Militan ISIS di Suriah dikatakan gunakan senjata Amerika
Merdeka.com - Pejuang Negara Islam, dulu dikenal sebagai ISIS, diperkirakan menggunakan senjata Amerika Serikat yang berhasil disita, yang dikirim kepada pemberontak moderat di Suriah oleh Arab Saudi. Ini menurut sebuah laporan terbitan kemarin.
Kajian dari badan peneliti senjata ringan berpusat di London, Penelitian Persenjataan Perang, mencatat senjata sitaan oleh pasukan Kurdi dari tangan militan di Irak dan Suriah selama 10 hari pada Juli, seperti dilansir situs the Times of Israel, Senin (8/9).
Laporan itu menyatakan para jihadis membuang "sejumlah" senjata ringan buatan Amerika Serikat, termasuk senapan serbu M-16 dan foto menunjukkan tulisan "Milik Pemerintah Amerika Serikat".
-
Kenapa Israel butuh senjata dari AS? Israel yang membutuhkan senjata segera memalingkan wajah pada Amerika Serikat yang menyambut dengan tangan terbuka.
-
Bagaimana Israel mendapatkan senjata dari AS? AS langsung membanjiri Israel dengan jet tempur terbaru dan aneka peralatan perang lainnya.
-
Bagaimana Mesir dan Suriah menyerang Israel? Mesir akan menyerbu melalui SInai, sementara Suriah akan menyerang Israel melalui Dataran Tinggi Golan.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Kapan AS mulai kirim senjata ke Israel? Hengkangnya Prancis dari Israel, membuat AS mau tidak mau harus turun tangan untuk membantu Israel sendiri. Secara terbuka dan terang-terangan, mulailah mengalir alutsista terbaik dari AS ke Israel.
-
Kapan serangan Mesir dan Suriah ke Israel? Tanggal 6 Oktober 1973, pasukan Mesir menyerang posisi Israel di SInai.
Badan itu juga menemukan bahwa roket anti tank, yang digunakan kelompok ISIS di Suriah, sama dengan roket M79, yang dikirim Arab Saudi untuk pasukan di bawah payung Tentara Pembebasan Suriah pada 2013.
Roket-roket itu dibuat di Yugoslavia pada tahun 1980-an.
Di negara tetangganya, Irak, pejuang ISIS merebut sejumlah peralatan Amerika Serikat dari tentara Irak ketika serdadu itu meninggalkan kubunya di bagian utara saat menghadapi serangan para militan pada Juni lalu.
Kelompok itu merebut sejumlah kendaraan lapis baja Humvee buatan Amerika, yang saat ini menjadi sasaran dalam serangan udara negara Adidaya tersebut, dan dilaporkan digunakan dalam pemboman terhadap pasukan Irak pada sedikitnya dua kesempatan.
Amerika menghabiskan dana miliaran dolar melatih dan mempersenjatai pasukan keamanan selama bertahun-tahun dan pejabat Amerika serta Irak berulang kali mengatakan siap mempertahankan keamanan dalam negeri sesudah pasukan negara Adikuasa itu ditarik pada akhir 2011.
ISIS juga diyakini menyita sejumlah besar senjata dari sarana tentara Suriah, yang mereka rebut, termasuk pesawat tempur.
Pesawat tempur pemerintah Suriah menewaskan sedikitnya 60 warga, termasuk belasan anak-anak, dalam dua hari serangan udara akhir pekan lalu terhadap wilayah kekuasaan ISIS, kata pegiat kemarin.
Tentara rezim pemerintahan Presiden Basyar al-Assad meningkatkan serangan udara dalam tiga bulan belakangan terhadap kelompok ISIS.
ISIS merupakan cabang Al-Qaidah, yang menguasai sekitar satu per tiga wilayah di Suriah, yang sebagian besar wilayah gurun di utara dan timur negara itu.
Serangan udara itu menghantam sasaran milik ISIS, namun pada saat sama menewaskan warga di wilayah yang berada di bawah kendali kelompok tersebut. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPotret bantuan militer untuk Israel yang jumlahnya sangat fantastis telah tiba di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaNegara yang membantu memberikan suplai peralatan militer ke Israel.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaIsrael telah membunuh lebih dari 40.000 warga Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara yang masih melakukan suplai minyak ke Israel yang digunakan untuk mengoperasikan jet tempur.
Baca SelengkapnyaKetika Iran menyerang Israel pada April lalu, negara Zionis itu dibantu dan didukung negara Arab seperti Yordania.
Baca SelengkapnyaMedia Saudi Al-Arabiya memuat pemberitaan yang bias pro-Israel dalam perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaKelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.
Baca Selengkapnya