Mengenal Atrofi Otot dan Penyebabnya, Kondisi Berkurangnya Massa Otot
Merdeka.com - Istilah atrofi otot mengacu pada hilangnya jaringan otot. Otot yang mengalami atrofi akan tampak lebih kecil dari biasanya. Selain itu, Anda juga akan merasa adanya penurunan pada massa dan kekuatan otot.
Atrofi otot dapat terjadi setelah lama tidak digunakan. Jika otot tidak digunakan, tubuh pada akhirnya akan memecahnya untuk menghemat energi. Kurangnya aktivitas fisik karena cedera atau penyakit, gizi buruk, genetika, dan kondisi medis tertentu semuanya dapat menyebabkan atrofi otot.
Berolahraga secara teratur bisa menjadi cara untuk membalikkan bentuk atrofi otot ini. Anda juga dapat mengobati atrofi otot dengan melakukan perubahan gaya hidup tertentu, mencoba terapi fisik, atau menjalani operasi.
-
Bagaimana penurunan berat badan drastis berdampak pada otot? Saat Anda menurunkan berat badan secara ekstrem, tidak hanya lemak yang hilang tetapi juga massa otot. Hal ini dapat menyebabkan penurunan metabolisme dan kelemahan otot yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
-
Mengapa gravitasi melemah menyebabkan penurunan massa tulang dan otot? Namun, jika kita berada di tempat yang minim gravitasi, seperti luar angkasa, tulang dan otot akan kehilangan massa dan melemah karena kurangnya beban.
-
Bagaimana penurunan otot memengaruhi lansia? Penurunan massa otot ini tidak hanya mengurangi kekuatan fisik, tetapi juga berpengaruh pada total cairan tubuh, yang pada gilirannya menurunkan rasa haus dan mengurangi fungsi ginjal.
-
Kapan tubuh menggunakan otot sebagai energi? Ketika tidak memperoleh energi dari lemak, tubuh secara otomatis akan menggunakan otot untuk beraktivitas.
-
Gimana duduk terlalu lama bikin otot melemah? Duduk terlalu lama dapat membuat otot menjadi lemah karena kurang digunakan. Hal ini dapat menyebabkan atrofi otot, yaitu pengecilan dan penurunan massa otot.
-
Kenapa otot dan sendi jadi mudah cedera? Salah satu dampak paling umum dari olahraga berlebihan adalah cedera otot dan sendi. Ketika tubuh dipaksa untuk bekerja lebih keras dari kapasitasnya, otot dan sendi bisa mengalami tekanan yang berlebihan, menyebabkan robekan atau cedera lainnya. Kondisi seperti tendinitis, stress fractures, dan sindrom kompartemen bisa muncul sebagai akibat dari latihan yang terlalu intensif tanpa waktu pemulihan yang cukup.
Dalam artikel kali ini, kami akan sampaikan lebih lanjut tentang apa saja penyebab atrofi otot dan cara mengobatinya.
Penyebab Atrofi Otot
Dilansir dari Medical News Today, banyak faktor yang dapat menyebabkan atrofi otot, antara lain:
Nutrisi buruk
Nutrisi yang buruk dapat menimbulkan berbagai kondisi kesehatan, termasuk atrofi otot. Secara khusus, International Osteoporosis Foundation memperingatkan bahwa diet rendah protein tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran dapat menyebabkan penurunan massa otot.
Atrofi otot terkait malnutrisi dapat berkembang sebagai akibat dari kondisi medis yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi, seperti:
Cachexia adalah kondisi metabolisme kompleks yang menyebabkan penurunan berat badan yang ekstrim dan atrofi otot. Cachexia dapat berkembang sebagai gejala dari kondisi lain yang mendasarinya, seperti kanker, HIV, atau multiple sclerosis (MS).
Orang yang menderita cachexia mungkin mengalami kehilangan nafsu makan yang signifikan atau penurunan berat badan yang tidak disengaja meskipun mengonsumsi banyak kalori.
