Cerita Johan Amir, Warga Belanda yang Bela Indonesia di Peristiwa Bandung Lautan Api
Merdeka.com - Kabupaten Garut di Jawa Barat menyimpan banyak kisah menarik terkait kedatangan Bangsa Belanda saat menjajah Indonesia di masa lalu.
Namun tak semua pendatang asal Negeri Kincir Angin tersebut mempunyai niat jahat. Salah satunya adalah Johan Amir (96).
Sosok pria keturunan Belanda yang kini tinggal di Kecamatan Cisurupan, Garut itu justru dengan keras menentang penjajah dan turut terjun langsung dalam peristiwa Bandung Lautan Api.
-
Siapa yang memimpin perlawanan terhadap kolonial Belanda di pertambangan timah? Dengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Banten? Perang Banten pada 1628-1629, yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin yang ketika itu menjadi pemimpin kerajaan.
-
Siapa pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang melawan Belanda? Sosok Ilyas Ya'kub mungkin masih belum begitu familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat yang punya jasa besar dalam melawan Belanda.
-
Siapa yang memimpin perlawanan melawan Belanda? Ketika melawan Belanda, Radin Intan II dikenal sebagai sosok pemimpin panglima perang di usianya yang masih 16 tahun.
-
Bagaimana Djamin Ginting melawan penjajah Belanda? Pada 1948, pasukan Belanda meluncurkan agresi militernya. Pada peristiwa ini, Djamin juga bergerilya melawan Belanda di Kota Medan.
-
Siapa pahlawan yang berjuang melawan penjajah di Sumatera Utara? Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Bahkan dirinya mengaku sempat menentang Soekarno dan bersikeras bergabung ke Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) di tahun 1945 guna membunuh tentara Belanda yang berkuasa di Kabupaten Garut. Melansir dari video yang diunggah di kanal Youtube Pangais Channel, berikut kisah Johan Amir selengkapnya.
Lahir di Amsterdam dan 3 Bulan Dibawa ke Indonesia
Foto mendiang Sersan Rouhard asal Belanda ayah dari Johan Amir
©2021 Youtube Pangais Channel/Merdeka.com
Ponakan Johan Amir yang juga keturunan Belanda bernama Sri Murniasih van Rouhard mencoba mengulik kisah sang paman. Berdasarkan keterangannya, Johan Amir dahulu dibawa oleh ayahnya bernama Rouhard (warga Belanda asli) saat dirinya belajar di Indonesia tentang kemiliteran.
Johan yang masih berumur tiga bulan dibawa dari Amsterdam bersama ibunya yang warga Garut asli untuk menetap di sana. Di masa remaja dan dewasa, Johan banyak bergaul dengan rekan militer sang ayah yang kebanyakan warga Ambon untuk melawan penjajah.
Dari situ kemampuan bahasa Belanda dan Indonesia Johan terlatih. Ia pun mulai membela Indonesia melawan kekejaman tentara Belanda di masa akhir pendudukan Jepang tahun 1945.
“Jadi waktu itu saya baru 3 bulan lahir di Amsterdam dan dibawa ke Indonesia, kemudian antara tahun 1945 sampai 1947 saya mulai melawan penjajah sebagai pejuang Indonesia, bukan tentara dan tergabung di Pesindo,” kata Johan.
Menentang Soekarno
©2021 Youtube Pangais Channel/Merdeka.com
Di tengah situasi kembalinya Belanda bersama tentara Sekutu, Kota Bandung menjadi salah satu yang terdampak. Ia bersama pasukan pejuang lain akhirnya diterjunkan di Kota Bandung untuk mengacaukan kekuasaan Belanda di sana.
Johan mengatakan, saat ditarik dari Garut ia bersama 17 pasukan setempat turut ikut membakar rumah-rumah warga yang dikosongkan untuk mengecoh Belanda. Bahkan dirinya pernah ditugaskan atasannya membakar 200 ton padi di Leuit (rumah penyimpanan milik warga) sampai jatuh sakit.
“Aki (saya) waktu itu ditarik dari Garut ke Bandung untuk ikut Bandung Lautan Api, sempat diperintahkan membakar semua rumah warga. Jadi masuk ke daerah Belanda itu kita mengacau saja bersama 17 anak buah lainnya. Waktu itu juga saya sempat sakit keras, saya kurus tinggal tulang dan kulit saja habis membakar 200 ton padi di dalam rumah,” kata Johan.
Terjun di Peristiwa Bandung Lautan Api
©2021 Youtube Pangais Channel/Merdeka.com
Di tengah situasi genting penguasaan kembali Belanda bersama sekutu, Kota Bandung menjadi salah satu yang terdampak. Ia bersama pasukan pejuang lain akhirnya diterjunkan di Kota Bandung untuk mengacaukan kekuasaan Belanda di sana.
Johan mengatakan, saat ditarik dari Garut ia bersama 17 pasukan setempat turut ikut membakar rumah-rumah warga yang dikosongkan untuk mengecoh Belanda. Bahkan dirinya pernah ditugaskan atasannya membakar 200 ton padi di Leuit (rumah penyimpanan milik warga) sampai jatuh sakit.
“Aki (saya) waktu itu ditarik dari Garut ke Bandung untuk ikut Bandung Lautan Api, sempat diperintahkan membakar semua rumah warga. Jadi masuk ke daerah Belanda itu kita mengacau saja bersama 17 anak buah lainnya. Waktu itu juga saya sempat sakit keras, saya kurus tinggal tulang dan kulit saja habis membakar 200 ton padi di dalam rumah” kata Johan (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan tekad yang kuat dan penuh keberanian untuk menentang dan melawan pihak kolonial, Depati Amir mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Bangka.
Baca SelengkapnyaBetapa seramnya peristiwa itu, hingga memunculkan duka lantaran sosok heroiknya berakhir tragis. Toha bersama beberapa pasukan kemerdekaan didapati gugur
Baca SelengkapnyaPemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaIpar Pangeran Diponegoro ini bikin pihak lawan kewalahan. Bahkan, pihak lawan mengerahkan ribuan pasukan hingga mengadakan sayembara untuk mengalahkan sosoknya.
Baca SelengkapnyaHarun Kabir selalu berkata, kalau kita tidak manusiawi, lalu apa bedanya kita dengan para penjajah yang kita perangi?
Baca SelengkapnyaTekadnya yang kuat membuat dirinya berani maju secara terbuka untuk menghadapi sekutu. Muslihat tak peduli meski hujan peluru terjadi di sana.
Baca SelengkapnyaWalaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaPada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekam jejak K.H Abbas terlihat saat melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaPada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaPanglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca Selengkapnya