Kisah Perajin Bordir Tasikmalaya, Dulu Berjaya Kini Terkendala Mahalnya Bahan Baku
Merdeka.com - Tahun 1990-an menjadi masa kejayaan industri bordir di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Produk hasil rajutan mereka mampu terjual hingga ke berbagai daerah hingga mancanegara. Namun kondisi itu berubah setelah masa pandemi Covid-19.
Beberapa tahun belakangan, geliat seni sulam kain ini tengah terpuruk bahkan beberapa di antaranya sampai menutup usaha. Permasalahannya terletak di mahalnya harga bahan baku berupa kain dan benang.
Yuyun Setiadi, menjadi salah satu pengusaha bordir yang masih terus bertahan di tengah kondisi yang sulit. Berikut kisah selengkapnya.
-
Bagaimana pabrik sarung tenun Gresik berkembang? Pada tahun 1953, usaha tenun kecil bernama Pertenunan BHS memulai usaha membuat sarung tenun. Saat itu, usaha tenun yang berlokasi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini memproduksi saring tenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Seiring waktu, usaha tenun kecil ini terus berkembang. Kapasitas produksi dan jenis produk ditambah. Kini, selain memproduksi sarung tenun manual, pabrik ini juga membuat sarung tenun menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM).
-
Kenapa batik tulis Kebon Indah makin berkembang? Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
-
Kenapa batik semakin populer? 'Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik,' tambahnya.
-
Bagaimana batik Jetis berkembang? Seiring berjalannya waktu, motif batik yang diproduksi warga Jetis semakin beragam. Perajin batik juga menyesuaikan keinginan konsumen.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong industri fashion? “Industri fasyen ini harus bisa menjadi contoh bagi industri yang lain agar ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan,“ ujar Bupati Ipuk.
-
Dimana industri rotan Tegal Wangi berkembang? Deretan produk rotan berbentuk kursi kuda, miniatur sepeda, tudung saji sampai ayunan anak menghiasi toko-toko di sepanjang jalan Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
Kesulitan Bertahan
Nestapa industri bordir di Tasikmalaya ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Diungkapkan Yuyun, saat ini industri bordir sudah berbeda dari puluhan tahun lalu. Dulunya, kerajinan sulam kain itu mampu terjual ke berbagai wilayah.
Namun semenjak adanya pandemi Covid-19 yang berdampak ke perekonomian di banyak sektor, perajin seperti dirinya mulai kesulitan. Ini dipicu naiknya harga kain yang semula Rp5.000 per meter, kini Rp8.000. Sedangkan benang, yang tadinya Rp21.000 kini Rp28.000.
“Kondisi bordir saat ini sangat sulit, ini baru pertama kali saya rasakan setelah membuka usaha bordir di tahun 1990” katanya, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 SCTV, Senin (30/1).
Mengurangi Biaya Operasional
Nestapa industri bordir di Tasikmalaya ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Turunnya penjualan bordir kemudian memaksanya untuk mengurangi biaya operasional. Salah satu langkah yang ia lakukan adalah dengan tidak mengoperasikan banyak mesin produksi.
Sebelum masa pandemi Covid-19, ia memiliki 8 unit computer untuk membantu kegiatan usahanya. Namun saat ini hanya tersisa tiga unit saja yang masih bisa dioperasikan.
Menurutnya dua tahun belakangan, antara biaya produksi dan hasil penjualan tidak sebanding. Sehingga Yuyun lebih memilih mengurangi biaya operasional agar tidak merugi.
“Dulunya tidak tersendat, dari zaman mesin manual sampai ke komputer, yang sebetulnya ada delapan, dan sekarang tinggal tiga. Namun setelah Covid-19 ini tidak sebanding biaya produksi dan biaya hasil jualan,” katanya lagi.
Menanti Kebijakan Nyata Pemerintah
Saat ini Yuyun bersama pengrajin bordir lainnya di Kota Tasikmalaya menanti bantuan nyata dari pemerintah, agar bisnis mereka bisa kembali berputar seperti dulu. Bantuan yang saat ini dibutuhkan di antaranya, subsidi untuk bahan baku dan pembatasan bahan impor.
Kampung Leuwidahu di Kota Tasikmalaya sendiri dulunya memproduksi banyak kain bordir, dengan ratusan unit mesin produksi. Namun saat ini hanya tersisa 20 unit yang masih bertahan.
Selain di Leuwidahu, Kecamatan Indihiang, perajin bordir juga banyak ditemui di Kecamatan Kawalu. Di sini, usaha tersebut kebanyakan diwariskan turun temurun. Ada banyak motif yang diminati oleh para konsumen. Namun yang masih tetap tinggi permintaannya adalah motif bunga.
Sebelumnya, seperti dikutip dari laman budaya-indonesia, usaha bordir di Kota Tasikmalaya sendiri sudah ada sejak tahun 1920-an. Usaha ini berawal dari salah satu warga setempat yang pulang kampung setelah bekerja di luar negeri. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaIndustri tekstil Tanah Air pernah berjaya. Bahkan perusahaan Indonesia sempat menyuplai seragam militer untuk 30 negara.
Baca SelengkapnyaBantul merupakan wilayah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya potensi di sektor industri kerajinan tangan.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaPada masa kejayaannya, pabrik tenun terkenal di Mojokerto punya sekitar 3.000 karyawan. Kini, bangunannya yang megah terbengkalai.
Baca SelengkapnyaBeberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.
Baca SelengkapnyaUntuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaTak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Baca SelengkapnyaAnak muda zaman sekarang cenderung tidak tertarik untuk menjadi seorang pembatik
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca Selengkapnya