bawah rumah sakit di Prancis yang memiliki kawasan mewah dan kuil.

Baca Selengkapnya
"Kepala" Dewi Aphrodite Berusia 2.086 Tahun Ditemukan di Bawah Fondasi Tembok dalam Kondisi Utuh, Begini Bentuknya

Karya seni zaman kuno ini ditemukan saat proses pengerjaan proyek renovasi alun-alun kota.

Baca Selengkapnya
57 Makam Orang Kaya Romawi Ditemukan, Kerangka Masih Pakai Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal
57 Makam Orang Kaya Romawi Ditemukan, Kerangka Masih Pakai Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal

Makam ditemukan di lokasi pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga surya di Italia.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Bangunan Villa Megah Bangsa Romawi, Begini Bentuknya
Arkeolog Temukan Bangunan Villa Megah Bangsa Romawi, Begini Bentuknya

Metode konstruksi yang rumit menunjukkan tingkat kecanggihan teknik pada masa itu, terutama dalam menghadapi lingkungan laut yang keras.

Baca Selengkapnya
Orang Yunani Kuno Punya Tradisi Bangun Kuil di Atas Tanah yang Pernah Diguncang Gempa, Ilmuwan Ungkap Alasannya
Orang Yunani Kuno Punya Tradisi Bangun Kuil di Atas Tanah yang Pernah Diguncang Gempa, Ilmuwan Ungkap Alasannya

Selain membangun kuil, kota-kota besar juga berdiri di atas wilayah yang pernah diguncang gempa.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Bangunan Militer Romawi Berusia 1.600 Tahun, Dibangun Seorang Kaisar Terkenal
Arkeolog Temukan Bangunan Militer Romawi Berusia 1.600 Tahun, Dibangun Seorang Kaisar Terkenal

Struktur militer ini dibangun dengan teknik khusus khas Romawi.

Baca Selengkapnya
Tempat Pemandian Umum Orang Romawi Ditemukan di Rumah Mewah, Usia 2000 Tahun, Begini Kondisinya
Tempat Pemandian Umum Orang Romawi Ditemukan di Rumah Mewah, Usia 2000 Tahun, Begini Kondisinya

Tempat pemandian umum ini berada di sebuah rumah mewah Romawi kuno yang dibangun sekitar 2.000 tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Temuan Langka, di Bawah Stasiun Kereta Ada Makam Romawi Kuno Berusia 1.750 Tahun, Isinya Menakjubkan
Temuan Langka, di Bawah Stasiun Kereta Ada Makam Romawi Kuno Berusia 1.750 Tahun, Isinya Menakjubkan

Arkeolog menemukan makam Romawi langka di dekat Stasiun London Bridge, Inggris.

Baca Selengkapnya
Kota Atlantis yang 'Sesungguhnya' Ditemukan, Jadi Kota Tenggelam Tertua di Dunia, di Sini Lokasinya
Kota Atlantis yang 'Sesungguhnya' Ditemukan, Jadi Kota Tenggelam Tertua di Dunia, di Sini Lokasinya

Kota ini lebih tua dari Atlantis, kota legenda yang disebut berusia 2.300 tahun.

Baca Selengkapnya