Khawatir Ditangkap Tentara Inggris, Presiden RI Mengungsi ke Pesantren
Merdeka.com - Karena aktivitas politiknya di era pemerintah militer Jepang, Bung Karno sempat diincar militer Inggris untuk dibawa ke pengadilan penjahat perang. Situasi yang membuatnya pergi ke Sukanagara.
Oleh: Hendi Jo
Cianjur, awal Oktober 1945. Suara telepon berdering di rumah tokoh pemuda sekaligus pengusaha Hasjim Ning pagi itu. Ketika diangkat ternyata dari Bupati Cianjur, Mohammad Jasin.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
-
Dimana lokasi rumah pengasingan Bung Karno? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Siapa yang bertanggung jawab mengamankan rumah Mayjen Soeharto? Kapten Eddie adalah perwira Kujang Siliwangi yang merupakan pasukan elite dan dikenal tangguh di medang perang. Jenderal Soemitro langsung oke mendengar asal kesatuan dan pengalaman tempur perwira muda itu saat menyeleksi Kosatgas.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Di mana Soekarno tinggal di Bandung? Soekarno memang pernah tinggal cukup lama di Kota Bandung.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
Dia meminta Hasjim untuk datang secepatnya pendopo kabupaten. Ada seorang penting dari pusat yang mau bertemu dengannya, kata Jasin.
Sekitar jam tujuh pagi, Hasjim tiba di pendopo. Di sana, dia sudah ditunggu oleh Bupati Jasin dan Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranatakusumah, yang juga seorang aristokrat Priangan.
Kepada Hasjim, Menteri Wiranatakusumah menyampaikan situasi Jakarta yang tidak menentu. Banyak desas-desus yang sulit dilacak kebenarannya. Termasuk rumor yang mengatakan bahwa pihak Inggris tengah mengincar Presiden Sukarno untuk kesalahannya yang pernah bekerjasama dengan pihak pemerintah militer Jepang.
"Inggris memang memiliki rencana akan menghadapkan Bung Karno ke meja pengadilan atas tuduhan sebagai penjahat perang," ungkap sejarawan Rushdy Hoesein.
Presiden Harus Diungsikan
Sukarno memang pernah beberapa kali akan dihabisi oleh pasukan KNIL. Terakhir mobil yang biasa ditumpangi olehnya ditabrak oleh sebuah truk militer sehingga menyebabkan sopir pribadinya terluka parah.
"Mereka mengira aku berada di dalam mobil," ujar Sukarno.
Demi keamanan presiden, kabinet menyepakati Wiranata menjadi pengatur pengungsian Sukarno ke Cianjur. Atas bantuan dari Hasjim Ning, maka diputuskan jika Bung Karno dan keluarganya akan dititipkan di Pesantren Al Basyariah di Kampung Cikiruh, Sukanagara di Cianjur Selatan.
Singkat cerita, dengan diantar oleh Hasjim sendiri, pada suatu malam sesudah magrib, sampailah Bung Karno, Fatmawati dan Guntur di Pesantren Al Basyariah. Mereka ditempatkan di suatu rumah tersendiri dengan dijaga oleh Muntoyo, sopir sekaligus anggota Polisi Istimewa yang menjadi pengawal Bung Karno.
"Sebelum saya kembali ke Cianjur, saya serahkan sepucuk senapan mesin ringan kepada Muntoyo sekaligus secara kilat mengajarkan penggunaannya," ujar Hasjim.
Dititip di Pesantren Al Basyariah
Sukarno memang pernah beberapa kali akan dihabisi oleh pasukan KNIL. Terakhir mobil yang biasa ditumpangi olehnya ditabrak oleh sebuah truk militer sehingga menyebabkan sopir pribadinya terluka parah.
"Mereka mengira aku berada di dalam mobil," ujar Sukarno.
Demi keamanan presiden, kabinet menyepakati Wiranata menjadi pengatur pengungsian Sukarno ke Cianjur. Atas bantuan dari Hasjim Ning, maka diputuskan jika Bung Karno dan keluarganya akan dititipkan di Pesantren Al Basyariah di Kampung Cikiruh, Sukanagara di Cianjur Selatan.
Singkat cerita, dengan diantar oleh Hasjim sendiri, pada suatu malam sesudah magrib, sampailah Bung Karno, Fatmawati dan Guntur di Pesantren Al Basyariah.
Mereka ditempatkan di suatu rumah tersendiri dengan dijaga oleh Muntoyo, sopir sekaligus anggota Polisi Istimewa yang menjadi pengawal Bung Karno.
"Sebelum saya kembali ke Cianjur, saya serahkan sepucuk senapan mesin ringan kepada Muntoyo sekaligus secara kilat mengajarkan penggunaannya," ujar Hasjim.
Titip Uang Bekal Hidup Presiden
Kepada Ajengan Achmad, tak lupa Hasjim juga memberikan sejumlah uang untuk bekal hidup Bung Karno sekeluarga selama di Sukanagara. Kendati awalnya ditolak, namun Hasjim tak urung bisa menyampaikan uang itu lewat istri sang kiai.
"Uang ini untuk persiapan saja. Siapa tahu Bung Karno akan lama di sini dan akan banyak tamu yang datang," kata Hasjim.
"Baiklah, Nak. Terimakasih," jawab istri Ajengan itu.
Setelah beberapa hari Bung Karno sekeluarga tinggal di Sukanagara, Hasjim Ning ditelepon oleh pamannya, Wakil Presiden Mohammad Hatta. Dia meminta Hasjim agar segera membawa Sukarno sekeluarga ke Istana Bogor karena Hatta dan Sutan Sjahrir sudah mendapat kepastian dari pihak Inggris.
Maka diboyonglah Sukarno sekeluarga ke Istana Bogor. Di sana Presiden Sukarno lantas melakukan diskusi dengan Hatta dan dua utusan Sutan Sjahrir yakni Soedjatmoko dan Soedarpo Sastrosatomo. Rupanya dari Sjahrir, didapatkan berita baik bahwa Sekutu tak bermaksud menangkap Bung Karno.
Sukarno yang tadinya akan tinggal sementara di Bogor lantas memutuskan untuk kembali ke Jakarta. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan ulang tahun ke-66 itu dihadiri keluarga dan teman-teman terdekat secara sederhana di salah satu ruangan di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaSampai sapu dibanting karena kesal lihat kelakuan pengawal Istana.
Baca SelengkapnyaProvinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaBukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Baca Selengkapnyarumah Mentan Syahrul di Perumahan BPH Makassar sudah lama tidak pernah ditinggali sejak menjabat sebagai Gubernur Sulsel.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Guntur Soekarnoputra dalam buku berjudul 'Sang Saka Melilit Perut Megawati, Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme'.
Baca SelengkapnyaMayjen Maraden Panggabean selamat dari aksi G30S/PKi. Seorang penjaga mess meminjamkannya sehelai kemeja putih.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaMomen panglima perang Moro dikawal dua anggota Kopassus menghadap Sekda Kabupaten Puncak Jaya. Ada apa?
Baca SelengkapnyaMengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.
Baca SelengkapnyaRumah itu disita setelah Guruh setelah kalah sengketa di pengadilan.
Baca Selengkapnya