Apa Itu OCD dalam Psikologi? Ini Penyebab dan Gejala yang Perlu Diketahui
Merdeka.com - Apa itu OCD dalam psikologi? OCD atau obsessive-compulsive disorder merupakan kondisi di mana individu tidak mampu mengontrol pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi. Kondisi ini sebenarnya tidak diharapkan. Kondisi di mana individu kerap mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut guna menurunkan tingkat kecemasannya.
Dalam praktiknya, setiap individu dapat berbeda-beda. Sebagai contoh, perasaan cemas akan kebersihan dirinya yang akan terwujud dengan perilaku mencuci tangan secara berulang-ulang, melakukan pengecekan pintu rumah secara berulang.
Selain itu, gejala OCD juga dapat termanifestasikan sekunder pada penderita skizofrenia, sindrom Tourette, nerosa fobik, depresi dan gangguan mental organik. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
-
Apa saja yang menjadi gejala OCD? Gejala OCD meliputi obsesi, kompulsi, atau keduanya. Obsesi adalah pikiran atau ketakutan yang tidak terkendali yang menyebabkan stres. Kompulsi adalah ritual atau tindakan yang seseorang ulang-ulang. Kompulsi mungkin memberikan sedikit bantuan, tetapi hanya untuk sementara waktu.
-
Bagaimana sindrom skizofrenia terjadi? Para peneliti percaya bahwa kombinasi genetika, kimia otak, dan lingkungan berkontribusi terhadap perkembangan gangguan tersebut.
-
Apa itu sindrom skizofrenia? Sindrom skizofrenia adalah gangguan mental serius di mana penderitanya kesulitas menafsirkan realitas secara normal.
-
Bagaimana OCD muncul? Dilansir dari WebMD, OCD biasanya tidak terjadi sekaligus. Gejala dimulai dengan kecil dan disangka sebagai perilaku normal sebelum kemudian semakin memburuk. Kondisi OCD ini bisa dipicu oleh krisis pribadi, penyalahgunaan, atau sesuatu yang negatif yang sangat memengaruhi Anda, seperti kematian seorang yang Anda cintai.
-
Siapa yang bisa terkena sindrom skizofrenia? Gangguan skizofrenia ini dapat terjadi pada siapa saja baik anak-anak hingga orang dewasa.
-
Kenapa OCD sering kali sulit dikenali? Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan obsesif-kompulsif, adalah kondisi mental yang sering kali sulit untuk dikenali. Banyak orang memiliki kebiasaan atau tingkah laku tertentu dalam kehidupan sehari-hari, tetapi tidak semua kebiasaan ini merupakan tanda OCD.
Berikut informasi mengenai apa itu OCD dalam psikologi, yang telah dirangkum merdeka.com melalui digilib.uinsby.ac.id pada Rabu, (18/05/2022).
Apa itu OCD dalam psikologi?
Apa itu OCD dalam psikologi? adalah gangguan cemas yang ditandai dengan adanya suatu ide yang mendesak dan adanya dorongan yang tidak dapat ditahan untuk melakukan sesuatu dan dilakukan dengan berulang kali. Terdiri dari dua unsur, yaitu obsesi yang diartikan dengan suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran serta kompulsi yang diartikan sebagai dorongan yang tak dapat ditahan untuk melakukan sesuatu.
Orang yang mengalami OCD biasanya sering menyembunyikan gejala mereka. Rasa malu kerap membuat mereka yang mengalami OCD berusaha untuk menyembunyikan gejala mereka sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosa dan pengobatannya.
Melihat banyaknya efek negatif yang muncul akibat menyembunyikan gejala seperti keterlambatan diagnosa, pengobatan, gagal mencari dan mendapat pengobatan, resisten dengan pengobatan, kekhawatiran berlebihan karena takut terjadi penolakan oleh orang sekitar, terisolasi dan memiliki kualitas hidup yang negatif, maka pengungkapan gejala dirasa perlu untuk individu yang mengalami OCD. Hal ini diperlukan agar mereka mendapat dukungan yang memberi dorongan untuk menilai kembali interpretasi dan reaksi mereka terhadap sumber gangguan yang mengganggu pikiran.
Gejala OCD
Berikut gejala yang mungkin muncul pada seseorang yang menderita OCD antara lain sebagai berikut:
- Takut kotor atau terkena penyakit secara berlebihan
- Sangat menginginkan segala sesuatu tersusun selaras atau teratur dan tidak suka bila melihat sekumpulan benda menghadap arah yang berbeda.
- Takut melakukan sesuatu yang bisa berdampak buruk pada diri sendiri dan orang lain, misalnya merasa ragu apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu.
Penyebab OCD
Sementara itu, penyebab OCD yang kerap menimpa seseroang adalah sebagai berikut:
- Genetik atau keturunan. Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD.
- Organik, masalah organik seperti terjadi masalah neurologi di bagian-bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD.
- Kepribadian, mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat penyakit OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini adalah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
- Pengalaman masa lalu mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
- Penyakit OCD erat kaitannya dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita OCD seringkali juga menunjukkan.
- Konflik, mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Seperti hubungan antara suami istri, di tempat kerja, dan keyakinan diri.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks dan punya banyak tipe. Setiap tipe memiliki cirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.
Baca SelengkapnyaSindrom skizofrenia merupakan gangguan yang melibatkan halusinasi.
Baca SelengkapnyaKondisi skizofrenia perlu diatasi dan dicegah secepatnya sebelum memburuk dengan menyadari tanda-tanda awalnya.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaTingginya kepercayaan masyarakat terhadap hantu bisa menjadi salah satu petunjuk terkait hubungan tingginya tingkat skizofrenia.
Baca SelengkapnyaDalam konteks pekerja kantoran, tekanan dan tuntutan pekerjaan dapat menjadi pemicu yang potensial untuk munculnya anxiety disorder.
Baca SelengkapnyaGangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaPenderita erotomania yakin bahwa orang yang mereka idamkan secara rahasia mencintai mereka, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya sensitivitas kita terhadap suara bisa terjadi secara mendadak akibat sejumlah hal. Kenali sejumlah penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPemikiran ini sering kali berisi konten yang menakutkan, tidak pantas, atau bertentangan dengan nilai-nilai pribadi.
Baca Selengkapnya