Kisah Gepuk Khas Sunda, dari Cadangan Makanan Warga hingga Jadi Hidangan Kelas Atas
Merdeka.com - Gepuk kini menjadi salah satu kuliner khas Sunda yang banyak diburu. Dibuat dari daging sapi, makanan ini begitu cocok dijadikan sebagai lauk yang disajikan dengan nasi putih hangat. Bercita rasa lezat, makanan ini ternyata memiliki sejarah yang panjang.
Gepuk biasanya dimasak dengan cara diungkep atau disteam, sehingga menghasilkan tekstur yang lembut. Bumbunya dibuat dari banyak rempah, juga serundeng yang makin membuatnya gurih terlebih setelah digoreng.
Bagi masyarakat Jawa Barat, gepuk akan semakin nikmat disantap dengan lalapan dan sambal terasi pedas. Tak sedikit juga yang menyandingkannya dengan sayur asam dan sayur bayam bening.
-
Bagaimana pempek menjadi populer? Hingga akhirnya, Apek mengolah ikan hasil tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung. Ia kemudian menjual makanan hasil olahannya itu yang belum diberi nama.
-
Kenapa pempek populer? Makanan ini pun memiliki banyak varian yang disukai oleh masyarakat.
-
Kenapa sop tulang sapi populer? Dengan kuah yang kaya rasa dan aroma rempah yang menggugah selera, sop tulang sapi menjadi pilihan tepat untuk dinikmati kapan saja, terutama saat cuaca dingin atau ketika tubuh membutuhkan kehangatan.
-
Apa karakteristik semur daging sapi yang lezat? Namun, untuk mendapatkan sebuah semur daging sapi yang benar-benar lezat, karakter resepnya harus benar-benar dijaga.
-
Daging sapi mana yang digunakan untuk Opor Daging Sapi Empuk? Bahan:500 gram daging sapi has dalam 150 gram bumbu dasar putih 3 lembar daun salam 2 batang serai, memarkan 2 cm jahe, memarkan5 lembar daun jeruk 300 ml air 1 sdm air asam jawa 2 sdm gula pasir 1 sdt garam 500 ml santan dari 1 butir kelapa 6 butir telur rebusBahan taburan:Bawang goreng secukupnya
-
Kenapa sate kambing bumbu kecap jadi populer? Sate kambing bumbu kecap merupakan salah satu hidangan khas Indonesia yang sangat populer dan digemari oleh banyak orang.
Kuliner ini biasanya mudah ditemukan di banyak tempat wilayah Bandung, Jawa Barat karena merupakan oleh-oleh khas setempat. Berikut informasi menarik tentang kuliner khas Sunda bernama gepuk daging ini.
Rasanya Gurih dan Manis
© Wikimedia Commons/Rainaldy Dwiatmoko
Tak seperti masakan Sunda kebanyakan, gepuk biasanya dibuat dengan rasa yang manis. Namun tak perlu khawatir, manis yang maksud tidak terlalu dominan karena mampu berpadu dengan rasa gurih alami dari daging sapi.
Serundengnya menjadi pelengkap sempurna dari gepuk yang digoreng kering. Saat disantap bersama nasi hangat dan sambal terasi atau cabai, dijamin mulut tidak akan berhenti untuk mengunyah.
Makanan ini memang sudah terkenal sejak lama, karena kerap dijadikan hidangan di acara pesta pernikahan, khitanan, maupun hajatan lainnya. Gepuk akan makin nikmat jika disantap selagi masih hangat.
Asal Usul Penamaan Gepuk
Sementara itu, penamaan gepuk tidak terlepas dari proses pengempukan daging sapi yang dilakukan dengan cara dipukul-pukul. Ini akan melemahkan serat-serat daging, sehingga lebih empuk saat dimakan.
Mengutip Liputan6, proses pemasakannya dimulai dengan mememarkan daging dengan dipukul-pukul menggunakan alat khusus. Setelah daging pipih, bisa segera diberi bumbu berbagai rempah seperti bawang merah, lengkuas, salam, gula jawa, asam jawa sampai cabai merah bawang dan santan.
