Fakta Penyakit LSD Mulai Ditemukan di Garut, Diskanak Minta Peternak Waspada
Merdeka.com - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) mulai ditemukan di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) setempat lantas meminta para peternak waspada.
Penyakit tersebut biasanya menyerang kulit hewan ternak seperti sapi dan kerbau. Saat ini banyak hewan ternak tersebut yang diserang penyakit LSD di Indonesia.
"Sekarang yang dikhawatirkan Lumpy Skin Disease atau LSD, gejala penyakit kulit," ujar Kepala Diskanak Kabupaten Garut Sofyan Yani, Kamis (25/5), dikutip dari ANTARA
-
Apa itu zoonosis? Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
-
Hewan apa yang menyerang hewan ternak? Kelelawar ini tidak menyerang manusia, melainkan hewan ternak. Paling umum terdapat di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Di mana penyakit ini terjadi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa yang menyebabkan penyakit kudis pada kucing? Salah satu penyakit kulit yang umum menyerang kucing adalah kudis, sebuah penyakit radang kulit yang disebabkan oleh berbagai jenis tungau. Tungau ini dapat menggali ke dalam kulit dan bulu kucing, menyebabkan garukan berlebihan, pembengkakan, rambut rontok, dan bahkan keropeng.
-
Apa ciri khas hewan terinfeksi antraks? Ada beberapa ciri hewan yang terinfeksi antraks, antara lain: Hewan terlihat gelisah, Gusar karena depresi, Sesak napas, Terjadi pembengkakan, Demam mencapai 42 derajat celsius, Keluar darah berwarna kehitaman dan encer dari lubang-lubang tubuh.
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
Timbul Benjol-Benjol di Kulit Sapi
©2022 Merdeka.com/Dok. Balai Besar Veteriner Wates
Penyakit LSD biasanya terlihat dari ciri yang muncul di kulit sapi atau hewan kerbau. Muncul benjolan berukuran sedang hingga kecil, dan memenuhi sekujur tubuh hewan ternak.
Biasanya penyebaran penyakit ini berasal dari hewan kecil seperti lalat dan nyamuk. Penyakit LSD sendiri disebut Sofyan mulanya berasal dari wilayah Jawa Tengah hingga menyebar termasuk ke Garut.
"Awal mulanya terjadi di Jawa Tengah, kemudian menyebar ke Garut, pertama kali muncul di Kadungora," terangnya.
Berpengaruh ke Pertumbuhan Hewan
Walau demikian, penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia karena belum ada kasus yang menyatakan terjadinya penularan. Diskanak meminta para peternak agar tetap waspada penularan antar hewan ternak.
Menurut Sofyan, penyakit ini akan memengaruhi pertumbuhan hewan ternak sapi dan kerbau yang tertular penyakit LSD.
Ia menilai, karakter penyakit LSD mirip dengan kudis, sehingga perlu penanganan khusus. Ini serupa dengan penyakit mulut dan kuku, karena hanya menyebar di kalangan hewan ternak.
"Tidak menular kepada manusia seperti flu burung, LSD hanya berpengaruh pada kondisi pertumbuhan hewan yang terpapar," katanya.
Untuk mengantisipasi penyebarannya, pihak Diskanak Kabupaten Garut telah menyiapkan tim kesehatan hewan serta obat-obatan termasuk dalam bentuk vaksin. "Penanganan untuk hewan terpapar nanti diberikan antibiotik hingga vitamin, kami akan berupaya melakukan pencegahan," tambah Sofyan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat waspada terhadap antraks. Masyarakat perlu mengenali ciri-ciri hewan terjangkit antraks.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaWarga Boyolali dan Sleman meninggal dunia akibat leptospirosis.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaProvinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.
Baca SelengkapnyaWabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.
Baca Selengkapnya