Keterbatasan Fisik Tak Membuatnya Berbeda
Merdeka.com - Lahir dengan kondisi fisik yang berbeda dari anak lain, tak membuat Tiyo Satrio berkecil hati. Tiyo memang terlahir tanpa lengan dan kaki, tetapi ia masih bisa menjalani harinya sebagai seorang anak usia belasan tahun pada umumnya.
Meski sempat terkejut dengan kondisi anaknya saat lahir, Mimi, ibu Tiyo, kini merasa baik-baik saja dan justru bangga. Tiyo memang lahir dengan fisik tak lengkap, namun Tiyo berhasil menjadi anak yang baik, ramah dan cerita.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANFMenurut penuturan ayah Tiyo, Wawan, putranya adalah anak yang mandiri. Meski masih membutuhkan bantuan orang lain untuk mendorong kursi rodanya, Tiyo bisa melakukan beberapa hal tertentu seorang diri.
-
Apa keunikan anak pertama? Fakta anak pertama yang jarang diketahui nomor satu adalah suka bersikap egois dan suka memerintah.
-
Apa ciri khas anak pertama? 'Anak pertama cenderung menikmati perhatian penuh dari orang tua mereka, yang mungkin menjelaskan mengapa mereka sering bertindak seperti miniatur orang dewasa,' kata Dr. Ann-Louise T. Lockhart, seorang psikolog anak. Anak pertama juga dikenal sebagai individu yang dapat diandalkan, teliti, terstruktur, berhati-hati, mengendalikan, dan berprestasi.
-
Apa ciri fisik bayi? Dilansir laman Live Science, sisa-sisa kerangka dari jasad bayi itu menunjukkan anak laki-laki itu memiliki mata biru, berkulit gelap dan rambut keriting berwarna coklat tua hingga hampir hitam.
-
Apa nama anak pertama mereka? Bayi laki-laki tersebut dinamai Leander Jayden Christie.
-
Apa sifat anak pertama? Fakta anak pertama menikah dengan anak pertama yaitu memiliki kesamaan sifat independen dan berani. Kedua individu ini cenderung memiliki karakteristik yang kuat, mereka tidak takut untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak secara mandiri. Mereka memiliki dorongan yang tinggi untuk mencapai apa yang mereka inginkan, dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
-
Apa saja karakteristik anak pertama? Berikut beberapa karakteristik anak pertama, antara lain:1. Sosok yang MandiriAnak pertama dianggap sebagai sosok yang mandiri. Sebab, mereka seringkali harus memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam keluarga. Sebagai anak pertama, mereka acap menjadi pionir dalam banyak hal dan harus mengambil inisiatif untuk melakukan hal-hal baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Seperti halnya belajar, Tiyo mampu menulis dengan lancar menggunakan mulutnya. Tak hanya itu, bocah yang bersekolah di SLB Firdaus Ciamis, Jawa Barat ini juga diakui gurunya, pandai dalam bidang matematika, lho. Sampai, kepala sekolah memuji kepandaian Tiyo, yang saat itu masih kelas dua dan bisa menyelesaikan soal perkalian dan pembagian dengan mudah.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANFTak hanya pandai matematika, Tiyo Satrio juga anak yang taat beribadah. Walau harus dibantu untuk mengenakan peci dan wudhu, tak membuat semangat Tiyo untuk rajin salat.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANFSama seperti anak seusianya, Tiyo juga gemar bermain gim Playstation. Meski bermain dengan menggunakan dagu, Tiyo mampu bertanding dengan teman-temannya.
"Setelah mandi dia bermain sampai guru mengambilnya. Pulang sekolah dia bermain lagi. Setiap hari dia bermain (gim)," ujar Mimi, dilansir dari Liputan6.com.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANFKeterbatasan bukan menjadi alasan untuk rendah diri dan malu. Tiyo Satrio membuktikannya. Tak hanya berprestasi secara akademik, ia juga berhasil menjadi siswa favorit di sekolah karena keramahan dan kepribadiannya. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan fisik tak jadi alasan untuk tetap jadi polwan, siswi Sepolwan asal Bangka Belitung ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaNur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).
Baca SelengkapnyaIa berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya
Baca SelengkapnyaPria asal Trenggalek ini pernah bekerja dengan gaji Rp10 ribu per hari
Baca SelengkapnyaPerjuangan keras harus ia lalui untuk bisa masuk di salah satu kampus terbaik di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka jika dia ternyata pernah mengaku memiliki tubuh pendek.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaKabar lolosnya Satrio, diumumkan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Baca SelengkapnyaKetidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.
Baca Selengkapnya