Semangka Zaman Batu Berusia 6.000 Tahun Dulu Tumbuh di Gurun Sahara, Ini Buktinya
Merdeka.com - Peneliti temukan genom atau informasi genetika tanaman tertua yang berasal dari biji semangka.
Dilansir dari Live Science, biji semangka berusia 6000 tahun ini ditemukan pada penggalian arkeologi situs gua di Sahara, Libya tahun 1900-an.
Biji buah berair ini ditemukan dalam keadaan telah dikunyah oleh penggembala domba Zaman Batu di Sahara.
-
Siapa yang terdampak semangka? Kondisi ini disoroti dalam sebuah studi kasus baru, yang akhirnya menyebabkan kondisi mereka menjadi semakin parah dan berbahaya.
-
Dimana pinggiran semangka ditemukan? Semangka adalah buah musim panas yang sangat menyegarkan dengan kandungan airnya mencapai sekitar 92 persen per porsi.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
-
Di mana petani menemukan artefak tersebut? Seorang petani di Spanyol tak sengaja menemukan artefak kuno saat sedang mencabut pohon zaitun di daerah semak di Baena.
-
Biji anggur apa yang ditemukan? Arkeolog yang sedang melakukan penggalian di situs Aşağıseyit Höyük, Turki mengungkap sebuah temuan yang memiliki sejarah panjang, yaitu biji anggur berumur 3.500 tahun.
-
Dimana benih pohon purba tersebut ditemukan? Para ilmuwan bereksperimen menanam benih berusia 1.000 tahun, yang ditemukan pada akhir 1980-an di Gurun Yudea, Palestina yang diduduki.
Biji ini merupakan bagian dari semangka liar berdaging pahit, yang merupakan salah satu tanaman tertua di Afrika.
Para peneliti kemudian mengurutkan DNA semangka kuno dari puluhan spesies semangka.
Hasilnya menunjukkan para penggembala dengan sengaja mengumpulkan atau membudidayakan semangka berdaging pahit ini.
Temuan ini membantu penjelasan mengapa ada bekas gigi di biji semangka pada penemuan ini.
Lantas, mengapa ada orang yang mau memakan biji dari buah yang begitu pahit?
Arkeolog dan ahli botani dari Universitas College, London bernama Dorlan Fuller menjelaskan ternyata ada sejumlah nutrisi dalam biji semangka liar kuno tersebut.
"Benihnya tinggi lemak yang dapat dimakan, dan dapat disimpan serta dibawa-bawa," jelas Fuller.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arkeolog Temukan Gambar Hewan Ternak di Batu Berusia 4.000 Tahun, Jadi Bukti Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau Subur
Baca SelengkapnyaPetani di Spanyol tak sengaja menemukan artefak kuno saat sedang mencabut pohon zaitun di daerah semak di Baena.
Baca SelengkapnyaKapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaTanaman buah anggur sudah ada sejak zaman dinosaurus.
Baca SelengkapnyaTemuan ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.
Baca SelengkapnyaTemuan biji tembakau di dekat perapian kuno menunjukan bukti manusia pertama yang menggunakan tembakau sebagai rokok.
Baca SelengkapnyaSitus ini sempat terbengkalai selama satu abad sebelum dilakukan penggalian baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaIni adalah fosil biji anggur tertua yang pernah ditemukan di daerah neotropis barat.
Baca SelengkapnyaMakam ini berasal dari Zaman Perunggu Awal, ditemukan di wilayah Turki.
Baca SelengkapnyaArkeolog sedang melakukan tes DNA terhadap tulang-tulang ini.
Baca SelengkapnyaKapak tangan kuno ini ditemukan oleh tim arkeolog dari konsultan warisan TEOS Heritage.
Baca Selengkapnya