Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banjir Darah di Parentas

Banjir Darah di Parentas Tugu peringatan Insiden Parentas 17 Agustus 1961. ©2022 Hendi Jo

Merdeka.com - Dianggap sebagai desa yang tidak patuh pada aturan DI/TII, 51 penduduk di kaki Gunung Galunggung itu dibantai secara brutal.

Penulis: Hendi Jo

Rabu, 16 Agustus 1961. Malam itu suasana di Desa Parentas, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, penuh suka cita. Kaum lelaki sibuk membuat persiapan pesta hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-16 untuk besok hari-nya. Sementara para ibu meninabobokan anak-anaknya.

Menjelang tengah malam semua persiapan selesai. Semua pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat. Eya yang kebagian piket, melangkah ke arah Kancah Nangkub, sebuah bukit kecil yang dijadikan pos untuk satu seksi pasukan Kodam Siliwangi dari Batalyon 304 pimpinan Letnan Dua Murad.

Baru saja beberapa langkah, dari arah Pasir Kopo terdengar teriakan orang-orang diiringi rentetan tembakan. Ternyata para gerilyawan Tentara Islam Indonesia (TII). Mereka menyasar pos tentara. Sadar mendapat serangan, brengun dari pihak anak buah Letnan Murad pun menyalak. Tetapi pos terlanjur sudah terkepung. Posisi para prajurit pun terjepit.

"Saya langsung menyelamatkan diri ke arah Sampalan, karena mau lari ke pos, jaraknya terlalu jauh," kenang Eya.

Sementara kawan-kawan-nya mengepung pos tentara, sekelompok gerilyawan TII lainnya merambah ke permukiman penduduk yang terletak di satu lembah. Selain menjarah dan membakar rumah-rumah, mereka pun membantai orang-orang Parentas yang ditemui. Tak peduli lelaki-perempuan, tua atau muda. Semua dihabisi.

"Anak kecil dan kakek-kakek juga mereka bunuh," ungkap Eya.

Kasa bin Sukadma termasuk salah satu anak kecil yang akan mereka bunuh malam itu. Ketika gorombolan (sebutan orang Jawa Barat kepada gerilyawan TII) mulai menyerbu, dia lari ke arah rimbunan padi yang sudah menguning dan langsung bertiarap, menyembunyikan diri.

Namun dasar sial, enam gerilyawan TII memeriksa setiap kotak sawah secara teliti. Mereka akhirnya menemukan Kasa dan langsung membacoknya dengan menggunakan sebilah golok panjang.

"Nyawa saya selamat, karena begitu tangan saya putus langsung pingsan dan dianggap sudah mati," ujar lelaki yang saat ini berprofesi sebagai petani itu.

Akibat penyerangan itu, 51 warga Parentas tewas seketika dan ratusan rumah menjadi puing. Rerata orang-orang Parentas yang menjadi korban meninggal akibat dibacok, disembelih atau dilemparkan ke kobaran api.

"Termasuk seorang ibu yang tengah hamil tua," ungkap Kasa.

Pihak tentara sendiri kehilangan 3 prajuritnya. Sementara di pihak gerilyawan DI/TII hanya ditemukan satu orang tewas dengan lubang peluru di kepala. Lantas mengapa Desa Parentas diperlakukan secara kejam oleh para gerilyawan DI/TII?

Menurut Eya itu terjadi karena orang-orang Parentas sudah tidak mau lagi memberikan upeti dan makanan kepada para gorombolan. Selain itu, secara politik orang-orang Parentas juga mayoritas adalah pendukung PNI (Partai Nasional Indonesia) dan Bung Karno, orang yang sangat dibenci oleh DI/TII. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tragedi Talangsari Pecah 7 Februari 1989
Tragedi Talangsari Pecah 7 Februari 1989

Awal mula peristiwa Talangsari dipicu oleh semakin kuatnya doktrin pemerintahan Soeharto tentang asas tunggal Pancasila.

Baca Selengkapnya
Potret Kampung Puncak Manik Sumedang yang Dulu Dibakar DI/TII, Kini Tersisa 10 Bangunan
Potret Kampung Puncak Manik Sumedang yang Dulu Dibakar DI/TII, Kini Tersisa 10 Bangunan

Di balik keasriannya, ada cerita kelam ketika puluhan rumah dibakar paksa oleh pemberontak. Dari 80 rumah yang ditinggali warga, kini tersisa hanya 10 bangunan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Desa Legetang di Dieng, Hilang dan Lenyap dalam Semalam
Sejarah Desa Legetang di Dieng, Hilang dan Lenyap dalam Semalam

Hilangnya Desa Legetang menjadi cerita rakyat yang menarik untuk disimak.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Puluhan Prajurit TNI Serang Warga Desa Selamat di Deli Serdang hingga Satu Orang Tewas
Duduk Perkara Puluhan Prajurit TNI Serang Warga Desa Selamat di Deli Serdang hingga Satu Orang Tewas

Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.

Baca Selengkapnya
Horor di Rawagede, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan Elite Belanda
Horor di Rawagede, Ratusan Warga Tewas Dibantai Pasukan Elite Belanda

Pasukan elite baret hijau Belanda membantai ratusan warga Rawagede, Karawang. Ini pengakuan saksi tentang kejadian mengerikan itu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penjelasan Kapolda Sumbar & Fakta Lengkap Geger Brimob Polisi Bersepatu Masuk Masjid
VIDEO: Penjelasan Kapolda Sumbar & Fakta Lengkap Geger Brimob Polisi Bersepatu Masuk Masjid

Viral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat

Baca Selengkapnya
45 Prajurit TNI Diamankan Buntut Penyerangan Warga Desa Selamat di Deli Serdang
45 Prajurit TNI Diamankan Buntut Penyerangan Warga Desa Selamat di Deli Serdang

Ia menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemberontakan Batipuh 1841, Dampak Sistem Tanam Paksa Terhadap Rakyat Pantai Barat Sumatera
Kisah Pemberontakan Batipuh 1841, Dampak Sistem Tanam Paksa Terhadap Rakyat Pantai Barat Sumatera

Pemberontakan ini sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap sistem tanam paksa oleh Belanda.

Baca Selengkapnya
Emosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas
Emosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas

Korban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua

Baca Selengkapnya
13 Anggota TNI Aniaya Anggota KKB Berasal dari Satuan Tak Sembarangan, ini Profilnya Pasukan Elite 'Cepat, Senyap, Tepat'
13 Anggota TNI Aniaya Anggota KKB Berasal dari Satuan Tak Sembarangan, ini Profilnya Pasukan Elite 'Cepat, Senyap, Tepat'

Profil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI
15 Januari 1949: Mengenang Peristiwa Situjuah Berdarah, Tewaskan Banyak Pejuang PDRI

74 tahun berlalu, ini kisah Peristiwa Situjuah yang renggut banyak pejuang Pemerintah Darurat RI.

Baca Selengkapnya
Update Bentrok Berdarah Desa di Adonara, Dua Kepala Desa jadi Tersangka
Update Bentrok Berdarah Desa di Adonara, Dua Kepala Desa jadi Tersangka

Selain dua Kepala Desa, 14 warga lainnya juga ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam penyerangan warga Desa Ilepati ke Desa Bugalima itu.

Baca Selengkapnya