Pasokan oksigen habis, 30 bayi di rumah sakit India tewas
Merdeka.com - Puluhan bayi dan anak-anak di sebuah rumah sakit India meninggal dunia akibat pasokan oksigen cair semakin menipis dan nyaris habis. Sementara bayi dan anak-anak itu semakin tak berdaya menjelang ajal, para orangtua hanya bisa menyaksikan tanpa bisa berbuat apapun.
"Kami melihat anak-anak sekarat di sekitar kami. Jelas itu salah rumah sakit. Begitu banyak anak meninggal karena mereka. Anak saya masih baik-baik saja sampai malam kemarin lalu tiba-tiba terjadi sesuatu yang salah," kata ayah dari salah seorang pasien, Vijay, seperti dilansir dari laman Washington Post, Minggu (13/8).
Sementara itu, pejabat setempat mengatakan bahwa kasus kematian akibat kekurangan oksigen cair itu diakibatkan oleh tagihan yang belum dibayar. Oleh karena itu, dalam kurun waktu Kamis dan Jumat lalu, ada 30 bayi dan anak-anak yang meninggal di rumah sakit Uttar Pradesh, India Utara.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Apa yang dilihat oleh orang-orang nyaris mati? Beberapa pasien pun membuka diri tentang apa yang mereka lihat. Mengutip Unilad, Senin (13/5), beberapa pasien mengingat mimpi tertentu, seperti seseorang yang mengatakan bahwa mereka 'ingat berada di lapangan luas dengan tenda abu-abu tersebar di mana-mana'. 'Ada sosok tak berwajah. Saya ingat berjalan melewati ngarai. Di kedua sisi ngarai ada pria berjubah putih dengan tudung yang menyembunyikan wajah mereka. Hal terakhir yang kuingat adalah mereka semua menunjuk ke arahku,'
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri India telah mengonfirmasi bahwa kematian 21 tersebut berkaitan langsung dengan kekurangan oksigen.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan Negara Bagian dan pejabat rumah sakit membantah bahwa sebab kematian itu karena ada masalah dengan tagihan oksigen. Mereka mengungkapkan bahwa da 60 angka kematian sejak 7 Agustus lalu dan penyebabnya bermacam-macam.
Namun meski telah memberi bantahan, masyarakat India tetap mengecam tindakan rumah sakit yang terlibat langsung kematian ini.
"30 anak meninggal di rumah sakit karena tak ada oksigen. Ini bukan tragedi. Ini adalah pembantaian," kata pemenang Hadiah Nobel Perdamaian India Kailash Satyarthi yang juga seorang advokat anak.
Berdasarkan hasil penelusuran, rumah sakit berutang kepada perusahaan pemasok medis "Pushpa Sales Private Limited" yang berbasis di Lucknow sebesar USD 89.750. Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga disebutkan telah melanggar peraturan sehingga perusahaan itu menghentikan pasokan oksigen ke rumah sakit pada 4 Agustus lalu. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelaparan dan Dehidrasi Akut, Belasan Bayi Palestina Meninggal di Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaTim medis di dalam rumah sakit tak mampu membuat kuburan massal di halaman karena situasi lapangan yang mencekam
Baca SelengkapnyaDua bayi meninggal setelah inkubatornya tidak berfungsi karena rumah sakit kehabisan bahan bakar.
Baca SelengkapnyaSejumlah rumah sakit menjadi target serangan pasukan penjajah Israel selama agresinya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dan luka terus berdatangan. Lorong-lorong rumah sakit ini dipenuhi kekacauan.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi ini dilakukan setelah Israel menyerang dan mengambil alih kendali RS Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaDokter Palestina: Tentara Israel Abaikan Bayi di Rumah Sakit Sampai Meninggal dan Membusuk
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Al-Shifa selain menampung puluhan bayi prematur dan korban luka akibat serangan Israel, juga dijadikan tempat mengungsi bagi ribuan warga.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bahan bakar dan aliran listrik yang masih diblokade Israel menjadi penyebab krisis tersebut melanda Gaza hingga kini.
Baca SelengkapnyaSerangan jet tempur Israel pada Minggu malam menghanguskan tenda-tenda pengungsi Palestina di Rumah Sakit Al-Aqsa, Gaza.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca Selengkapnya