Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tanda mata buat Orang Sangir

Tanda mata buat Orang Sangir Orang Sangir di Filipina. ©Mick Basa-Al Jazeera

Merdeka.com - Pidinsia Barahama Pareda terdiam ketika ditanya apakah dia bisa berbahasa Indonesia. Tak lama kemudian dia menggelengkan kepala, tandak tidak bisa. Cuma 16 orang sejawatnya yang mengangkat tangan dan mengaku bisa berbahasa Indonesia.

Pareda adalah satu dari sekian banyak Orang Sangir, sebutan bagi penduduk Pulau Balut, Filipina. Dia adalah generasi ketiga keturunan orang Indonesia yang menyeberang dan menetap ke Pulau Balut. Dia pun tidak bisa menuturkan bahasa Cebuano atau Tagalog.

Menurut Pareda, orang tuanya memang sudah menetap lama di sana. Mereka bekerja memanen kelapa buat dibikin kopra dan menjadi nelayan. Dari cerita dan silsilah, Pareda dan Orang Sangir lainnya datang dari Pulau Sangihe di Sulawesi Utara. Kalau menurut cerita sesepuh, pendahulu mereka saat melaut melihat pulau itu dan singgah buat beristirahat sebelum kembali. Kemudian, di lain waktu, beberapa dari mereka pindah membawa serta keluarga dan memulai kehidupan baru di Pulau Balut.

Hal itu bisa terjadi sebelum Indonesia dan Filipina menetapkan batas negara. Kini pelintas batas di laut tidak bisa semudah dulu.

Balut dan Sarangani adalah dua pulau besar di Provinsi Davao, Filipina. Menurut penelitian Lembaga Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), ada sekitar 8,745 warga keturunan Indonesia menetap di Pulau Sangir.

Pareda mengaku tidak tahu berapa tepatnya usianya. Dia mengaku cuma ingat lahir pada 1960.

Pareda kini sudah tidak perlu risau, sebab pemerintah Indonesia memutuskan memberikan dokumen kependudukan berupa akta kelahiran dan tanda pengenal lainnya bagi mereka. Hal yang tidak pernah terjadi di masa lalu. Sebab, pemerintah Filipina menganggap mereka bukan warga negara.

"Kami diberi tahu kalau akta baptis saja sudah cukup," kata Pareda, seperti dilansir dari laman Al Jazeera, Senin (20/11).

Walau demikian, seiring waktu pejabat setempat meminta mereka membikin tanda pengenal. Namun, setelah membayarkan sejumlah uang, dokumen itu tak juga terbit. Dia diminta membikin Sertifikat Pencatatan Orang Asing (ACR). Namun, buat menebusnya dia harus datang ke Pulau Mindanao dan harus merogoh kocek cukup dalam buat membayar ongkos perjalanan. Apalagi mereka juga harus rutin membayar iuran ACR saban tahun. Padahal, pendapatan mereka tidak mencukupi.

orang sangir di filipina

Konsul Jenderal Indonesia untuk Filipina, Berlian Napitupulu, menyatakan saat ini pemerintah akan menerbitkan akta kewarganegaraan bagi Orang Sangir. Hal itu supaya identitas mereka jelas dan tidak bermasalah di kemudian hari. Menurut dia, sejak akhir 2016, sudah tiga ribu Orang Sangir mendapat akta kependudukan.

Napitupulu menawarkan kalau ada Orang Sangir ingin pulang kampung ke Sangihe, maka seluruh perjalanan mereka akan ditanggung. Dia menjanjikan kehidupan di sana akan membaik lantaran Presiden Joko Widodo lagi senang-senangnya membangun.

"Indonesia sudah berubah sekarang," ujar Napitupulu.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Badan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat

Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.

Baca Selengkapnya
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh

Menurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Punya Kartu Identitas UNHCR, Ini 6 Fakta Kedatangan 156 Pengungsi Rohingya ke Sumatra Utara
Punya Kartu Identitas UNHCR, Ini 6 Fakta Kedatangan 156 Pengungsi Rohingya ke Sumatra Utara

Sebanyak 156 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman

Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan

Mahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Naik Helikopter Tempur TNI, Momen Lawas Presiden Soeharto Datangi Para Pengungsi Vietnam 1979
Naik Helikopter Tempur TNI, Momen Lawas Presiden Soeharto Datangi Para Pengungsi Vietnam 1979

Momen lawa Presiden Soeharto berkunjung ke kamp pengungsi Vietnam beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kapal Kayu Membawa Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Pantai Aceh, Ini penampakannya
FOTO: Kapal Kayu Membawa Ratusan Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Pantai Aceh, Ini penampakannya

Ratusan pengungsi Rohingya kembali tiba di Aceh. Hingga Minggu pagi, para pengungsi ini masih berkumpul di pinggir pantai, setelah turun dari sebuah kapal kayu.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya

Jokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.

Baca Selengkapnya
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh

Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Warga Sabang Demo Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya di Aceh
FOTO: Aksi Warga Sabang Demo Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya di Aceh

Mereka mendesak UNHCR dan IOM untuk segera memindahkan pengungsi Rohingya dari Aceh.

Baca Selengkapnya
Target Evakuasi Tiga Hari, 5.719 Korban Erupsi Gunung Ruang Masih Tertinggal di Pulau Tagulandang
Target Evakuasi Tiga Hari, 5.719 Korban Erupsi Gunung Ruang Masih Tertinggal di Pulau Tagulandang

Proses evakuasi itu memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut.

Baca Selengkapnya