Cerita Unik Pantai Minajaya Sukabumi, Namanya Terinspirasi dari Kapal yang Bikin Warga Ketakutan
Kejadiannya berlangsung sekitar tahun 1964, di mana kala itu pantai tersebut masih bernama Pantai Kutamara.
Kejadiannya berlangsung sekitar tahun 1964, di mana kala itu pantai tersebut masih bernama Pantai Kutamara.
Cerita Unik Pantai Minajaya Sukabumi, Namanya Terinspirasi dari Kapal yang Bikin Warga Ketakutan
Pantai Minajaya di Sukabumi, Jawa Barat, merupakan salah satu spot wisata menarik yang menarik untuk dijelajahi. Hamparan karangnya sangat memesona di kala surut tiba dan menghadirkan rerumputan laut.
Pantai ini juga bertipe pasir putih dan hitam, sehingga memiliki visual yang menarik ketika terhempas oleh ombak. Teduhnya pepohohan di bibir pantai juga menjadi daya tarik, karena melindungi wisatawan dari teriknya matahari laut selatan.
-
Kenapa Pantai Karang Gantungan disebut Tanah Lotnya Sukabumi? Kok bisa? Karena tak jauh dari bibir pantai, terdapat batu karang yang menggunung kecil, menyerupai pulau layaknya di Tanah Lot. Beberapa wisatawan juga mengklaim daerah ini dengan Nusa Penidanya Jawa Barat. Seperti yang tertulis di sekitar tebing pantai.
-
Dimana lokasi Pantai Minang Rua? Pantai ini berlokasi tak jauh dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, cukup menempuh perjalanan 15 menit saja.
-
Apa ciri khas Pantai Marina? Wilayah Pantai Marina ini memang menyuguhkan hamparan biru air laut yang pastinya membuat diri anda menjadi tenang dan sangat memanjakan mata.
-
Apa yang unik dari Pantai Wartawan? Dekat Sumber Air Panas Melansir dari situs indonesiakaya, rupanya Pantai Wartawan ini juga memiliki karakter pantai yang unik. Letaknya berdekatan dengan sumber air panas yang bercampur dengan air laut.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Mengapa Pantai Wartawan dinamai demikian? Pantai Wartawan ini pun namanya diambil dari sang pengelola pantai yang berprofesi sebagai pembuat berita atau seorang wartawan.
Namun, di balik keindahannya yang memukau pantai ini menyimpan jejak-jejak sejarah yang menarik.
Ini terkait dengan penamaan Mina Jaya yang kabarnya berasal dari sebuah kapal besar yang sempat membuat warga sekitar ketakutan.
Kejadiannya berlangsung sekitar tahun 1964, di mana kala itu pantai tersebut masih bernama Pantai Kutamara. Berikut selengkapnya.
Dulunya Bernama Pantai Kutamara
Mengutip laman Sejarah Jampang, sebelum tahun 1964, pantai ini mulanya bernama Kutamara.
Foto: Youtube Petualangan Nusantara
Posisinya sama seperti pantai pada umumnya, yakni sebagai tempat merapatnya sejumlah perahu nelayan.
Warga juga banyak yang tinggal tak jauh dari lokasi pantai, sehingga mengetahui persis kondisi yang terjadi di sekitar pantai tersebut.
Tidak diketahui secara pasti, apakah keberadaannya sudah dijadikan tempat wisata atau belum. Namun, selama ini Pantai Minajaya selalu ramai dikunjungi oleh kalangan masyarakat terlebih saat masuk musim liburan.
Datang Kapal Besar Misterius
Adapun perubahan nama menjadi Mina Jaya cikal bakalnya dimulai pada 12 April 1964. Ketika itu secara tiba-tiba muncul sebuah kapal besar dari arah laut dan berhenti di daerah pantai dan diiringi suara gemuruh ombak.
Suara peluit dari kapal terus dibunyikan oleh anggota kapal, warga yang tinggal di sekitar lokasi dan mendengar suara tersebut warga terbawa panik hingga berlarian menjauhi pantai.
Kekhawatiran kemudian bertambah tatkala awak kapal turun dan membawa jangkar.
Warga berhamburan, dan langsung melapor ke pihak pemerintahan desa hingga kecamatan.
Warga merasakan ketakutan yang luar biasa, setelah kapal tersebut lego jangkar.
Warga Mengira Kapal Merupakan Armada Perang Malaysia
Penyebab warga sekitar pantai ketakutan adalah karena saat itu muncul isu bahwa kapal tersebut merupakan kapal perang milik Malaysia yang datang dan menyerang dari arah selatan.
Kabar tersebut segera menyebar ke wilayah sekitarnya, termasuk Surade, Ciracap, dan Jampangkulon.
Seluruh instansi yang berwenang seperti pemerintahan desa, kecamatan, sampai kepolisian sektor hingga polres setempat segera merapat ke lokasi untuk mengendalikan situasi. Demikian pula dengan TNI-AURI beserta Pasukan Gerak Tjepat (PGT) siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Semua orang di Surade mengira bahwa kapal tersebut merupakan kapal musuh dari Malaysia.
Usut punya usut, kapal tersebut merupakan pencari ikan yang kehabisan bahan bakar dan terpaksa merapat ke kawasan pantai.
Peluit merupakan tanda darurat, setelah kapal tersebut terombang ambing di lautan.
Di badan kapal tertulis dengan huruf berukuran besar “Minajaya 2” yang kemudian menginspirasi penamaan pantai.
Pantai Diganti Namanya Menjadi Minajaya
Setelah beberapa pekan, banyak yang penasaran dengan bangkai kapal. Para awak dan barang-barang kapal sudah dibawa ke Jakarta untuk diserahkan ke pemilik sah.
Dari sana, warga tanpa sadar terus mengaitkan pantai tersebut dengan nama Minajaya.
Selanjutnya, di tanggal 19 April 1964, rombongan gerakan Pramuka dari Sukabumi datang ke pantai tersebut. Mereka sengaja datang untuk melihat kapal besar yang karam, setelah terombang ambing di sekitar pantai Kutamara. Mereka melakukan penanaman 3 pohon kelapa yakni hijau, merah, dan kelapa gading yang berwarna kuning.
Setelah selesai, mereka menuliskan kalimat dengan cat berwarna merah dengan tulisan:
‘Dengan karamnya kapal Minajaya tanggal 12 April 1964 di pesisir pantai ini, maka sejak peristiwa itu kami abadikan kau di pantai ini dengan nama ” Pantai Minajaya “, “
Sejak itu, pantai Kutamara berubah menjadi Pantai Minajaya yang dikenal sebagai destinasi wisata alam di Sukabumi hingga sekarang.
Suasana teduh Pantai Minajaya.