Misteri Kota dari Tanah Liat Berdiri di Tengah Gurun Niger, Ada Lorong-Lorong Rahasia
Merdeka.com - Sebuah perjalanan panjang melintasi gurun timur laut Niger membawa pengunjung ke salah satu pemandangan paling menakjubkan dan berguna di Sahel: sebuah kota berbenteng dari garam dan tanah liat yang bertengger di bebatuan dengan pasir Sahara mengepung di bawah.
Banyak generasi pengelana yang telah berdiri di hadapan "ksars" Djado, takjub dengan tembok-tembok tinggi, menara pengawas, lorong-lorong rahasia dan sumur-sumur. Jelas ada tangan yang terampil yang membangun kota kuno ini, tapi milik siapa tangan terampil itu tidak diketahui hingga kini.
Siapa yang memilih untuk membangun pos terdepan ini di wilayah yang tandus dan sunyi serta mengapa mereka membangunnya, adalah pertanyaan yang tidak pernah terjawab sepenuhnya. Dan sama menariknya dengan mengapa desa tersebut ditinggalkan. Semua masih menjadi misteri.
Tidak ada penggalian arkeologi maupun penanggalan ilmiah pernah dilakukan untuk menjelaskan misteri ini.
Djado berada di daerah oasis Kawar, 1.300 kilometer dari ibu kota Niger, Niamey. Pernah menjadi persimpangan para kafilah yang berdagang melintasi Sahara, Kawar kini menjadi penghubung perdagangan narkoba dan senjata.
Reputasinya yang suram menghalangi semua orang kecuali pelancong yang paling gigih dan pemberani.
"Tidak ada wisatawan asing sejak 2002," kata Sidi Aba Laouel, Wali Kota Chirfa di mana Djado berada.
"Ketika pariwisata membaik, ada potensi ekonomi untuk masyarakat," lanjutnya, dikutip dari lamah Phys.org, Minggu (4/6).
Albert le Rouvreur, seorang perwira militer Prancis era kolonial yang ditempatkan di Chirfa, pernah mencoba menjelaskan asal-usul situs tersebut namun gagal.
Sao adalah penduduk pertama yang diketahui di Kawar, dan mungkin mendirikan benteng pertama. Antara abad ke-13 dan ke-15, orang Kanuri menetap di daerah tersebut.
Peradaban oasis mereka hampir hancur pada abad ke-18 dan ke-19 oleh gelombang perampok nomaden berturut-turut — suku Tuareg, Arab, dan terakhir Toubou.
Kedatangan orang Eropa pertama di awal abad ke-20 menandai awal dari akhir ksar sebagai pertahanan melawan penjajah. Militer Prancis merebut daerah itu pada tahun 1923.
Saat ini, suku Kanuri dan Toubou telah banyak berbaur, tetapi para pemimpin tradisional wilayah tersebut, yang disebut "mai", adalah keturunan dari garis keturunan Kanuri.
Mereka bertindak sebagai penguasa tradisi, sekaligus menjadi penjaga sejarah lisan. Tetapi bahkan bagi para penjaga ini, masih banyak yang menjadi misteri.
"Bahkan kakek kami tidak tahu. Kami tidak menyimpan catatan," kata Kiari Kelaoui Abari Chegou, pemimpin Kanuri.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lengkap dengan penanda nisan seperti makam baru, namun gundukan tanah misterius itu berada bukan di kompleks pemakaman.
Baca SelengkapnyaKamar rahasia ini ditemukan menggunakan teknologi radar.
Baca SelengkapnyaPiramida ini dibangun sekitar tahun 2566–2558 SM, pada masa Dinasti Keempat.
Baca SelengkapnyaKota Saranjana adalah sebuah kota legendaris yang dipercaya berada di wilayah Kalimantan Selatan, namun keberadaannya tidak dapat dilihat manusia biasa.
Baca SelengkapnyaTersembunyi di balik gua, begini potret kampung unik di Kebumen.
Baca SelengkapnyaGua dari batu pasir ini terletak di dekat Desa Shiyan Beicun di Sungai Qu, Provinsi Zhejiang, sebelah timur China.
Baca SelengkapnyaKamar rahasia ini berbentuk L, ditemukan di dekat area pemakaman kompleks Piramida Giza.
Baca SelengkapnyaLorong di tepi jalan raya perbatasan Mojokerto ini disebut mirip terowongan Hamas Palestina.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog belum bisa memastikan fungsi struktur ini.
Baca SelengkapnyaTim survei bawah laut menemukan struktur bebatuan di dasar laut yang tersusun simetris menyerupai reruntuhan kota.
Baca SelengkapnyaLebih dari 400 pemukiman yang ada di sana, beberapa di antaranya berasal dari tahun 1.000 SM.
Baca SelengkapnyaDi bawah hutan Meksiko di Semenanjung Yucatan ada sebuah kota bangsa Maya dari masa 1.000 tahun lalu.
Baca Selengkapnya