Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Parlemen Kanada nyatakan perang terhadap Islamofobia

Parlemen Kanada nyatakan perang terhadap Islamofobia Parlemen Kanada. ©2017 Reuters

Merdeka.com - Peristiwa 9/11 dan bangkitnya Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah membangkitkan Islamophobia di kawasan Amerika Utara dan Eropa. Kondisi itu diperburuk dengan keberhasilan Donald Trump menduduki kursi kepresidenan Amerika Serikat.

Kanada juga menjadi salah satu negara di mana Islamofobia juga mengalami peningkatan pesat. Hal itu dibuktikan dengan sebuah serangan ke sebuah masjid di Quebec hingga menewaskan enam orang yang sedang beribadah.

Dilansir The Independent, Jumat (24/3), Kanada berhasil meloloskan sebuah mosi anti-Islamofobia dan diskriminasi atas agama. Mosi ini mendesak pemerintah dan politikus di negara itu untuk mengecam segala tindakan anti-Islam dan retorik.

Tidak mudah untuk meloloskan mosi ini, perdebatan panjang mewarnai pengajuan mosi ini. Termasuk sejumlah proses antara mereka yang pro maupun kontra terhadap aturan tersebut.

Pihak oposisi sangat menentang mosi ini, dan menyebut permintaan terhadap pemerintah untuk "mengecam Islamofobia dan segala rasisme secara sistemik dan diskriminasi agama", akan membatasi kebebasan berbicara dan hanya memberikan perlakuan khusus terhadap Islam saja.

Mosi ini juga secara tegas meminta pemerintah untuk "menumpas meningkatnya suasana kebencian dan ketakutan di masyarakat." Serta mendesak akan melakukan tindakan untuk mengurangi atau menghabisi rasisme sistemik dan diskriminasi beragama".

Mosi ini mengharuskan pemerintah untuk mencari data atas kriminal didasarkan atas kebencian dan melakukan penilaian resmi terhadap masyarakat yang terkena dampak dan temuan ini harus diserahkan ke parlemen dalam waktu delapan bulan. Mosi tidak mengikat ini dikenal dengan M-103 yang disetujui 201 berbanding 91 anggota parlemen yang menolak.

Anggota Partai Liberal Irqa Khalid, yang mengajukan mosi ini, berteriak keras ketika partainya berhasil meloloskan mosi ini. Sebaliknya, mayoritas anggota parlemen konservatif memilih menolaknya.

"Saya sangat bahagia atas hasil yang didapatkan hari ini dan memperlihatkan dukungan positif terhadap mosi ini dan saya berharap komite menjadikan ini sebagai pelajaran," kata Khalid.

Sementara, anggota Parlemen dari Partai Konservatif, David Anderson, mendorong amandemen atas mosi ini dan mencoba mengubah kata-kata di dalamnya agar semua agama ikut tercantum. Dia beralasan, kecaman tersebut harus menyentuh rasisme yang sistematik, intoleran beragama dan diskriminasi atas Muslim, Yahudi, Kristen, Sikh, Hindu dan agama-agama lainnya.

Namun amandemen ini ditolak Partai Liberal. "Mengubah kata-kata atas mosi ini membuatnya turun drastis dan saya pikir komite bisa melihatnya atas masalah ini," sahut Khalid.

"Saya rasa banyak di antara kita menginginkan diskusi lebih lanjut mengenai hal ini untuk waktu yang lama, dan saya rasa Khalid dan sata akan berada dalam gelombang yang sama atas masalah ini," timpal Andersson.

Meski demikian, mosi ini ternyata menimbulkan kebingungan, banyak yang percaya hal itu akan berlanjut menjadi RUU atau sebuah UU.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi

Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran

Dewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu

Baca Selengkapnya
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi

Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.

Baca Selengkapnya
Trump Deklarasi Menang Pilpres AS, Kalahkan Kamala Harris dengan Perolehan Sementara 51,2 Persen Suara
Trump Deklarasi Menang Pilpres AS, Kalahkan Kamala Harris dengan Perolehan Sementara 51,2 Persen Suara

Trump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.

Baca Selengkapnya
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk
Kemenangan Trump Picu Perang Dagang Hebat, Ekonomi Dunia di Ujung Tanduk

Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat

Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'

Baca Selengkapnya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya

PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim

Baca Selengkapnya
FOTO: Dukung Warga Palestina, Massa Umat Muslim di Amerika Serikat, Kanada hingga Brasil Gelar Salat Berjemaah
FOTO: Dukung Warga Palestina, Massa Umat Muslim di Amerika Serikat, Kanada hingga Brasil Gelar Salat Berjemaah

Umat muslim di Kanada, AS hingga Brasil memadati jalan raya saat menggelar salat berjemaah untuk mendukung warga Palestina.

Baca Selengkapnya
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga

Pidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kutuk Pembakaran Kitab Suci, Presiden Iran Angkat dan Cium Alquran di Sidang Umum PBB
FOTO: Kutuk Pembakaran Kitab Suci, Presiden Iran Angkat dan Cium Alquran di Sidang Umum PBB

Presiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya
Dua Negara Ini Paling Diuntungkan dengan Tumbangnya Rezim Assad di Suriah
Dua Negara Ini Paling Diuntungkan dengan Tumbangnya Rezim Assad di Suriah

Kelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.

Baca Selengkapnya