Usia
Seiring bertambahnya usia seseorang, tubuh mereka menghasilkan lebih sedikit protein yang mendorong pertumbuhan otot. Pengurangan protein yang tersedia ini menyebabkan sel otot menyusut, mengakibatkan kondisi yang disebut sarkopenia.
Menurut laporan Food and Drug Administration (FDA), sarkopenia memengaruhi hingga sepertiga orang berusia 60 tahun ke atas.
Selain massa otot berkurang, sarkopenia dapat menyebabkan gejala berikut:
Hilangnya massa otot mungkin merupakan hasil yang tak terhindarkan dari proses penuaan alami. Namun, hal itu dapat meningkatkan risiko cedera dan berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.
Genetika
Atrofi otot tulang belakang adalah kelainan genetik yang menyebabkan hilangnya sel saraf motorik dan atrofi otot.
Ada beberapa jenis dari atrofi otot tulang belakang yang termasuk dalam kategori berikut:
Distrofi otot mengacu pada sekelompok kondisi progresif yang menyebabkan hilangnya massa otot dan kelemahan. Distrofi otot terjadi ketika salah satu gen yang terlibat dalam produksi protein bermutasi. Seseorang dapat mewarisi mutasi genetik, tetapi banyak terjadi secara alami saat embrio berkembang.
Kondisi medis
Penyakit dan kondisi kronis yang dapat menyebabkan atrofi otot meliputi:
Gejala Atrofi Otot
Gejala atrofi otot sangat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan saat seseorang kehilangan otot.
Selain massa otot berkurang, gejala atrofi otot lainnya meliputi:
Perawatan Atrofi Otot
Perawatan untuk atrofi otot bervariasi tergantung pada tingkat kehilangan otot dan adanya kondisi medis yang mendasarinya. Mengobati kondisi yang mendasari penyebab atrofi otot dapat membantu memperlambat perkembangan hilangnya otot.
Perawatan untuk atrofi otot meliputi:
Terapi fisik
Terapi fisik melibatkan peregangan dan latihan khusus dengan tujuan mencegah imobilitas. Terapi fisik menawarkan manfaat berikut bagi orang yang mengalami atrofi otot:
Stimulasi listrik fungsional
Stimulasi listrik fungsional adalah pengobatan lain yang efektif untuk atrofi otot. Ini melibatkan penggunaan impuls listrik untuk merangsang kontraksi otot pada otot yang terkena.
Selama FES, teknisi akan menempelkan elektroda ke anggota tubuh yang mengalami atrofi. Elektroda mengirimkan arus listrik, yang memicu gerakan di anggota tubuh.
Operasi
Prosedur pembedahan dapat meningkatkan fungsi otot pada orang yang atrofi ototnya terkait dengan kondisi neurologis, cedera, atau malnutrisi. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tubuh manusia bisa bertahan tanpa makan atau minum dalam jangka waktu tertentu.
Baca SelengkapnyaSarkopenia disebabkan oleh ketidakseimbangan antara sinyal untuk pertumbuhan sel otot dan sinyal untuk penghancuran.
Baca SelengkapnyaAda cukup banyak jenis penyakit otot yang umum terjadi.
Baca SelengkapnyaSetelah kita menjadi semakin tua, bisa saja tubuh kita menjadi semakin pendek seiring bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaSama seperti berat badan tiba-tiba naik yang perlu diwaspadai, turunnya berat badan secara tiba-tiba juga harus diwaspadai.
Baca SelengkapnyaDengan latihan beban, Anda sedang membangun fondasi kesehatan untuk masa depan yang lebih bugar.
Baca SelengkapnyaMempertahankan otot di usia 30-an memerlukan perhatian khusus karena beberapa perubahan fisiologis yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menunjukkan bahwa obat baru yang dirancang membentuk otot dapat membantu mencegah hilangnya massa otot pada astronot selama di ruang angkasa.
Baca Selengkapnya