Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita di Balik Kemenangan Soedirman Atas Letjen Oerip Saat Pemilihan Panglima

Cerita di Balik Kemenangan Soedirman Atas Letjen Oerip Saat Pemilihan Panglima Pemilihan Panglima TKR. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Hingga awal November 1945, posisi pimpinan tertinggi TKR masih kosong. Supriyadi, pemimpin pemberontakan PETA di Blitar awalnya diangkat menjadi Panglima TKR. Namun dia tak kunjung muncul. Keberadaannya misterius hingga hari ini.

Reporter Magang: Muhamad Fachri Rifki

Untuk mengatasi masalah itu, pada tanggal 12 November 1945, di Yogyakarta dilangsungkan Konferensi TKR di bawah pimpinan Kepala Staf Umum Letnan Jenderal Oerip Sumoharjo.

Terdapat beberapa agenda dalam konferensi, yakni pemilihan Panglima Tertinggi TKR, Kepala Staf Umum, dan Menteri Pertahanan. Konferensi tersebut dihadiri oleh para panglima divisi, para komandan resimen.

Hadir pula Paku Buwono XII, Hamengku Buwono IX, Mangkunegoro, Paku Alam, dan Sulioadikusumo.

"Pimpinan tertinggi diserahkan pada Supriyadi yang tak muncul-muncul sebelum akhirnya dipegang Soedirman setelah mengungguli suara Oeriep dalam pemilihan yang dramatis," demikian dikutip dalam buku Oerip Soemohardjo Bapak Tentara yang Dilupakan.

Oerip Kalah Pamor

Dalam pemilihan Panglima Tertinggi TKR, muncul dua kandidat, yakni Soedirman dan Oerip Soemohardjo. Soedirman dapat mengungguli Oerip Soemohardjo karena komposisi TKR didominasi eks PETA.

Selain itu, Oerip Soemohardjo sebagai Eks KNIL kalah pamor dibandingkan dengan Soedirman yang telah dikenal luas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Menurut Nasution, Soedirman pada akhirnya terpilih sebagai Panglima karena TKR ketika itu didominasi dari prajurit bekas PETA selain unsur KNIL, Heiho, dan pemuda," demikian ditulis Wawan K Joehanda dalam buku KNIL Dari Serdadu Kolonial Menjadi Republik, terbitan Matapadi Pressindo.

Sosok Soedirman memang sudah cukup dikenal luas. Selain dikenal sebagai daidancho Kroya, Soedirman juga dikenal berkat keberhasilannya menyakinkan pihak Jepang agar menyerahkan senjata secara damai kepada pejuang Republik Indonesia.

Lebih Fasih Berbahasa Belanda

Selain kalah pamor dari Soedirman dalam pemilihan Panglima Tertinggi TKR, Oerip Soemohardjo juga sempat mendapatkan sentimen negatif sebagai eks KNIL atau serdadu didikan Belanda. Oerip Soemohardjo juga diketahui lebih lancar berbahasa Belanda dan Jawa dibandingkan bahasa Indonesia.

Hal ini sebenarnya lumrah terjadi saat itu. Kaum berpendidikan di Hindia Belanda rata-rata fasih berbahasa Belanda. Kebiasaan ini masih terbawa hingga awal kemerdekaan. Namun hal ini rupanya cukup mengganjal Oerip.

"Para tentara TKR, yang mayoritas berusia 20-an tahun, sedang bersemangat-semangatnya menggunakan bahasa Indonesia," tulis Wawan.

Kunci kemenangan Soedirman menjadi Panglima Tertinggi TKR karena dipilih oleh utusan dari Sumatera, yaitu Kolonel Moh. Noch. Hal ini dikarenakan suara Moh. Noch mewakili enam divisi di Sumatera. Sementara dukungan suara untuk Oerip Soemohardjo datang dari para eks KNIL yang kebanyakan berkelompok di Markas Besar atau dalam Komandemen Jawa Barat.

Dalam pemilihan Panglima Tertinggi TKR memang tidak dapat dipisahkan dari sentimen antara Eks PETA didikan Jepang dan Eks KNIL sebagai bekas serdadu Belanda. Banyak perwira-perwira dalam TKR yang eks KNIL sulit diterima di divisi-divisi di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Dalam tahun 1945/1946 perwira-perwira bekas KNIL tak bisa diterima di kalangan divisi-divisi di Jawa Timur dan Jawa Tengah, kecuali Djatikusumo, seorang pangeran dari keraton Solo, dan orang-orang bekas sersan KNIL yang telah diangkat menjadi opsir dalam PETA," tulis Ulf Sundhaussen dalam buku Politik Militer Indonesia 1945-1967 Menuju Dwi Fungsi ABRI. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menilik Sejarah Suksesi Panglima TNI, dari Jenderal Sudirman Hingga Agus Subiyanto
Menilik Sejarah Suksesi Panglima TNI, dari Jenderal Sudirman Hingga Agus Subiyanto

Sejak dipisahkannya Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dari ABRI per 1 April 1999, istilah Panglima ABRI diganti menjadi Panglima TNI

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun
Sosok Panglima TNI Termuda, Dilantik saat Usianya Baru 29 Tahun

Indonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.

Baca Selengkapnya
Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu
Pasukan Elite Baret Merah Buru & Tumpas Gerombolan PKI Kolonel Sahirman di Gunung Merapi-Merbabu

Kolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.

Baca Selengkapnya
Ada di Mana Soeharto Saat  Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?

Baca Selengkapnya
Daftar Tiga Operasi Militer yang Membuat Soeharto Diangkat Jadi Jenderal Besar Bintang Lima
Daftar Tiga Operasi Militer yang Membuat Soeharto Diangkat Jadi Jenderal Besar Bintang Lima

Hanya ada tiga jenderal besar dalam sejarah Indonesia. Apa yang membuat Soeharto menjadi salah satu penerimanya?

Baca Selengkapnya
Kisah Heroik 'Bang Nolly' Letjen Tjokropranolo, dari Ajudan Pribadi Soedirman hingga Jadi Gubernur DKI Jakarta
Kisah Heroik 'Bang Nolly' Letjen Tjokropranolo, dari Ajudan Pribadi Soedirman hingga Jadi Gubernur DKI Jakarta

Kerap disapa Bang Nolly, pria asal Temanggung ini merupakan salah satu tokoh militer dan politik yang patut untuk dikenang jasa-jasanya.

Baca Selengkapnya
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir
Panser & Tank Kavaleri TNI AD Bikin Pasukan G30S/PKI di Semarang Kocar-Kacir

Pemberontakan G30S/PKI juga meletus di Semarang. Brigjen Suryo Sumpeno mengerahkan panser dan tank untuk mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Soeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.

Baca Selengkapnya
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI
Maut Menjemput Brigjen Soepardjo, Jenderal Pendukung G30S/PKI

Brigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Lolos Dari Maut, Tipu Kapten PKI yang Mau Menangkapnya
Jenderal TNI Lolos Dari Maut, Tipu Kapten PKI yang Mau Menangkapnya

Kapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?

Baca Selengkapnya
Kisah Soeharto Baru Tahu Indonesia Merdeka Tanggal 19 Agustus 1945
Kisah Soeharto Baru Tahu Indonesia Merdeka Tanggal 19 Agustus 1945

Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Kenapa Soeharto baru mengetahuinya dua hari kemudian?

Baca Selengkapnya