Kemudian daging dimasak dengan cara digoreng sampai matang. Gepuk dengan cita rasa manis gurih yang lezat siap untuk dihidangkan.
Di kawasan Cihapit, terdapat rumah makan legendaris yang menjadikan gepuk sebagai menu utama bernama Warung Bu Eha. Jika digoreng, daging gepuk akan menciptakan tekstur unik, yakni kering di luar dan lembut di dalamnya.
Sudah Ada Sejak Abad ke-15
Merujuk laman kebudayaan.kemdikbud.go.id Selasa (21/2), masakan gepuk ternyata sudah dibuat oleh orang Sunda sejak abad ke-15. Saat itu, masyarakat di wilayah tatar parahyangan membuatnya dari daging kerbau karena mayoritas masih beragama Hindu dan menganggap hewan sapi suci.
Seiring berjalannya waktu, makanan ini kemudian dikreasikan lebih lanjut sehingga bisa disimpan lebih lama. Warga biasa menjadikan gepuk sebagai cadangan lauk, karena bisa tahan berminggu-minggu.
Seiring berjalannya waktu, gepuk perlahan naik kelas menjadi hidangan khas saat dilaksanaan pesta hajat hingga acara resmi lainnya. Dulunya, makanan ini jadi hidangan kelas atas karena hanya bisa dimakan oleh kalangan tertentu.
Namun saat ini, gepuk bisa didapatkan dengan mudah di rumah-rumah makan Sunda, maupun warung-warung nasi sekitar Jabar.
Populer di Sumedang sampai Tasikmalaya
©Shutterstock
Gepuk diketahui populer bagi masyarakat di wilayah Sumedang, Bandung, Sukabumi, Cianjur, Garut, hingga Tasikmalaya. Di daerah-daerah itu, gepuk juga dihidangkan di menu nasi tumpeng dan nasi kuning.
Kuliner gepuk yang konon sudah ada sejak abad ke-15, tertuang di naskah Sunda kuno Sanghyang Siksa Kandang Karesian dan Sanghyang Swawarcinta. Kedua catatan ini memang spesifik memuat kisah tentang ragam makanan khas parahyangan yang juga sudah ada sejak lama. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kapan ya orang Indonesia mulai mengenal kerupuk?
Baca SelengkapnyaKerupuk banjur sudah ada pada tahun 1980-an, dan menjadi jajanan favorit masyarakat pada masanya.
Baca SelengkapnyaDulu nasi timbel jadi andalan masyarakat petani di Jawa Barat untuk perbekalan ke ladang.
Baca SelengkapnyaMencicipi segarnya Sup Gangan, cita rasa kuah gurih dan asam yang menggugah lidah khas Pulau Belitung.
Baca SelengkapnyaTernyata begini lho perjalanan pempek sejak pertama kali ditemukan hingga menjadi kuliner favorit di tanah air.
Baca SelengkapnyaSate gecek ini unik, dagingnya pipih, rasanya manis dan dimakan pakai kuah. Legendaris di Indramayu.
Baca SelengkapnyaNasi uduk khas Betawi jadi menu yang wajib untuk dicicipi saat singgah ke Jakarta
Baca SelengkapnyaSalah satu makanan ikonik dari Ranah Minang ini sangat cocok sebagai pelengkap ketika makan nasi dan rasanya yang gurih serta tekstur yang renyah.
Baca SelengkapnyaSup daging khas Betawi jadi hidangan yang sayang untuk dilewatkan saat mampir ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaBeras umumnya diolah menjadi penganan asin gurih seperti arem-arem atau rengginang. Namun di tanah Jawara Banten, beras justru dijadikan camilan manis gipang.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris ini bermula dari ketidaksengajaan istri dari tukang daging di Serang.
Baca SelengkapnyaSate ini sudah terkenal hingga Istana Negara menjadi menu favorit Presiden Soeharto dan Presiden Habibie pada masanya.
Baca Selengkapnya