Polisi Malaysia tangkap WNI diduga terlibat bom panci Bandung
Merdeka.com - Polis Diraja Malaysia (PDRM) dikabarkan menangkap 20 orang diduga terkait dengan jaringan teror. Salah satu di antaranya adalah warga Indonesia yang terlibat insiden bom panci di Bandung, Jawa Barat, pada Juli lalu.
Dilansir dari laman Reuters, Jumat (22/12), menurut sumber di kepolisian Malaysia, WNI dibekuk itu diyakini sebagai pimpinan Jamaah Ansharut Daulah cabang Jawa Barat. Organisasi bawah tanah itu diduga kuat tunduk dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Lelaki itu kabur ke Malaysia setelah kejadian. Kemudian di Malaysia, yang bersangkutan berencana mencari uang dan pergi ke Suriah bergabung dengan ISIS," kata perwakilan PDRM, Irjen Polisi Muhamad Fuzi Harun, dalam jumpa pers.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Menurut Harun, penangkapan sejumlah orang terkait sel teroris itu terjadi dalam operasi senyap digelar sejak 30 November hingga 15 Desember lalu. Dari 20 dibekuk, 13 adalah warga asing.
Tersangka lain ditangkap PDRM adalah seorang lelaki asal Filipina berusia 50 tahun. Dia diduga merupakan kerabat dari mendiang salah satu pimpinan kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon, yang tewas dalam pertempuran di Kota Marawi pada Oktober lalu. Dia diduga berperan merekrut orang-orang buat sel teror itu.
Polisi Malaysia juga membekuk seorang mantan guru berusia 46 tahun, di Negara Bagian Sarawak. Dia diduga terlibat rencana menyerang acara festival bir di Ibu Kota Kuala Lumpur. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Baca SelengkapnyaPolri membantah kecolongan kedatangan buronan interpol Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.
Baca SelengkapnyaEnam warga negara asing asal Inggris dan satu asal Norwegia ditangkap Tim Gabungan Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pekam) Kabupaten Pasaman Barat.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaAQAP adalah kelompok ekstremis pemberontak yang merupakan bagian jaringan Al-Qaeda aktif di Yaman dan Arab Saudi.
Baca Selengkapnya